Setelah menunggu cukup lama akhirnya Al dan Beny sampai dirumah mewah keluarga Anggara. Keduanya turun dari motor yang mereka kendarai dan kemudian berdiri memandangi sekeliling mereka.
“Wah gila, udah lama banget gak kerumah ini” celetuk Beny sambil melirik Al disampingnya.
“Lama apaan! Baru minggu lalu kita kesini bangke!” balas Al samping mendorong dahi Beny dengan telunjuknya.
“Oh iya gue lupa” ucap Ben sambil nyengir kuda.
“Maklum faktor umur” canda Beny sedangkan Al menghela nafas karena kesal melihat kekonyolan dari temannya satu ini.
“Serah lo deh Ben, jangan sampai gue nyeleding lo karena kesal!”
“Yok lah masuk” ajak Al sambil melangkah mendekati pintu masuk rumah ini.
Keduanya berdiri di depan pintu besar itu dan menekan bel pintu yang ada didekat mereka, tak lama pintu terbuka dengan Rizka yang berdiri di depan mereka.
“Eh ternyata kalian berdua, cari Angga ya?” ucap Rizka sambil tersenyum ramah pada keduanya.
“Iya Tante, Angga nya ada?” balas Al dengan sopannya.
“Ya pasti ada lah Al, kalau Angga gak ada dirumah ngapain dia nyuruh kita kemari-“ timpal Beny dengan polosnya. Mendengar hal itu Al langsung menginjak kakinya sambil tersenyum canggung pada Rizka.
“Sakit bangke!” gumam Beny .
“Angga ada kok di kamarnya, oh iya silahkan masuk” ucap Rizka sambil mempersilahkan keduanya untuk masuk.
“Wah lagi ngumpul semua ya Tante” celetuk Beny saat melihat Wahyu dan Rohim yang sedang duduk di ruang tengah.
“Iya” jawab Wahyu singkat.
“Gila Cuma dibalas gitu aja, pantesan Angga kayak gitu. Papa nya aja Swag gini” bisik Beny pada Al yang dibalas pelototan tajam dari Al.
“Eh kita permisi ke atas Om, tante, Kek” ucap Al sopan, ia tidak bisa berlama-lama di sini karena Beny bisa saja keceplosan ngomong hal receh yang ada di otaknya.
Setelah itu Al langsung menarik lengan Beny dan membawanya naik ke tangga dengan paksa, tak ingin membuatnya malu dengan sikap Beny yang benar-benar sulit di defenisikan. Al menarik Beny hingga kedepan pintu kamar Angga lalu melepaskannya.
“Gila susah banget kalau bawa bocah kerumah orang, berasa bawa balita gue”
“Rasanya pengen gue sleding lo Ben, untung temen”celoteh Al emosi, namun Beny tidak mengubris kata-kata cowok itu ia malah berlari masuk ke kamar Angga dengan gaya pecicilannya. Al menghela nafasnya.
“Dasar SAUS TARTAR!!"
Beny masuk dan berlari memeluk Angga yang sibuk menata makanan yang ia bawa sebelumnya.
“Angga.... kagen banget gue sama lo”ucap Beny sambil memeluk Angga.
“Eiiww... dasar miper!!”
“Lepas atau gue pukul ama nampan” ucap Angga datar dan menyeramkan.
“Iya, iya gue lepas”balas Beny lalu melepaskan pelukannya kemudian duduk didekat makanan yang ada di dekatnya. Mata Beny menatap semua makanan yang ada dimeja tak lama matanya terfokus pada ciki yang hanya ada satu didepannya.
“Wah... ada ciki....” teriak Beny heboh sendiri, Al yang mendengar hal itu langsung menoleh dan menatap ciki yang di pegang Beny dengan tajam.
“Eh itu ciki gue... balikin!!” saut Al sambil merampas Ciki dari tangan Beny.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Ficção Adolescente"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...