TRAPPED The Series (END)

Season 2 : Can We Start Now?

TRAPPED Season 2 : Can We Start Now?

Chapter 4

#Bukankah semua sudah terlalu jelas? Kita tidak perlu berbasa basi dan berlagak bodoh lagi.Bisa kita mulai sekarang?siapa yang akan menang mendapatkan hatinya?#

==========

Perjalanan mereka benar benar ditemani keheningan. Yohan sangat sadar itu. Bahwa Yunseong sedang marah padanya. Karena laki-laki itu tidak akan berhenti berceloteh tentang hal haltidak penting kecuali dia sedang marah.

Dan Yunseong sedang marah padanya.

Yang tentu saja, ia sangat tahu apa alasan dibalik marahnya Yunseong. Yohan tidak bodoh. Sangat kentara, apalagi jika bukan karena fakta Yohan berada di apartment Seungyoun.

Yunseong memarkirkan mobilnya begitu memasuki parkiran basement di kantor majalah tujuan mereka. helaannya jelas terdengar.

Mereka masih diam, tidak berniat bersuara ataupun keluar dari mobil yang dipenuhi aura keheningan itu.

Yohan menatap Yunseong lekat, menunggu laki-laki itu yang lebih dulu memecah diam diantara mereka. Sedangkan Yunseong masih setia menatap kearah depan. Menatap dinding bercat abu-abu tua.

Lagi-lagi Yunseong menghela napasnya. Yang membuat Yohan lebih dulu mengalah, dengan mengulurkan tangannya mengusap punggung tangan Yunseong yang masih berada di atas stir mobilnya.

"Yunseong ah."

"Maafkan aku. Aku tahu kau marah, karena tidak memberitahumu kemana aku pergi dan tidak menjawab panggilanmu."

"Dan sekarang, tiba-tiba aku memintamu untuk menjemputku. Maafkan aku ya."

Yunseong akhirnya menoleh, ia tidak kuat mendengar Yohan berbicara dengan nada yang penuh sesal seperti itu.

Ia menarik tangan Yohan yang mengusapnya tadi, lalu menciumnya tepat dipunggung tangan."Sudahlah, aku tidak marah padamu."

"Benarkah?"

Yunseong mengangguk. "Tapi kau terlihat marah."

"Aku sungguh tidak marah." Ucapnya lalu kembali mengecup punggung tangan Yohan.

"Sekarang katakan kenapa kau menemuinya?"

"Aku merindukannya."

Yunseong mencebik, "Kau tidak bisa berbohong sedikit padaku?" tanyanya yang langsung mendapat gelengan kepala pelan dari Yohan.

"Tidak, aku tidak akan menutupi apapun darimu."

"Baiklah, aku suka itu. Tapi,," ucap Yunseong tertahan, sambil mengusap jari jemari Yohan yang terlihat kosong.

"Dimana cincinmu?"

Yohan terdiam, ia berniat menarik tangannya. Namun, Yunseong justru mengeratkan genggamannya.

"Lupakan itu. Aku bisa membelikannya lagi untukmu."

"Apa? Tidak Yunseong, aku akan mencarinya. Sepertinya terjatuh dimobilnya."

Yunseong menggeleng, "Tidak perlu. Sepertinya itu dilepas olehnya. Kau tidak perlu mencarinya." Ucapnya membuat Yohan tertegun.

"Apa? Kita tidak akan basa-basi kan? Jadi jangan khawatir. Kita buat ini terang terangan"

"Maksudmu apa?"

Yunseong tersenyum, "Kalau dia bisa melepaskannya darimu maka aku bisa memasangkannya kembali ke jarimu."

"Yunseong ah."

Yunseong terlihat tidak peduli dengan nada protes dari Yohan, ia justru melepas seatbeltnya dan meraup bibir Yohan. Melumatnya dengan lembut, yang mau tidak mau dibalas oleh Yohan.