13, Arranged Marriage Part 3

1.5K 128 9
                                    

Sudah tepat 7 bulan semenjak pernikahan Jihyo dan Jungkook. Semenjak Jihyo menyadari kejadian dimalam itu, Jihyo menjadi perhatian kepada Jungkook. Walaupun Jungkook tetap dingin, Jihyo akan memasak untuk Jungkook saat Jungkook ada dirumah, memasak bekal untuk Jungkook dikantor, menunggu Jungkook pulang kerja bahkan ia berani membukakan dasi dan memakaikan dasi untuk Jungkook. Dan Jungkook pun hanya terima saja Jihyo mengurus dirinya. Banyak hal yang Jihyo lakukan yang membuat Jungkook bertanya tanya.
Jihyo pun tidak mengerti mengapa semenjak kejadian itu Jihyo menjadi ingin benar benar menjalin rumah tangga yang sewajarnya bersama Jungkook, ia tak ingin hanya seperti main main karena perjodohan, namun ia tau akan sulit karena Jungkook tak mencintainya dan sudah memiliki kekasih. Beberapa kali pun Jungkook mengajak kekasihnya ke mansion membuat Jihyo merasa sesak dan hanya menangis secara diam dikamar.
Jihyo tak pernah menunjukan kesedihannya terhadap Jungkook, ia hanya menunjukan sisi perhatian dan manisnya, walaupun Jungkook tetap dingin seperti sebelumnya namun ia tak pernah lagi mengeluarkan kata yang tak pantas untuk Jihyo. Jungkook pun menyadari jika Jihyo sering menangis saat ia membawa kekasihnya ke mansion. Ia terkadang khawatir dan memikirkan Jihyo namun selalu segera menepis pikirannya karena berpikir ia masih membenci Jihyo.

Hari ini Jungkook libur dan sudah pukul 10.30 namun Jihyo bingung mengapa Jungkook tidak turun untuk sarapan. Selelah apapun Jungkook, ia paling telat akan bangun sebelum pukul 10 pagi.
Jihyo menjadi khawatir, ia bergelut dengan pikirannya apakah harus mengecek Jungkook kekamarnya atau tidak, karena gelisah ia memutuskan untuk mengecek suaminya itu.

knock knock

tak ada jawaban

knock knock

masih tak ada jawaban membuat Jihyo khawatir akan terjadi suatu hal kepada Jungkook

"Kook?"

karena tidak mendapat jawaban juga Jihyo langsung membuka pintu kamar Jungkook yang tak terkunci,

ia melihat Jungkook masih tertidur dengan tenang namun wajahnya pucat, membuat Jihyo lantas menaruh tangannya didahi Jungkook apabila suaminya demam, dan ternyata benar badan Jungkook sangat panas

"aigoo kook kamu demam!" Jihyo panik lalu langsung mengambil air dan handuk untuk mengompres Jungkook

Setelah mengompres Jungkook, Jihyo langsung berlari kebawah untuk memasak bubur dan mengambil obat yang tersedia di kotak obat milik Jungkook, dan syukurnya terdapat obat demam.

Jihyo dengan sigap membawa bubur dan obatnya keatas, ia kaget karena tibatiba Jungkook sudah duduk dikasurnya dengan wajah pucat dan datar,

"Kamjagia! Ya! Kenapa kamu tiba tiba sudah bangun dan tidak mengompres dirimu lagi. Tidurlah lagi dan biarkan kompresan itu di dahimu!" Jihyo terdengar seperti ibu yang khawatir akan anaknya yang sakit,

Jungkook hanya menatap Jihyo dengan tatapan yang sulit diartikan, namun karena badannya lemas, ia mengikuti perintah Jihyo, ia kembali tidur dan Jihyo mengompres dirinya kembali.

"Kook, setelah 5 menit nanti, aku akan kembali dan menyuapkan bubur ini karena kamu harus makan dan minum obat. Namun sekarang aku akan menyiapkan baju ganti dan mengambilkan minum, saking buru burunya aku lupa mengambil minum huft." Jihyo terlihat lelah karena ia memang benar benar panik mengerjakan ini itu karena Jungkook yang demam,

Saat hendak pergi, Jungkook menahan tangan Jihyo,

"Kenapa?"

Jihyo hanya menunjukan rawut muka kebingungan akan pertanyaan Jungkook,

"Kenapa kamu sangat panik dan peduli saat aku sakit? Bahkan aku sangat dingin. Kenapa kamu masih seperti ini?" Kali ini wajah Jungkook sangatlah manis dan penuh tanda tanya, seperti anak yang bertanya kepada ibunya untuk dibelikan coklat saja, gemas sekali pikir Jihyo.

Story ; JungHyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang