08. Ketua Kelas

1.9K 199 5
                                    


Sementara itu, di UKS Saeron membantu Kak Eunji untuk mengobati luka-luka milik Lucas, Mark, dan Dino.

"Kenapa sampai seperti ini sih? Kalian habis berantem sama siapa?" tanya Kak Eunji bingung melihat luka-luka yang ada pada ketiga muridnya.

"Sama murid Muse High School Kak,  mereka jelek-jelekin sekolah kita makanya kita gak terima" ujar Dino menahan perih saat Saeron memberi obat pada lukannya.

Kak Eunji menggelengkan kepala pelan mendengarnya, "semua masalah itu bisa di selesaikan baik-baik, gak perlu berkelahi".

"Iya Kak, tadi Yeri juga udah marahin kita" sesal Mark menundukkan kepala.

"Yeri bisa marah juga?" heran Kak Eunji karena setahu dia, Yeri yang ia kenal adalah gadis yang murah senyum dan tidak mudah terpancing emosi, "itu berarti tandanya dia terlalu sayang sama kalian, karenanya dia sampai marah" lanjut Kak Eunji menasehati teman Yeri.

Chenlee, Lucas, Mark, serta Dino pun hanya diam mencerna perkataan Kak Eunji. Sejujurnya mereka pun sadar kalau Yeri memang selalu peduli pada teman-temannya.

"Yeri memang sayang sama semua teman-temannya Kak, merekanya aja yang gak pernah pengertian sama Yeri, selalu menganggap dia anak kecil" keluh Saeron membantu Kak Eunji membereskan obat-obat.

Ruangan itu berubah sunyi sampai suara Lucas memecahnya.

"Sae, tadi lo bilang Yeri kemarin juga dari ruangan Mr. Shindong karena Chaeyoung, masalah apa?" tanya Lucas menatap Saeron dengan kening mengernyit.

Saeron mengangkat bahu acuh, "kalo masalah itu lo tanyain sendiri aja ke orangnya langsung" jawab gadis itu.

Tak lama pintu UKS terbuka dan memunculkan sosok yang mereka tunggu sejak tadi.

"Yer, gimana?" tanya Saeron menghampiri Yeri.

Bukannya langsung menjawab, Yeri justru menatap ketiga temannya yang terluka secara bergantian. Puas mengetahui teman-temannya sudah diobati, gadis itu tersenyum kecil.

"Ga pa-pa. Kali ini kalian bebas dari skorsing" ucap Yeri yang disambut kelegaan oleh teman-temannya, "tapi kalian tetap kena hukuman, sepulang sekolah nanti lari keliling lapangan upacara sebanyak 25 kali" lanjut gadis itu menerangkan.

"Oke, kami terima hukumannya" jawab Lucas mantap.

"Makasih ya Yer, lo udah mau belain kita" ujar Dino menghampiri Yeri dan memeluknya.

"Itu udah tugas aku" jawab Yeri membalas pelukan Dino dan mengusap bahu cowok itu, "kalau udah yuk balik ke kelas, udah bel" ajak Yeri setelah melepas pelukan Dino dan beralih menggandeng Saeron untuk ia ajak kembali ke kelas.










#####










Bel baru saja berbunyi dan Yeri pun segera membereskan buku-buku nya.
"Yer, lo langsung pulang atau ada latihan?" tanya Saeron.

"aku mesti ikut lari keliling lapangan juga Sae, jadinya ijin gak ikut kelas panahan" terang Yeri menyampirkan tas ke bahunya.

Sedangkan Saeron membulatkan mata menatap Yeri bingung, "lah lo ikut dihukum juga? Kenapa?" tanya Saeron mengernyitkan alis.

Yeri tersenyum kecil melihat reaksi sahabatnya itu, "karena seharusnya hukuman lari itu 50 putaran, tapi aku memintanya jadi 25 putaran dengan syarat aku juga ikutan lari" terang Yeri santai, keduanya kini sudah berada di area loker, Yeri berniat mengambil baju gantinya yang biasa ia gunakan untuk latihan memanah.

Saeron sama sekali tak mengerti dengan jalan fikiran Yeri, sebegitunya gadis itu memikirkan teman-teman sekelasnya.

"Yaudah aku ganti baju dulu, kamu mau langsung pulang?" tanya Yeri.

Be With You -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang