Angga dan Amanda berjalan beriringan sambil bergandengan tangan di ikuti Al dan Beny yang memandang usil tak terima dengan sikap keduanya.
“Yaelah gandengan mulu udah kayak mau nyebrang aja” sindir Beny.
“Iya gak ngerti banget perasaan kita yang jomblo” saut Al.
“Katanya dulu lo banyak yang ngejar, kok masih jomblo” Celetuk Angga.
“Dulu sih iya, sekarang gara-gara lo reputasi kita sebagai cogan hancur sudah”
“Bilang aja gak ada yang mau” balas Amanda dengan wajah isengnya.
“Wah parah siapa sih yang ngajarin? Gemes gue” ucap Beny.
Amanda hanya tertawa melihat tingkah Al dan Beny, kemudian dilanjutkan mereka yang mulai memesan makanan dan mengobrol santai disana.
Di tempat berbeda, Dhea duduk dengan tenang sendirian di kelasnya. Tanpa Adillah dan Cita,dari kejauhan Akbar memperhatikan Dhea yang asik dengan ponselnya tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya.
Akbar melangkah mendekat, Akbar duduk tepat di samping kursi kosong di dekat gadis itu. Duduk dengan tenang dan menunggu respon dari gadis itu, namun Dhea masih diam dan tidak merespon Akbar sedikit pun.
“Dhe” panggil Akbar.
“Hm?”
“Lo sibuk gak?"
“Menurut lo?”
Akbar menghela nafasnya sambil menunduk, kemudian ia menggangkat kembali kepalanya.
“Maaf, maafin gue Dhe”Ucap Akbar lirih.
Lagi-lagi hati Dhea terenyuh, sungguh ia tak tahan mendengar kata-kata Akbar padanya. Ini bukan sepenuhnya kesalahan cowok itu, ini juga kesalahannya. Dhea masih tak merespon Akbar dan bertahan pada topeng palsu di wajahnya.
“Apa kesalahan gue bener-bener gak bisa lo maafin Dhe? Gue gak minta apapun, gue Cuma mau lo maafin gue”
Dhea mengenggam erat ponselnys, binggung dengan dirinya sendiri.“Gue mau maafin lo, tapi gue gak bisa” batin Dhea bimbang sambil memejamkan matanya mencoba mencari solusi untuk kondisi saat Ini.
Kata-kata Adillah dan Amanda seketika mengalir di benaknya, sedetik kemudian Dhea kembali kedunia nyatanya sambil menatap Akbar yang kini juga menatapnya.
“Dhe, maaf! Gue emang egois, gue selalu ngutamain kepentingan gue"
“Maaf karena udah ninggalin lo waktu itu! Gu-gue bener-bener kacau saat itu, gue kaget liat yang lo lakuin ke Manda yang gue pikirin Cuma bantu Amanda dan ngecap lo salah tanpa mendengar penjelasan dari lo!”
Akbar mendesah panjang bersiap untuk melanjutkan kata-katanya.
“Gue bener-bener minta maaf, maafin gue”
Dhea dapat menangkap ketulusan dari ucapan Akbar padanya, ia menghela nafasnya. Ia harus mengalahkan gengsinya saat ini.
“Lo gak sepenuhnya salah dalam hal ini, gue. Gue juga salah, tolong berhenti minta maaf sama gue” tutur Dhea.
Akbar menantap Dhea tak percaya, lalu ia memberanikan diri untuk menggenggam tangan gadis itu.“Ja-jadi lo maafin gue Dhe?” tanya Akbar ragu.
Dhea mengangguk dengan senyuman di wajahnya, Akbar tersenyum senang sambil menatap Dhea lekat. Akhirnya gadis ini mau memaafkan nya.****
Hari berganti hari tak terasa tiga bulan berlalu begitu cepat. Tak terasa Amanda dan yang lainnya akan mulai bertempur menghadapi ujian kenaikan kelas. Semuanya berjalan seperti seharusnya, Angga dan Amanda menjalani hubungan mereka dengan baik tanpa kendala berarti. Ya! Walaupun kadang mereka bertengkar tapi Angga selalu bisa mengatasinya tanpa ada yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Teen Fiction"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...