part 24

238 12 3
                                    

Jam masih menunjukan pukul  06.00, tapi Amanda sudah rapi dengan seragam sekolah yang sudah terpasang  rapi di tubuhnya. Amanda memandang pantulannya disebuah cermin di kamarnya sambil tersenyum, namun ia kembali menurunkan senyumannya sambil  mengatur ulang tata rambutnya.

“Gini aja kali ya?’ monolog  Amanda.

“Hm kayaknya gak deh, em.. kalau kayak gini?” gumam Amanda kembali mengubah tata rambutnya.

“Gak! Ini bukan  gue banget! Di giniin aja deh” Amanda kembali mengubah tata rambutnya

“Arrgh! Kok jadi ribet gini! Udah ah! Kayak  biasa aja deh” ucap Amanda pasrah.
Setelah selesai, Amanda menyandang tasnya. Melangkah menuju  ruang makan rumahnya, setelah tiba disana Amanda langsung duduk  disana. Dari kejauhan Aldi berlari mendekati  Amanda dan bersiul  iseng.

“Wah tumben cantik banget hari ini? Gak kayak  biasanya, kucel” ledek  Aldi.

“Baru sadar Bang? Lo harusnya bersyukur punya adek cantik  kayak gue”
“Cantik? Preet! Kalau dibandingin ama Bi Ijah tetangga sebelah masih cantikkan dia kali” timpal Aldi lagi.

“Punya abang kok nyebelin  banget sih! Boleh tuker tambah abang  gak sih” keluh Amanda.

“Wah! Parah lo, harusnya lo bersyukur punya abang kayak gue bukannya minta tuker.”

“Kalian ini pagi-pagi udah ribut aja, ada apa?” saut Dewi sambil membawa sebuah nampan di tangannya.

“Ini nih Bun, Abang pagi-pagi udah  ngajak ribut aja”

“Eh kok gue? Lo duluan kali Man”

“Mana bisa gitu kan lo yang duluan!”

“Lo!”

“Lo!”

“Pokoknya lo!”

“Arrgh lo, lo! Lo!”

Dewi  menggeleng tak percaya, kedua anaknya sudah bertengkar  disaat sepagi ini. Disaat bersamaan pintu rumah ini terdengar di ketuk, Dewi bergegas membuka pintu dan mengizinkan tamunya untuk masuk.

Di ruang makan, Amanda dan Aldi masih bertengkar. Tak lama mereka mendengar pintu tertutup.

“Siapa Bun?” tanya Amanda tanpa  menoleh kearah Dewi.

“Ini, temen kamu” balas Dewi sambil berjalan mendekati meja makan.

“Temen aku siapa-“ ucapan Amanda terpotong saat ia menoleh kearah Dewi dan  menatap sosok  di sebelah Bundanya.

Amanda  membeku di tempatnya, ia sangat terkejut melihat  Angga yang berdiri di hadapannya.

“Ah ternyata lo! Pasti mau jemput  Amanda kan?” ucap Aldi.

Angga hanya tersenyum sambil mengaruk tengkuknya.

“Silahkan duduk nak, siapa namamu? Tante lupa”tanya Dewi.

“Angga tante”jawab  Angga yang telah duduk  di depan Amanda.

“Yuk sarapan dulu, tante baru aja masak” tawar Dewi  lagi.

“Eh gak usah tante, saya Cuma mau jemput  Amanda”

“Ayolah  bro, sekalian aja. Masih pagi juga, gak bakal telat Cuma karena  sarapan dirumah gue” bujuk  Aldi.

“Iya, sesekali sarapan bareng dirumah tante. Mau ya?” tawar Dewi untuk yang kesekian kalinya.

“Eh yaudah tante”balas  Angga seadanya.

Selama makan, Angga terus menatap  lekat Amanda. Sedangkan Amanda terus menunduk tak berani menatap cowok  yang ada dihadapannya.

“Kalian temen sekelas ya?”tanya Dewi.

PHOBIA(Comeback)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang