~DUA PULUH TUJUH~

35 0 0
                                    

Lelaki itu tengah duduk memandangi komputernya, gadis itu masih ada didalam pikirannya. Kini ia telah menjadi CEO diperusahaan keluarganya dan sekaligus di dokter spesialis kulit yang terkenal di London.

Tok... Tok... Tok

"Masuk" perintahnya.

"Misi Pak, saya mau ngasih titipan dari mbak Olivia," ucap Roland, salah satu pegawai yang bekerja di perusahaannya.

Radit mendengus pasrah, ia sudah melakukan beberapa hal supaya gadis itu berhenti mendekatinya.

"Letakkan aja di meja"

"Baik Pak, saya permisi"

Radit menatap tempat makan yang berada di meja santai yang ada diruangannya.

Ting...

1 Message from Olivia
Dimakan ya sayang, nanti aku ke kantor

Laki-laki itu hanya membacanya dan tidak merespon pesan dari gadis itu. Ia melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

"Pak, kenapa tidak dimakan makanannya?" tanya Abiam, selaku sekretaris Radit.

"Saya tidak lapar. Kamu kalau lapar ambil aja," ucap Radit dengan mata yang masih fokus dengan komputernya.

"Hmm makasih Pak, tapi saya disuruh mbak Olivia untuk menyuruh bapak makan" ujar Abiam.

"Saya tidak lapar, kalau saya lapar saya juga tidak akan memakan makanan itu" Mendengar jawaban bos nya Abiam mengerti, kalau bos nya ini membenci gadis itu.

"Saya ada jadwal praktek, tolong siapkan semuanya," perintah Radit.

"Baik Pak"

Radit mematikan laptopnya dan segera pergi menuju rumah sakit tempat ia praktek.

___***___

"Sa, lo lapar gak?" tanya Noah.

"Hmm gak sih, kenapa?"

"Gw lapar, keluar yuk nyari makanan," ajak Noah.

"Ya udah yuk" Lagi-lagi senyum manis terbit dari wajah tampan laki-laki itu. Ia sangat-sangat senang jika berada didekat Yessa.

Noah menggandeng tangan Yessa dengan sangat posesif. Seluruh karyawan yang ada disana melihat mereka iri, Noah sangat lah ganteng begitu juga dengan Yessa. Yessa tumbuh menjadi gadis yang cantik dan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh wanita diluar sana.

Mereka dikira telah menikah oleh karyawan disana. Karena sikap Noah kepada Yesssa sangatlah manis dan perhatian.

"Sa mau makan dimana?" tanya Noah.

"Terserah aja, kan kamu yang mau makan"

"Hmm lo gak makan gitu, udah siang loh Sa. Kita cari tempat makan yang enak disini, ok!"

Noah membukakan pintu mobil untuk Yessa, setelah itu ia bergegas menuju ke kursi pengemudi.

Mobil sport yang dimiliki Noah pergi meninggalkan gedung besar itu.

"Noah" Yessa membuka percakapan mereka setelah beberapa menit berdiaman.

"Hmm" Noah melirik Yessa.

"Aku kangen mama sama papa" ujar Yessa dengan tatapan sendunya. Noah yang mendengar itu ikut sedih, ia menggenggam tangan Yessa berusaha memberi ketenangan kepada Yessa.

CUPU GIRL VS HANDSOME BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang