03, Winter

1.8K 159 6
                                    

Hari demi hari, Bulan demi bulan, Tahun demi tahun, telah Jihyo lewati. Musim akan berganti menjadi dingin. Jihyo telah mempersiapkan pakaian dan barang yang akan menghangatkannya kelak jika tiba musim dingin. Tetapi ia belum mempersiapkan hatinya jika mengingat kejadian di musim dingin kembali. Ketakutannya akan muncul, takut disakiti. Jihyo terkenal baik hati dan juga penyayang, ia dulu bahagia mempunyai kekasih dan satu orang sahabat yang paling ia percaya, namun saat musim dingin semuanya berubah.

-Flash Back-

Musim dingin telah tiba. Jihyo mempersiapkan barang barang dan mengemas baju nya. Ia berencana untuk menikmati musim dingin bersama sahabatnya dan kekasihnya, karena rumah kekasihnya lah yang paling besar, jadi mereka memilih rumah kekasih Jihyo untuk dijadikan tempat bermalam. Jihyo mengemas semua barang dengan cepat, bertujuan untuk datang lebih awal memberi kejutan kekasihnya dan menghabiskan waktu berdua sebelum sahabatnya akan datang.

Jihyo telah sampai di rumah kekasihnya, ia masuk begitu saja karena tidak dikunci.

"Sayang aku datang.." Jihyo berusaha berteriak karena suasana rumah kekasihnya sangat sepi.

"Huh sudah jam 10 apa ia belum bangun?" Jihyo beranjak kelantai atas, ia berhenti didepan kamar kekasihnya yang tertutup, saat akan membuka Jihyo mendengar suara dari dalam kamar kekasihnya,

"Aahh... Terus.. Kumohon lebih cepat.."

"Kau menyukai nya sayang?" Dan seterusnya hanya terdengar suara desahan dan kulit bersentuhan

Jihyo membeku ditempat, matanya berkaca kaca, tidak tau apa yang terjadi didalam, ia seperti ingin hancur. Dengan siapa kekasihnya bercinta didalam sana? Saat beberapa waktu ia merenung, dengan kekuatan yang ia coba apapun yang akan ia lihat nantinya Jihyo membuka pintu kamar kekasihnya,

Jihyo menjatuhkan barang yang ada ditangannya saat ia melihat ternyata sahabatnya lah yang sedang bercinta dengan kekasihnya

Mendengar suara barang terjatuh kekasih dan sahabat Jihyo menengok ke arah pintu dan keduanya membulat melihat kehadiran Jihyo yang lebih awal itu,

"S-Sayang? Aku bisa jelaskan"

"Hyo kumohon kamu salah paham"

Keduanya ingin berdiri namun seketika mengurungkan niat mereka karena mengingat mereka tak memakai sehelai pakaian pun,

Jihyo masih diam tak percaya didepan pintu kamar kekasihnya,

"Ka- Kalian.. Kupikir selama ini kalian sangat mencintaiku. Kupikir selama ini kalian ingin membahagiakanku. Apa salahku? Dibelakangku kalian menjalin kasih bahkan kalian b-bercinta hiks.. Aku sangat mencintai kalian. Aku selalu membiarkan kalian dekat karena aku pikir kalian sama sama mencintaiku. Tapi ternyata kalian lebih dari itu! Setelah segalanya telah aku berikan pada kalian, sekarang lihat apa yang telah kalian lakukan! Kurang apa aku hiks..."

Baik kekasih dan sahabatnya hanya bisa menunduk merasa bersalah, mereka benar benar merasa bersalah mengingat segala kebaikan Jihyo, mereka ingin mendekati gadis itu dan meminta maaf namun pakaian mereka bahkan sangat jauh dari ranjang. Mereka malu bahkan menutupi tubuh mereka dibalik selimut sambil menunduk.

"Cukup. Terimakasih atas kenangan dan kebahagiaannya walaupun itu kepalsuan hiks... Berbahagialah kalian. Musim dingin ini menandakan penghianatan kedua orang yang paling ku percaya dan sayang. Jangan pernah ganggu hidupku bahkan kumohon pergilah dari hidupku. Selamat tinggal hiks" Dengan tangisan membajiri wajahnya Jihyo lari dari rumah mantan kekasihnya itu. Jika bisa, Jihyo ingin lari dari semua masalahnya saat ini.

- Flash Back End -

Hari ini saatnya musim dingin tiba. Jihyo menatap pemandangan lewat jendela dari dalam kamarnya.

"Musim yang kutakuti akhirnya tiba.. Aku tidak mau terus dihantui rasa sakit ini hiks.. Aku ingin bisa melupakan semuanya dan kembali bahagia namun mengapa setelah 5 tahun masih terasa sakit.." Jihyo meneteskan airmata nya. Jihyo bangkit dari duduknya lalu bersiap untuk menghibur dirinya dengan berjalan jalan menikmati salju berguguran. Memang sangat dingin, namun Jihyo menyukainya daripada harus berdiam diri dalam rumah mengenang kepahitan musim dingin.

Jihyo berjalan jalan dan berhenti dijembatan untuk melihat pemandangan yang indah namun dingin ini. Seorang pria tiba tiba saja datang dengan kamera merekam pemandangan sekeliling dan berhenti tepat di Jihyo,

"Ya! Maaf tuan tapi anda seharusnya izin jika ingin memotret atau merekam diriku." Jihyo berusaha tetap sopan walaupun kesal

"Ah, maafkan aku. Aku sedang merekam pemandangan musim dingin untuk dokumentasi dan tiba tiba saja kamera ku berhenti pada dirimu.. Sejujurnya aku yang berhenti terkejut dengan ehm.. Kecantikan mu!" Jungkook tersenyum

"Heol apakah ini sogokan agar aku tak marah?" Jihyo mengerucutkan bibirnya membuat Jungkook gemas

"Sejujurnya tidak, tapi jika ia juga tak apa." Jungkook tersenyum menunjukan gigi kelincinya,
"Namaku Jungkook, Jeon Jungkook. Senang bertemu denganmu?"

"A-ah Jungkook! Namaku Jihyo, Park Jihyo. Senang bertemu denganmu juga. Lain kali izinlah dulu nne?" Jihyo tersenyum manis

"Tentu saja. Apakah keberatan jika berjalan bersamaku? Menemaniku merekam keindahan musim dingin" Jungkook tertarik dengan Jihyo, tentunya.

"Sejujurnya aku tidak suka musim dingin. Penghianatan dan kenangan pahit menghantui ku tepat saat musim dingin. Tapi dengan senang hati menemanimu merekam pemandangan indah ini, akupun suka memotret pemandangan, Kookie."

"Huh? Kookie? Eh?" Jungkook kebingungan

"Ahaha aku dari dulu suka membuat nama panggilan untuk temanku. Terdengar seram ya untuk kita yang baru kenal?"

"Mungkin aku lebih seram mengajakmu berjalan bersama padahal baru kenal kekekeke" Jungkook dan Jihyo tertawa. Baru beberapa menit mereka bertemu, seperti sudah berteman berbulan bulan.

Jihyo dan Jungkook berjalan menikmati musim dingin. Tanpa Jihyo ketahui Jungkook seringkali mengarahkan kameranya ke arah Jihyo, untuk merekam kecantikan gadis itu tentunya. Tanpa Jihyo ketahui juga Jungkook tersenyum begitu manis melihat dirinya yang cerewet dan lincah terlihat seperti orang yang sangat senang, seperti sudah lama tidak mempunyai teman untuk berbincang.

Entah kenapa Jihyo merasa nyaman berada disamping Jungkook. Jihyo baru saja bertemu dengannya tapi Jihyo sudah banyak bercerita bahkan menceritakan tentang penghianatan musim dingin itu, Jihyo nyaman dengan Jungkook. Jihyo merasa bahagia setelah sekian lama tidak memiliki teman berbincang sekarang ia sudah meluapkan apa yang ia pendam. Sebelumnya Jihyo takut untuk berteman karena takut dikhianati lagi. Sampai akhirnya Jungkook datang.

"Eh Kook, Aku kedinginan. Apa tidak sebaiknya kita pulang?" Jihyo memeluk dirinya sendiri kedinginan,

Jungkook mendekatkan diri pada Jihyo, memeluk gadis itu. "Aku antar. Maaf jika aku lancang, katamu dingin hmm?"

Blush. Pipi Jihyo memerah. "T-tak apa Kook."

Jihyo dan Jungkook berjalan pulang menggunakan mobil Jungkook.

Semenjak saat itu Jihyo dan Jungkook sering bertukar pesan, bertukar suara, bahkan pergi bersama. Dan menjalin kasih.

Kini Jihyo tidak lagi membenci musim dingin. Ia mencintai musim dingin karena Jihyo bertemu dengan Jungkook, pria yang sangat ia cintai. Mereka selalu menunggu musim dingin untuk merayakan pertemuan mereka yang aneh namun manis.

END

Bagaimana?😊

Story ; JungHyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang