Bel masuk berbunyi , seluruh siswa berlari menuju lapangan upacara. Tapi tidak untuk Al, Beny dan Angga, ketiganya malah duduk di belakang sekolah dengan santainya. Ya! Kali ini mereka bolos lagi, ini sudah kesekian kalinya untu Al dan Beny namun kali pertama untuk Angga.
“Eh disini aman kan?” Tanya Al.
“Pasti aman lah!” Jawab Beny dengan penuh percaya diri, sedangkan Angga hanya mengikuti keduanya dari belakang.
“Beneran aman kan? Soalnya terakhir kali lo nyaranin tempat buat bolos, kita ketahuan plus di hukum” Tanya Al sekali lagi.
“Iya, bawel banget sih lo” jawab Beny lagi.
Namun tanpa mereka sadari dari arah belakang Pak Bayu sudah siap menangkap basah ketiganya. Ya! Pak Bayu memang terkenal kerap melakukan patroli pada saat upacara sedang berlangsung. Untuk mencegah siswa membolos saat upacara.
“Ehm!”
“Kenapa lo Al Batuk? Beli obat sana!” ucap Beny.
“Apaan, gue gak batuk. Angga kali” saut Al.
“Bukan gue” jawab Angga.
“Kalau bukan lo sama Angga yang batuk , jadi siapa dong? Kitakan Cuma bertiga”
“Aduh perasaan gue jadi gak enak nih”ucap Beny mengusap tengkuknya sambil menoleh kebelakang. Mata Beny membulat melihat sosok yang berdiri dibelakang mereka.
“Mampus” batin Beny saat melihat Pak Bayu yang sudah berada tepat di belakang mereka.
“Ketahuan kalian ya!” ujar Pak Bayu sambil menjewer ketiganya secara bergantian.
“Aduh Pak,ampun Pak” ucap Beny memohon pada pak Bayu.
“Iya Pak, Kita janji gak bakal bolos upacara lagi Pak” saut Al, sedangkan Angga hanya diam karena menyadari ini adalah kesalahan mereka.
“Kalian ini udah salah, masih aja ngeles” upat Pak Bayu.
“Iya Pak kita emang salah, tapi jangan hukum kita dong pak” pinta Beny.
“Enggak akan! Orang yang melanggar peraturan sudah seharusnya di hukum” jawab Pak Bayu tegas.
“Yah bapak mah kejem banget pak” gumam Al.
“Kalian ini banyak bicara! Ayo ikuk saya, setelah upacara selesai kalian bertiga saya hukum hormat bendera di lapangan !” ucap Pak Bayu lagi.
Ketiganya hanya pasrah, tidak ada gunanya melawan toh ujungnya dihukum juga. Setelah upacara selesai ketiganya pun berdiri dibawah matahari yang sangat terik sambil memberi hormat pada bendera merah putih yang berkibar gagah di puncak tiang.
“Ini semua salah lo Ben!” ucap Al kesal.
“Lah kok salah gue sih?”
“ iya, iyalah salah lo. Lo bilang tempat persembunyian kita aman, eh taunya ketahuan juga” omel Al.
“Itu udah nasib kita kali.” Jawab Beny tak perduli.
“Terserah lo deh Ben, asal lo seneng” ujar Al lagi.
Tak banyak pembicaraan yang terjadi antara ketiganya, sampai hukuman berakhir pun mereka tetap seperti itu. Hingga bel pergantian pelajaran berbunyi mereka terap berada disana tanpa niat untuk kembali kekelas, namun sebuah suara mengejutkan mereka.
“Eh lo anak baru” panggil Akbar tiba-tiba.
“Maksud lo gue?” tanya Angga.
“Iya lo”
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Fiksi Remaja"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...