Part 16

282 16 0
                                    

Hari ini Angga datang ke kafe yang terletak di depan klinik psikolog waktu itu. Ia benar-benar penasaran pada  Amanda, beberapa minggu yang lalu Angga juga kemari namun Amanda tidak datang sehingga dia tidak mendapatkan petunjuk apapun. Hari ini ia sengaja datang  siang untuk  memastikannya, ia akan mencari taunya sekarang.

Angga  duduk dan segera memesan  secangkir  Cappuchino dan hidangan pembuka. Ia duduk sambil memperhatikan klinik didepannya, memastikan ia tidak lengah sedikitpun. Agar ia tau apa tujuan gadis itu kesini.

“Pokoknya kali ini gue harus cari tau! “

“Dan harus tau alasan dia datang kesini” batin Angga sambil menyeruput Cappochino hangat miliknya.

***

Di tempat berbeda, Amanda berdiri menunggu Taxi di persimpangan jalan dekat rumahnya. Hampir tak ada waktu lagi untuk menunggu angkutan umum, belum lagi angkot yang kadang mengantar penumpangnya dulu dan memutar yanga akan menghabiskan banyak waktu. Amanda menghentikan sebuah Taxi dan masuk kedalamnya, setelah pintu tertutup rapat Taxi itu pun bergerak menuju alamat  yang  Amanda  sebutkan sebelumnya.

“Semoga Dokter Habiba ada hari ini” batin Amanda sambil terus melihat jam tangannya, berharap ia tidak terlambat kali ini.

15 menit berlalu akhirnya Taxi yang Amanda tumpangi berhenti tepat didepan klinik  psikolog yang ia tuju. Amanda  membayar ongkos Taxi kemudian turun dari sana. Disisi lain Angga yang menyadari ada seseorang  yang datang mulai memperhatikan  dengan seksama, matanya kini tertuju pada seorang  gadis yang terlihat baru saja turun dari sebuah Taxi.

Angga menyipitkan matanya, memcoba melihat dengan teliti siapa yang datang. Dari tempatnya Angga tidak dapat melihat dengan jelas, namun ia yakin itu adalah Amanda. Orang  yang  ia tunggu sedari tadi.

“Akhirnya lo datang” gumam Angga.

“Tunggu. Gue harus tunggu disini sampai dia keluar  lagi, baru tanyai dia”

“Gue harus cari waktu yang tepat” fikir Angga  sambil kembali menyeruput Cappuchino miliknya.

Amanda  melangkah masuk kedalam klinik dan segera menuju ruang pemeriksaan, disana dokter Habibah sudah duduk tenang ditempatnya sambil menunggu pasien yang akan ia tangani. Amanda duduk  didepan dokter habibah dengan perasaan canggung.

“Hy, kamu datang hari ini” ujar Dokter Habibah sambil menulis beberapa hal dalam jurnalnya.

“Iya Dokter,saya mau terapi aja terus mau tau gimana phobia saya” balas Amanda.

“Oke baik lah kalau begitu, mari kita mulai terapinya” saut Dokter Habibah mengiyakan.

Setelah itu, terapi mulai dilakukan. Amanda mengikuti semua instruksi dari dokter  Habibah, melakukan terapi ini untuk kesekian kalinya.

Setelah beberapa lama  akhirnya terapi yang Amanda lakukan selesai. Ia tempali duduk ditempat semula dan mengobrol sedikit sebelum ia pergi.  Amanda  tanpa ragu memulai pertanyaanya namun disisi lain ia memang harus menanyakan hal ini.

“Eh Dok, bagaimana hasilnya? Bagaimana dengan Phobia saya?” tanya Amanda.

Dokter Habibah tampak mengecek catatanya, lalu kembali menatap  Amanda.

“Amanda, apakah kamu sudah mengikuti  saran dari saya kemarin?” tanya dokter Habibah.

“Iya  dokter, saya sudah mulai melakukannya-“

“Apa yang kamu rasakan sekarang?” potong dokter.

“Sekarang? eh sekarang  saya sudah sedikit terbiasa dengan kehadiran cowok, walaupun terkadang harus menahan kecemasan dan ketakukan saya-“

PHOBIA(Comeback)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang