Happy reading all
Yessa dan Radit duduk di sebuah kafe kcil tpi kelihatan elegan karena di hiasi dgn wallpaper yg bertema classic.
"Kamu mau mkn ap Sa?"-Radit, asik mencari makanan yg mungkn dia suka.
"Saya makanannya sama in aja sama kamu"-Yessa, memainkan kakinya di bawah meja.
(Y di bwh meja thor, msa mainin kaki di atas meja). Next k crita abaikan komen pra haters.
"Hmm ok"-Radit, menutup menu yg dri tadi ia baca dan mengalihkn pandangannya k Yessa.
"Kenapa kamu lihatin saya seperti itu, saya ga akan macam-macam sm kmu kok"-Radit, ia sangat susah menahan ktw ny sedari tdi melihat ekspresi wajah Yessa yg bginya itu sangat kiyowo.
"Hmm bkn saya takut sama kamu, tapi saya takut nanti mama saya bisa marah kalau saya berada d sini saat jam sekolah"-Yessa, berusaha utk menetralkan jantungnya.
"Oo gtu, kamu gak d blhin pergi bareng cowok ya? Saya suka cewek seperti itu"-Radit, merapikan rambutnya yg berantakan karena tidak sempat ia sisir tdi.
"Iya, mama saya takut kalau saya terjerat ke pergaulan bebas. Maka nya saya agak susah di ajak keluar sama cowok"-Yessa, menundukan kpl nya.
"Hahaha, kamu lucu jujur saja saya suka cewek seperti kamu yang tidak suka pergi dengan laki-laki. Kamu berbeda dari cewek lain yang saya temui. Kamu anak nya patuh sm agama dan orang tua"-Radit, merapikan rambut Yessa yg sedikit berantakan.
Yessa yang di perlakukan seperti itu ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, ia hanya bisa duduk terdiam di tempat nya.
"Permisi mbak, mas ini pesanannya. Selamat menikmati"-Pramusaji.
"Ok, mksh"-Radit,memberi pramusaji itu senyuman manis yg ia miliki itu.
"Nih, saya ambilin yaaa. Hbiskan biar gendut"-Radit, menyodorkan makanan yg udh d pesannya Yessa tdi.
"Mksh"-Yessa, hanya itu yg bisa Yessa ucapkan karena Radit tidak tahu gimana keadaan jantungnya sekarang, sudah berdugem d dlm nya.
"Good girl"-Radit, senyum yg hangat kembali ia keluarin.
30 mnit sudah mereka habiskan utk melahap makanannya tdi. Rencana Radit ingin membawa Yessa k suatu tempat, tp ia tkut apakah Yessa mau ikut dgnnya atau tidak.
"Sa, blh saya mengajak mu k suatu tmp?, ini yg terakhir sesudah itu saya akan membawa kmu plg"-Radit, memohon kpd Yessa.
"Hmm mau kmn?"-Yessa
"Nti kmu jg tahu"-Radit, lagi-lagi ia menarik tgn Yessa menuju k mtor nya.
Radit membawa mtornya dgn kecepatan rata-rata. Ia tidak mau melukai gadisnya itu, jd ia mengendarai mtornya dgn kecepatan rata-rata. Biasanya ia mengendarai motor nya dgn kecepatan yg diatas rata-rata.
"Y udh yuk trun"-Radit, melepas helmnya dan merapikan rambutnya.
"Hmm y udh jgn lht saya, nti kmu bsa mgelihatnya lagi"-Yessa, menyuruh Radit tidak melihatnya turun karena jika Radit melihatnya trun otomatis dia juga melihat sesuatu. Jd ia tidak mau itu terjadi.
"Ok, saya g akan lihat kamu"-Radit, membalikan badannya k blkg.
"Hmm blh minjam tangan kamu g, saya susah utk turun, motor kamu terlalu tinggi"-Yessa, meminta pertolongan Radit.
"Haha kamu lucu juga ya, y udh sini aku bantuin"-Radit, mengulurkan tangannnya kpd Yessa dan memasangkan jaket ke pinggang Yessa agar orang-orang tidak melihat paha Yessa.
"Hmm selesai, biar kamu tetap terlindungi dari tatapan om om yang idung belang"-Radit, menatap dri ujung rambut Yessa hingga ujung kakinya.
"Sekali lagi mksh byk, kamu sudah perhatian dengan saya"-Yessa, membungkuk utk memberi tanda terima kasih.
"Tidak perlu ngucapkan terima kasih ke saya, saya ngelakuin ini karena saya ingin melindungi kamu"-Radit. Blusshh,,, Yessa yg mendengar itu ia bingung gmn cranya ia bisa melindungi rona di pipinya itu. Ia malu jika Radit melihat rona di pipinya.
Sedangkan Radit sudah gemas sedari tadi, ia pengen sekali mencubit pipi merah Yessa tp ia msh mengingat satu hal itu. Jd ia menahannya agar tidak terjadi sesuatu yg ia benci dan pura-pura tidak melihat rona yang ada di pipi Yessa.
VOTE AND COMENT :V
![](https://img.wattpad.com/cover/196468476-288-k574133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU GIRL VS HANDSOME BOY
Teen FictionSembilan tahun Yessa satu sekolah dengan Radit, dan sudah sembilan tahun pula Radit menyembunyikan perasaannya kepada Yessa. Dan menurut Yessa LDR yang paling jauh itu bukan beda negara, tetapi beda keyakinan Kalian penasaran kan dengan ceritanya,yu...