~DUA PULUH ENAM~

21 1 0
                                    

Happy reading everyone...

Pagi-pagi Noah sudah berada di apartemen Yessa dengan membawa nasi goreng buatan mamanya. Laki-laki itu berjalan menuju dapur dan menyiapkan makanan untuk gadis itu.

”Hmm semoga Yessa suka nasi goreng mama,” ujar Noah. Disela Noah menyiapkan makanan untuk Yessa, gadis itu terbangun dari tidurnya karena mendengar suara yang berasal dari dapurnya. Ia turun dan mengecek kedapur.

”Eh pagi-pagi gini kamu udah di apartemen aku?” tanya Yessa berjalan mendekati Noah.

”Hmm nyenyak gak tidur lo semalam? Mama gw buatin nasi goreng buat lo” Noah menyodorkan piring yang sudah berisi nasi goreng yang tadi ia bawa.

”Wah sepertinya enak deh. Aku cobain yaa” Ia memasukan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya, ia terdiam sejenak.

”Kenapa? Gak enak ya? Y udah ntar gw bilang ke mama deh,” ujarnya sambil mengambil alih piring yang ada didepan Yessa.

”Enak banget, rasa nasi goreng mama kamu ngeingatin aku sama masakan mama,” tuturnya.

”Ya udah lo habisin nasi gorengnya, udah itu siap-siap.” Noah mengelus puncak kepala Yessa dan memandangi gadis itu makan.

Yessa yang diperlukan seperti itu ia bingung harus mau ngapain, yakinlah sekarang ia sedang menahan pipinya agar tidak memerah. Laki-laki didepannya ini memperlakukannya layaknya seorang putri, tapi ia masih teringat dengan laki-laki yang telah menjadi cinta pertamanya itu.

Kini cowok itu menghilang tanpa kabar, terakhir yang ia tahu kalau Radit ikut keluarganya pindah keluar negeri. Tapi ia lupa kemana cowok itu pindah.

Yessa telah siap sarapan dan telah siap untuk berangkat, jantungnya berpacu dengan cepat. Ia takut jika kedatangannya di keluarga Noah tidak diterima dengan lapang dada.

”Lo kenapa Sa? Lo sakit?” tanya Noah.

”Hmm aku gak kenapa-kenapa kok, ya udah yuk kita berangkat. Ntar Papa kamu jadi nunggu lama.” Noah membukakan pintu untuknya, dan bergegas menuju ke kursi pengemudi.

”Noah,” panggilnya.

”Kenapa Sa?” Noah menatap gadis itu dengan sangat lembut.

”Aku takut?”

”Tenang Sa ada gw. Gw akan temani lo,” ujarnya sambil memegang tangan Yessa yang sudah mendingin itu. Sentuhan lembut dari Noah membuat hati Yessa sedikit lega, apakah ia akan jatuh cinta kepada cowok yang berada didepannya ini? Aku harus gimana ya tuhan, Noah udah baik banget sama aku tapi aku masih mencintai Radit.

Mobil sport cowok itu melaju meninggalkan perkarangan apartemen Yessa.

30 menit kemudian...

Kini Yessa dan Noah telah berada disebuah gedung yang sangat besar dan mewah. Ya gedung itu adalah salah satu aset perusahaan keluarga Noah yang akan diwariskan kepada cowok itu.

Noah melirik gadis itu, wajahnya sangat terlihat cemas. Noah menggenggam tangan Yessa dan menatap mata gadis itu.

”It's okay Sa, ada gw,” ucapnya meyakinkan gadisnya itu. Yessa yang mendengar perkataan Noah langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Noah berjalan tanpa melepaskan genggamannya itu. Seluruh karyawan yang ada disana memperhatikan dua anak muda itu. Yessa yang sadar akan tatapan itu ia melirik ke arah Noah, wajah laki-laki itu tampak enjoy dan lebih percaya diri.

”Abaikan pandangan mereka Sa,” bisik Noah yang dapat membuat Yessa terlonjak kaget.

Akhirnya mereka sampai di depan ruangan Edric, Noah mengetuk pintu tersebut.

Tok... Tok... Tok

Dad, this is Noah,” ujarnya dari luar.

”Please come in,” jawab laki-laki tua dari dalam sana.

”Aku datang bersama Yessa pa,” ujar Noah. Mendengar bahasa yang digunakan Noah kepada sang ayah membuat Yessa terkejut bukan main.

”Sebenarnya papa bisa bicara pakai bahasa Indonesia,” bisik Noah. Ia bisa membaca apa yang dipikirkan gadis itu.

”Owh, aku kira papa kamu gak bisa berbahasa indonesia,” jawab Yessa dengan berbisik.

”Jangan khawatir Yessa, saya bisa bicara dengan bahasa indonesia”

”Ekhem iya om” Yessa bingung harus memanggilnya dengan panggilan apa.

”Ya udah sekarang kamu akan menjadi sekretaris di perusahaan ini. Dan kamu Noah, perusahaan ini akan papa percayakan kepada kamu,” ujar Edric.

”Baik Pa, aku akan menjaga kepercayaan papa”

”Ya udah nanti semuanya akan dijelaskan oleh Noah ya Yessa, sekarang om harus pergi karena ada meeting mendadak. Good luck” Edric menepuk pelan pundak putra sulungnya itu.

Noah menjelaskan kepada Yessa tentang pekerjaan yang harus ia mulai, Noah memakai kata-kata yang mudah dipahami oleh gadis itu.

”Ready?” Yessa mengangguk antusias, senyum Noah seketika terbit melihat gadis didepannya ini.

Noah jika serius ia tampak terlihat sangat tampan, ia sangat mirip dengan papanya. Aku tidak sadar kalau sedari tadi aku memandangi wajahnya yang tampan ini.

”Hey, jangan dilihatin terus. Ntar lo naksir sama gw, gw gak bertanggung jawab ya,” goda Noah. Yessa mengerjapkan matanya dan membuang wajahnya kesamping agar Noah tidak melihat pipinya yang sudah merah bak udang rebus.

Lucu banget sih, gw gak akan pernah membiarkan seseorang merebut lo dari gw Sa, Batin Noah.

Vote and Coment
Thankyou ❤️







Halo para reader setia gw, gimana menurut kalian dengan part ini??? Kacau ya, maap deh. Ntar gw bikin yang double deh, tpi jgn lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar yang telah disediakan

Btw kalian pada pilih sad ending atau happy ending nih?? komen yaa. Ok sekian aja, see u next part, babay



CUPU GIRL VS HANDSOME BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang