21, Greedy Part 2

817 135 16
                                    

"Ayo dong Mingyu bantuin aku!!" Jihyo daritadi merengek kepada Mingyu, meminta bantuan pria tersebut untuk bertanya kepada Jungkook langsung. Mingyu memang tidak dekat dengan Jungkook, namun mereka satu kelas.

"Aish kamu ini, aku kan sudah bilang ia tidak akan membocorkan masalah pribadinya kepada orang yang tidak dekat dengannya. Lagi pula, masa iya tiba tiba aku bertanya tentang gadis itu padanya?"

"Lalu aku harus bagaimana dong Gyu" Jihyo memanyunkan bibirnya,

"Daripada kamu susah susah sama dia, mending sama aku aja Ji kekeke" Jihyo menjitak jidat Mingyu sambil tertawa, mereka berdua memang biasa bercanda, walaupun tidak satu kelas tetapi Jihyo dan Mina dekat dengan Mingyu.

"Gyu aku punya ide! Bagaimana jika aku bertanya langsung saja kepada gadis itu?"

"Kamu gila ya? Kamu bahkan tidak kenal dengannya lalu ingin bertanya begitu saja tentang hubungannya dengan Jungkook? Bahkan Mina tidak akan setuju dengan ide mu itu"

Jihyo membuang nafasnya. Benar apa yang dikatakan Mingyu, akan menjadi canggung dan tak sopan jika ia tak kenal dengan gadis itu lalu bertanya langsung masalah pribadinya. Jihyo menjadi kehabisan akal. Ia sudah bertanya hampir ke seluruh siswa disekolahnya, namun tak ada satupun yang dekat dengan Jungkook maupun gadis itu. Mengapa mereka begitu tertutup huh?

Bel berbunyi pertanda masuk kelas pelajaran berikutnya, tandanya Mingyu dan Jihyo harus berpisah. Mina hari ini tak masuk sekolah makanya Jihyo sendirian dan memilih bersama Mingyu saat jam makan siang.

Jihyo juga tak melihat Jungkook dikantin siang ini, membuatnya khawatir dimana pria itu berada,

"Gyu, Jungkook masuk? Kok dia nggak ke kantin?"

"A-anu.. Dia makan bekal dikelas.. Sama gadis itu.." Mingyu khawatir akan membuat Jihyo sedih

Rawut muka Jihyo terlihat berubah menjadi sedih namun ia langsung tersenyum kembali,

"Yasudah Gyu aku masuk kelas dulu ya, jangan lupa nanti pulang bareng!!" Jihyo terkekeh

Mingyu hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Ia dan Mina telah paham dibalik keceriaan Jihyo, sebenarnya ia bersedih namun selalu menutupinya.

Jihyo menunduk berjalan sendirian kearah kelasnya,  namun melainkan langsung kekelasnya, ia berlari menuju toilet siswi, menutup pintu toilet tersebut.

Karena bel pelajaran telah dimulai tandanya tak ada siswi yang berada ditoilet, kecuali Jihyo. Ia memang sengaja agar bisa menangis dalam keadaan sepi. Jihyo menunduk, menangis didepan kaca.

"Hiks mengapa ini begitu menyakitkan huh? Mengapa ia sangat sulit untuk didapatkan? Sudah satu tahun aku menyukainya dan melakukan berbagai macam cara untuk mengajaknya berkencan namun ia selalu menolak"

"Bahkan ia tak pernah membiarkanku untuk duduk bersama hanya untuk makan siang. Aish kejam sekali" Jihyo mengeluarkan seluruh kekecewaannya sendirian,

"Bahkan noona yang baru pindahan saja dengan mudah bersamanya sekarang. Memang sih dia sangat cantik, tetapi apakah ia hanya melihat dari fisik saja? Aish dasar Jeon Jungkook sialan! Ani. Tidak jadi. Jeon Jungkook sayang"

Krek. Suara pintu salah satu WC berbunyi terbuka.

Jihyo membulatkan matanya panik. Sejak tadi ia menangis dan mengeluh tentang pria yang ia sukai tersebut, ternyata ada yang mendengarnya?
Ia segera menghapus air matanya.

Jihyo memberanikan diri menormalkan kepalanya dari posisi menunduk, untuk melihat siapa orang yang telah mendengarkan seluruh tangisan dan ocehannya dari kaca.

Story ; JungHyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang