Akbar dan Amanda berjalan melewati lorong kelas, mereka melangkah perlahan karena kondisi lutut Amanda yang terluka, keduanya tidak berniat untuk membuka suara. Mereka hanya sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.
Setiba di UKS, Akbar mendudukkan Amanda ditepi matras UKS dan bergerak menuju kotak P3K yang terletak dipojok ruangan ini. Akbar tampak mengambil beberapa obat dari sana dan kemudian kembali kearah Amanda yang tampak sedang melamun di posisinya. Akbar berlutut dan mulai mengoleskan anti septik dilutut dan lengan gadis ini, Amanda tampak meringgis menahan rasa perih pada lutut dan lengannya sambil menatap Akbar.
“Maaf, perih ya? Gue agak ngelamun tadi” ucap Akbar.
“Iya gak papa” balas Amanda singkat.
Kemudian hening, keduanya sibuk dengan dunianya masing-masing.
“Maaf” ujar Akbar sambil menatap Amanda dan menghentikan aktivitasnya.
“Buat?”
“Ini semua gara-gara gue, liat luka lo ini! Ini juga karena gue. Semua ini terjadi gara-gara gue Man, gue yang udah buat pertemanan lo dan Dhea renggang!itu semua karena sikap bodoh gue!” balas Akbar dengan rasa bersalah.
Amanda nampak menghela nafasnya.
“Gak papa, mungkin ini cobaan dalam pertemanan gue”
“Ini gak sepenuhnya kesalahan lo, gue ikhlas kok menghadapi sikap kasar dia” jelas Amanda sedikit berat.
“Gue Cuma minta lo maafin Dhea” ucap Amanda lagi.
“Gue gak bisa!” tukas Akbar cepat.
“Kenapa?”
“Karena dia udah keterlaluan Man, gue gak suka liat lo diperlakuin kayak tadi”
“Bar, gue gak papa.”
“Coba lo liat dia,lo liat posisinya. Dia Cuma mau nunjukin semuanya-“
“Tapi caranya salah Man, dan lo tau itu!”
“Gue tau cara dia salah, tapi itu semua demi lo Bar! Dia mau nunjukin ke lo tentang perasaannya! Dia mau lo tau!” ujar Amanda.
Akbar diam, ucapan Amanda bergema ditelinganya. pikirannya benar-benar kacau sekarang!.
“Tapi gue su-“
“Bar, dengerin gue”
“Bayangin kalau lo diposisi Dhea? lo rasain perasaannya dia!” potong Amanda.
“Dia berada diposisi sulit Bar! Dia suka sama lo tapi disisi lain, dia harus ngubur perasaannya demi kebahagian lo! Harusnya lo ngerti, ini semua dia lakuin buat lo karena cintanya yang terlalu besar buat lo! Harusnya lo ngerti itu!” jelas Amanda lagi.
Akbar bungkam, hatinya terenyuh mendengar ucapan Amanda padanya. Gadis ini benar, dia sudah terlalu egois disini. Dia terlalu mementingkan perasaannya tanpa menyadari cinta tulus dari orang yang selama ini dia abaikan.
“Gue harap lo mempertimbangkan ini Bar! Semoga lo sadar dan memilih tindakan yang tepat.
****
Setelah mengobati lengan dan lututnya, Amanda memutuskan untuk pulang dan izin pulang lebih awal dari yang biasanya. Amanda tiba di rumah dan melangkah masuk ke dalam rumahnya dengan langkah tertatih menahan rasa perih di lengan dan lututnya.
“Baru pulang lo Man?” tanya Aldi spontan saat melihat adiknya muncul dari balik pintu.
“Iya”jawab Amanda lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Teen Fiction"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...