Park Jihyo. Gadis populer disekolahnya yang selalu ambis akan segala hal. Apa yang ia mau harus ia dapat, termasuk namja. Jihyo telah lama mengincar Jeon Jungkook, pria terpintar disekolahnya, namun Jungkook sangat sulit untuk didapatkan, membuatnya frustasi.
"Ya! Bagaimana bisa dia selalu menolak ajakanku untuk berkencan huh?" Jihyo mengacak rambutnya kesal,
"Dia memang susah didapatkan Ji, lagipula setauku dia sudah mempunyai gadis incarannya sendiri. Mengapa kamu tetap ingin mendapatkannya?" ucap Mina, sahabat Jihyo.
"Hmm aku tahu makanya aku lebih giat mengajaknya berkencan. Tetapi hasilnya nihil" Jihyo menunduk, biasanya laki laki yang akan datang kepadanya, namun sekarang bahkan ia ditolak,
"Kamu belum menjawab pertanyaanku, mengapa tetap ingin mendapatkannya? Padahal kamu tahu sendiri dia sudah menyukai gadis lain?" Mina penasaran, ia tidak habis pikir dengan Jihyo
"Dia berbeda, Minari" Jihyo kembali termenung, membayangkan dirinya berkencan dengan Jeon Jungkook, seperti biasanya.
Mina yang menyadari sahabatnya sudah dalam mode halusinasi itu memutar bola matanya malas,
"Lebih baik kita ke kantin Ji, kajja" Mina menarik tangan Jihyo paksa, daripada berhalusinasi, lebih baik mengisi perut bukan?
—
Jihyo yang melihat Jungkook sedang duduk dan makan siang sendirian lantas tanpa basa basi langsung berjalan kearah pria tersebut, meninggalkan sahabatnya tanpa sepatah katapun,
'Aish, kenapa ia harus terus mempermalukan dirinya sendiri huh?' batin Mina yang melihat sahabatnya mendekat kearah Jungkook
"Jungkook! Kamu duduk sendirian kan? Aku duduk disini ya?" Jihyo tersenyum manis dan ramah, berharap pria itu memperbolehkannya duduk bersama
"Maaf. Sebentar lagi temanku datang" Singkat, padat, jelas, menusuk hati. Walaupun Jihyo telah terbiasa ditolak oleh pria tersebut, namun tetap saja rasanya menyakitkan.
Senyum Jihyo memudar. Mengapa pria ini begitu susah untuk ditaklukan huh? Bahkan ia memperlakukan Jihyo dengan sangat dingin, bahkan buruk.
"Arraseo. Mian" Jungkook tak membalas, membuat Jihyo angkat kaki dengan sedih dan menghampiri meja sahabatnya,
"Sekarang ingat sahabatmu huh?" ucap Mina sarkas
"Aigo Minari, mian, sepertinya tadi aku tidak melihatmu kekeke" Jihyo tahu Mina hanya sarkas untuk bercanda, jadi Jihyo membalasnya demikian. Walaupun Jihyo sekarang sedih, namun dia tidak pernah menunjukan kesedihannya melainkan akan tetap menjadi gadis yang ceria. Ia terkadang akan mengeluh namun beberapa saat kemudian akan kembali ceria seperti biasa.
'Bagaimana bisa disaat dia malu dan sedih tetap ceria seperti ini?' batin Mina terharu. Jihyo adalah gadis yang populer karena visual dan juga sifatnya. Itulah Jihyo, ia selalu menampilkan sisi yang keren dihadapan semua orang, namun Mina tahu jika Jihyo sering mengalami kesedihan dan kesulitan. Jihyo tak pernah menunjukan sisi sedihnya, ia memilih menunjukan sisi berani dan flirtynya.
Jihyo dan Mina saat itu juga melihat seorang gadis menduduki tempat yang Jungkook duduki.
"Minari, apakah itu gadis yang ia sukai?"
"Entahlah Ji. Sebenarnya aku tak tahu pastinya. Hanya saja berita menyebar karena Jungkook selalu bersamanya, kamu tahu ia tak pernah berdua bersama gadis lain kan?"
"Lalu memangnya tak ada yang bertanya? Atau informasi lebih?" Jihyo penasaran.
"Kamu tahu sendiri Jungkook dari dulu adalah pria yang tertutup dan dingin. Yang ia lakukan hanyalah belajar dan belajar. Bahkan teman pria nya tak tahu dan tak berani menanyakan hubungan Jungkook dan gadis tersebut"
"Tetapi apa kamu mengetahui gadis itu? Dia murid pindahan kan? Aku baru melihatnya belakangan ini"
"Dia memang murid pindahan Ji, dari New York, tetapi ia 1 tahun diatas kita"
"Murid pindahan dari luar negeri dan lebih tua namun Jungkook langsung dekat dengannya? Bahkan aku yang dari dulu mengejarnya tak pernah diperlakukan dengan ramah olehnya huh"
"Maka dari itu beritanya langsung menyebar keseluruh sekolah jika ia menyukai gadis itu, atau mungkin bahkan berkencan?" Mina menurunkan volume suaranya, menyesal mengeluarkan kata tersebut, takut akan respon sahabatnya,
"MWO!? KENCAN?!" Jihyo berteriak, membuat hampir seluruh siswa yang ada dikantin melirik kearahnya, Mina hanya tersenyum canggung melirik kearah siswa lain sambil menggaruk tengkuknya, malu.
"Jihyo jika kamu tidak berhenti mempermalukan dirimu sendiri, aku akan membuatmu botak aish"
Jihyo yang sadar akan apa yang baru saja dia lakukan tersenyum kearah sahabatnya,
"Hehe mian. Kamu harusnya tahu jika menyangkut tentang Jungkook, emosi ku sulit untuk dikendalikan" Jihyo memperlihatkan senyum giginya dengan lebar sambil mengacungkan dua jari pertanda damai kearah Mina,
"Aish untung kamu sahabatku, jika tidak kamu akan benar benar ku buat botak!" Mina dan Jihyo tertawa.
Dibalik semua tawanya, Jihyo berpikir keras. Ia akan mencari tahu tentang siapa gadis yang selalu bersama Jungkook. Bagaimana bisa gadis itu tiba tiba datang dan masuk ke hidup pria yang ia taksir selama ini dengan begitu mudahnya? Sedangkan ia telah melakukan berbagai cara namun hasilnya ia hanya ditolak secara dingin. Mempermalukan dirinya sendiri. Jihyo tak kenal lelah, atau mungkin belum? Tetapi ia tahu jika ia mampu membuat Jeon Jungkook jatuh cinta kepadanya suatu saat. Atau mungkin ia akan menyerah?
TBC? 😋