Chapter 5:
When Complicated Person Meet another One
You know, sometimes when we try to get away, we are increasingly attached.
Yohan duduk disofa apartemennya, mengadahkan kepalanya menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Pikirannya dipenuhi oleh rentetan kejadian hari ini yang penuh drama.
Pemuda manis itu menghela napasnya, berbicara tentang drama dihidupnya. Sebagian dalam dirinya merutuki keputusan yang sudah ia ambil namun sebagian lain mendukungnya dengan penuh gairah. Nyatanya, apa yang ia putuskan tadi bukannya membuat semua menjadi lebih baik. Tapi justru sebaliknya.
Rumit dan semakin runyam.
Seungwoo? Jika bertanya dimana dia sekarang. Ini sudah tiga puluh menit yang lalu Yohan meminta laki-laki itu meninggalkannya sendiri, ia butuh waktu sendiri.
Lagi.
Helaan napas berat itu keluar lagi.
Matanya melirik keponselnya yang sudah ke sembilan kalinya bergetar. Sebuah panggilan masuk dari orang yang sama.
Lee sialan Hnagyul.
Apalagi ini.
Sungguh, Yohan sudah lelah. Jangan ditambah lagi oleh urusannya dengan Hangyul.
Benar sekali, laki-laki itu pasti mencarinya seharian karena mereka benar-benar tidak bertemu lagi sejak insiden keluarnya Yohan dari mobil Hangyul.
Setidaknya itu yang ia ingat.
Ponsel itu kembali menyala, tapi Yohan menangkap nama lain di panggilan masuk itu. Ia memejamkan matanya sejenak.
Pusing tiba-tiba melanda.
Sialan.
Yohan mengangkatnya. "Apa lagi?"
"Kau dimana Yohan?"
Yohan tidak menjawab, orang diseberang sana mengeluarkan umpatan tidak begitu jelas. "Untuk Apa tanya, Seungyoun Hyung?"
"Kau butuh aku?"
"Sial, Yohan. Jawab aku kau dimana? Kita harus bicara."
Yohan menggeleng. Bodoh, mana tahu Seungyoun jika pemuda manis itu menolak. "Aku rasa kita tidak perlu membicarakan apapun."
Seungyoun menggeram frustasi disebrang sana.Yohan bisa mendengar dengan jelas.
"Jawab aku Kim Yohan."
Yohan mencebik " Aku di Apartemen. Kenapa?"
Dan bukannya menjawab Seungyoun justru memutuskan panggilannya secara sepihak. Pemuda manis itu sudah menggerutu kesal.
"Dasar, Sialan."
Ia melempar ponselnya keatas sofa disebelahnya. Lalu menghela napasnya lagi. Hari ini benar benar melelahkan, tolong jangan ada yang lain lagi.
Matanya perlahan memejam, Yohan butuh tidur. Tapi ia sangat malas untuk beranjak dari sofa hanya untuk kekamar yang jaraknya bahkan sangat dekat.
Tapi, belum genap lima menit. Matanya terpaksa terbuka kembali, melirik kearah pintu yang mengeluarkan bunyi bising Bell Apartemen.
Bibir mungil itu mencebik, "Siapa lagi, oh god."
Yohan menghentakkan kakiknya sebelum akhirnya berdiri dan melangkah mendekati pintu. Langkah gontai itu mengantarkannya hingga matanya menangkap Hangyul yang berdiri tepat dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED The Series (END)
FanfictionWARNING !! ⚠️ 19+ Minor? Please don't read, I don't take responsibility