POV Amanda.
Hari semakin gelap, suasana rumah terasa begitu sepi dari biasanya. Aku duduk sambil menenggelamkan wajahku di antara lipatan tanganku,memori lama seketika berputar dibenakku. Bunda, sosok yang selama ini menguatkanku dan selalu mendukungku, kini telah pergi untuk selamanya. Air mata membanjiri pipiku, entah sudah keberapa kalinya aku menangis sepanjang hari ini.
Aku dapat merasakan kepalaku mulai berdenyut dan suhu tubuhku mulai naik, aku tau ini efek dari tangisanku yang tak kunjung berhenti. Perlahan aku baringkan tubuhku, meringkuk di atas ranjang tidur ini. Rasanya sangat hampa, kepingan terpenting didalam hidupku telah hilang. Selamanya.🍃🍃🍃
Di tempat berbeda..
Angga melangkahkan kakinya di atas lantai marmer rumahnya,beban kembali memenuhi otaknya ketika memasuki rumah ini. Dari kejauhan Wahyu memandang putranya dengan tatapan lelah dan putus asa, kapan putranya akan mendengarkan keinginannya.“Angga!” panggil Wahyu dari sudut ruangan yang berbeda.
Angga menhentikan langkahnya dengan nafas yang berat dan emosi yang seketika menguasai dirinya.“Apa lagi sekarang?”
“Apa kamu sudah memikirkannya? Apa yang saya katakan pada kamu kemarin?” ucap Wahyu sambil berjalan mendekat Angga.
Angga menyeringai dengan wajah meremehkan.
“Sampai kapan pun, saya tidak akan menjadi penerus perusahaan anda!” balas Angga penuh amarah.
“Lalu siapa lagi? Siapa lagi kalau bukan kamu?” wahyu mencoba memusnahkan amarahnya.
“Terserah saja! Saya tidak perduli!”Angga acuh.
Wahyu menghela nafasnya sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
“Nak, tolong dengarkan saya. Tolong mengerti situasi sekarang-“
“Lalu setelah ini apa huh? Setelah saya menuruti perintah anda kali ini pasti anda akan memerintah saya buat nglakuin hal yang saya tidak sukai!”
“Saya ini bukan boneka anda!”ucap Angga dengan suara yang meninggi.
“Angga,ini demi perusahaan kita nak”
“Demi perusahaan? Besok-besok juga anda bakal menikahkan saya juga dengan alasan demi perusahaan! Saya muak sama kalian semua!” Angga mengusap wajahnya sambil menyeringai kearah Wahyu.
“Cukup! Jangan paksa saya lagi! Saya gak mau rasa hormat saya hilang karena ini! Dan tolong jangan di bahas lagi!” tutur Angga sambil berlari menapakkan kaki keanak tangga menuju kamarnya, sedangkan Wahyu terduduk lemas diatas sofa hitam dilantai dasr dengan putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Teen Fiction"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...