Cukup lama berkendara, mobil Angga akhirnya berhenti didepan rumah mewah bercat putih yang menambah kesan mewah rumah itu. Amanda terkesimah dengan apa yang dilihatnya, rumah ini membuatnya tak henti untuk mengagumi kemegahan rumah ini.
“Ayo buruan!” ucap Angga membuat lamuanan gadis ini buyar.
“I-ini beneran rumah lo?” tanya Amanda .
“Gak ini rumah orang terus gue rampok” jawab Angga ketus.
“Ja-jadi lo perampok? Kalau gitu mendingan gue pergi dari sini” balas Amanda dengan Polosnya, lalu berjalan menjauhin Angga. Melihat hal itu Angga menarik kerah belakang baju Amanda dan menariknya kembali ke posisi semula.
“Lo begok atau apa sih?”
“Emang muka gue, muka-muka perampok apa?” tanya Angga sambil menunjuk wajahnya.
“I-iya siapa tau kan? Gak ada yang tau siapa lo sebenarnya” Ucap Amanda pelan.
“Tau ah! Suka-suka lo deh”
“Ayo ikut gue!” ujar Angga cuek sambil menarik lengan gadis itu.
Kali ini Amanda hanya diam tanpa memberontak sedikitpun, lagipula percuma melawan. Itu hanya membuang-buang tenaganya. Angga menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Amanda yang ada di belakangnya.
“Tumben lo diem? Gak berisik kayak tadi” ujar Angga.
“Capek gue teriak-teriak sama lo, buang-buang tenaga gue aja”
“Lagi pula, walaupun gue memberontak lo bakal maksa gue kayak sebelumnya” Balas Amanda.
“Bagus deh, jadi gue gak capek narik-narik lo” timpal Angga sambil tersenyum kecil kearah Amanda. Wajah Amanda terlihat bersemu merah saat melihat senyuman di wajah dingin Angga. Yang membuat kesan ketus hilang dari dirinya.
Amanda dan Angga masuk kedalam rumah mewah itu yang kemudian disambut dengan senyuman hangat dari wajah wanita paruh baya yang tak lain adalah Rizka-ibu Angga.
“Wah-wah anak Mama baru pulang-“
“Ini siapa Angga? Cantik sekali” puji Rizka.
“Ha-hay tante” Amanda sambil menyalami tangan Rizka.
“Siapa namanya? Tanya Rizka lagi.
“Amanda tante”Jawab Amanda sopan.
“Ayo ikut gue, gak usah basa-basi!” saut Angga sambil menarik lengan Amanda.
“Angga, lepasin!”
“Tante, nanti ngobrol lagi ya..!” sorak Amanda pada Rizka.
Rizka hanya mengangguk maklum, ia tau benar watak putra. Disisi lain Angga menghentikan langkahnya didepan kamarnya dan melepas lengan Amanda. Gadis itu hanya diam tak berani bersuara saat melihat ekspresi Angga yang terlihat seperti ingin meledak.
“Masuk!” titah Angga.
Amanda melangkah masuk kekamar Angga yang sangat rapi mengalahkan kamarnya.“Kok masih berdiri disitu? Duduk sini!” ucap Angga sambil memepuk sofa kecil didekatnya.
Amanda melangkah canggung kearah Angga lalu duduk agak jauh dari cowok itu.
“Jauh amat, gimana mau ngerjain tugasnya”
“Sini deketan lagi” ucap Angga sambil tersenyum kearah Amanda seolah ini memang wajahnya yang sebenarnya.
“I-iya” jawab Amanda dan duduk lebih dekat kearah Angga
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA(Comeback)-TAMAT
Teen Fiction"Percaya atau tidak gue PHOBIA cowok. Ya itu terdengar aneh memang tapi itulah yang gue alami, harus menjaga jarak dengan semua cowok termasuk abang gue dan harus menerima semua pandangan aneh dari semua orang disekitar gue. Tapi gak papa gue udah t...