38. Rumah Sakit

1.8K 190 12
                                    

Woobin dan Taeyeon bergegas menyusuri lorong rumah sakit, tujuan mereka hanya satu yaitu UGD.
Keduanya sangat terkejut ketika mendapat kabar bahwa putri mereka mengalami tabrak lari didepan sekolah.
Sesampainya didepan ruang UGD keduanya bisa melihat seorang siswa dengan seragam yang sama dengan Yeri.

"Om, Tante" sapa cowok itu beranjak mendekati orangtua Yeri.

"Xiaojun, kamu yang menolong Yeri?" tanya Woobin, pria tersebut bisa mengenali Xiaojun karena dulu Yeri pernah meminta bantuannya untuk mengobati nenek teman sekelas Yeri ini.

"Tadi saya baru selesai latihan ekskul saat melihat Yeri tertabrak sewaktu keluar sekolah hendak menyebrang" terang Xiaojun pelan, "dan penabraknya pergi begitu saja om" lanjutnya.

Air mata Taeyeon sudah mengalir dipipinya. Wanita itu tak bisa membayangkan apa yang sudah terjadi pada anak perempuannya. Woobin yang melihat kondisi Taeyeon segera memeluknya memberi kekuatan.

"Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Woobin.

"Belum tau om, dokter belum keluar" jawab Xiaojun.

Ketiganya menunggu di depan ruang UGD dengan perasaan was-was. Ketika pintu terbuka ketiganya segera beranjak mendekat.

"Keluarga saudari Yeri?" tanya seorang suster yang baru saja keluar.

"Kami sus, kami keluarganya" balas Taeyeon.

"Saudari Yeri kehilangan banyak darah, adakah dari keluarga yang memiliki golongan darah sama?" tanya suster tersebut.

"Ambil darah saya sus, saya ayahnya, golongan darah kami sama" ucap Woobin.

"Baik pak mari ikuti kami" ajak sang suster.

"Xiao, om titip bundanya Yeri ya" pesan Woobin sebelum mengikuti suster memasuki UGD.

"Iya om" balas Xiaojun mendekati Taeyeon dan mengajaknya untuk duduk.

"Yeri pasti bisa tertolong tan, dia gadis yang kuat" ucap Xiaojun menenangkan Taeyeon.

Taeyeon menganggukkan kepala namun tetap air matanya tak berhenti menetes.

Setelah menunggu beberapa jam yang terasa selamanya bagi Taeyeon akhirnya kondisi Yeri sudah stabil dan bisa dipindahkan ke ruang rawat.

Akibat tabrakan itu, Yeri mengalami gagar otak ringan serta lecet-lecet di lengan dan kakinya.

Taeyeon tak berhenti menciumi wajah Yeri meski gadis itu belum sadarkan diri.

"Bun, udah! Kasihan Yerinya" ucap Woobin menahan Taeyeon yang terlihat masih ingin mencium wajah sang putri.

Xiaojun tersenyum melihat betapa sayangnya Taeyeon pada Yeri. Temannya itu sangat beruntung karena memiliki keluarga yang lengkap dan sangat menyayanginya.

"Yaudah om, tan, saya pamit pulang dulu ya, masih harus kerja part time" pamit Xiaojun menyalami kedua orangtua Yeri.

"baiklah kalau begitu, kamu pulang naik apa?" tanya Woobin.

"Naik angkot om, tadi sepeda saya, saya tinggal di sekolah" terang Xiaojun.

"Hati-hati kalau begitu ya" pesan Woobin menepuk pundak Xiaojun pelan.

"Iya Om"

"Sekali lagi makasih ya Xiaojun, berkat kamu Yeri tertolong" ucap Taeyeon memeluk Xiaojun.

"Bantuan saya nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang sudah Yeri lakukan untuk saya tan" terang Xiaojun membalas pelukan Taeyeon.

"Kamu anak yang baik, suatu saat kamu pasti jadi pemuda yang sukses" ucap Taeyeon menepuk lengan Xiaojun bangga.

Be With You -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang