21. Kecewa

2K 199 13
                                    

"Nenek kamu pasti baik-baik aja" ujar Yeri mengusap bahu Xiaojun pelan.

"Gue bener-bener gak berguna, harusnya udah lama gue bawa oma ke rumah sakit" sesal Xiaojun menunduk meremat rambutnya.

Setelah mendapat kabar bahwa kondisi nenek semakin parah, Xiaojun beserta Yeri segera kembali ke rumah cowok itu dengan diantar oleh Mingyu, setelahnya mereka pun segera membawa nenek Xiaojun ke rumah sakit. Dan disinilah mereka berada, di koridor ruang ICU.

Yeri tidak tega melihat kondisi Xiaojun saat ini. Di dunia ini hanya sang nenek yang ia punya, dan kondisinya sekarang tengah tidak sehat.

"Kenapa kamu nggak pernah mau cerita sama kita sih Xiao, kita kan teman sekelas" keluh Yeri.

"Gue cuman gak mau di kasihani Yer, udah cukup gue dipandang sebelah mata karena beasiswa gue, gue gak mau makin nginjak harga diri gue" terang Xiaojun menatap Yeri.

Seketika Yeri merasakan sesak di dadanya. Melihat tatapan Xiaojun sudah mampu membuatnya merasakan luka cowok itu. Meski ia terlihat cuek dan tegar di luar, namun tetap ada sisi rapuh didalamnya. 

"Aku peduli sama kamu bukan karena kasihan Xiaojun, tapi karena memang aku udah anggap kita semua seperti keluarga.. "

"Lo mungkin emang berfikir kayak gitu, tapi murid yang lain nggak Yer" sela Xiaojun memotong ucapan Yeri.

Tersentak, gadis itu merasakan hatinya tersengat mendengar perkataan Xiaojun itu.

"Sorry, gue gak bermaksud bikin lo sakit hati" ujar Xiaojun melihat perubahan raut muka Yeri, "tapi lo mesti tau Yer, mereka semua jadiin lo ketua cuma buat jadi tameng mereka biar terhindar dari tugas! Gak ada yang tulus percaya sama lo" lanjut Xiaojun menerangkan tanpa berani menatap Yeri lagi.

Cukup lama Yeri terdiam mencerna perkataan Xiaojun. Mingyu yang duduk di sampingnya pun sudah mengepalkan tangan menahan kekesalan.

"Nggak pa-pa"

Xiaojun langsung menatap Yeri dengan kening mengernyit. Sedangkan Yeri tersenyum kecil membalasnya.

"Nggak pa-pa kalau memang mereka cuma mau manfaatin aku, yang penting aku tulus sayang sama kalian semua" terang gadis itu membuat Xiaojun tertegun.

"Mulai sekarang jangan ragu buat cerita sama aku ya, biar aku bisa bantu kamu" pinta Yeri sungguh-sungguh.

Membulatkan mata, akhirnya Xiaojun mengangguk pelan.

"Hm"

,
,
,

"Kamu terlalu baik sama temen-temen kamu dek" ungkap Mingyu saat kini ia dan Yeri dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Abang ingat pesan bunda kan, 'hendaklah kita berbuat baik kepada sesama tanpa membedakan', kan adek cuman belajar buat jadi orang baik" balas Yeri membela diri.

"Iya.. Iyaa..gadis baik" ucap Mingyu seadanya, susah jika sudah berbicara tentang prinsip sang adik.

"Dek, abang masih penasaran" Mingyu menghentikan mobilnya ketika melihat lampu lalu lintas berwarna merah.

Mengernyit, Yeri menatap sang abang tak mengerti, "penasaran apa?" tanyanya.

"Luka kamu itu beneran karena terpeleset?"

Yeri menghela nafas pelan, gadis itu sangat tau bagaimana sifat sang abang jika menyangkut dirinya. Yeri hanya tak ingin membuat sang abang memulai masalah hanya karena dia. Dirinya sadar pasti ada suatu hal yang telah dilakukan Mingyu pada Dahyun dan Tzuyu saat kejadian ia jatuh di tempat camping sehingga membuat kedua kakak kelasnya itu mengabaikan dia dan tak memulai masalah lagi dengannya. Saat mereka saling berpapasan pun kedua kakak kelasnya itu hanya melengos tanpa berucap apapun.
Lalu apa kiranya yang akan dilakukan sang abang jika tahu Eunha lah yang membuat lututnya terluka.

Be With You -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang