Chapter 10:
One Night That Change Everything
Do you think it's selfish or not? if we choose the certainty over what usually only pleases us?
"Hyung?" panggil Yohan, memecah keheningan diantara mereka yang sudah berlangsung untuk waktu yang cukup lama.
Seungwoo menoleh, menatap Yohan dengan dingin. Yohan bisa melihat rahang laki-laki itu masih mengeras marah.
Yohan merengkuh wajah Seungwoo, mengusap pelan rahang laki laki itu.
"Maaf."
"Maafkan aku, hmm?"
Pertahanan Seungwoo runtuh, mendengar suara memohon Yohan yang penuh harap itu membuatnya lemah. Ia menarik ujung bibirnya tersenyum.
Tangannya menyentuh punggung tangan Yohan yang masih mengangkup wajahnya. Menggenggam tangan halus Yohan, lalu mengecupnya singkat.
"Apa cincin yang melingkar dijarimu tidak mampu membuatmu terikat denganku?"
"Hyung?" sanggahnya cepat, ia menghela napasnya.
Yohan tidak begitu suka ketika Seungwoo mengatakan hal-hal seperti itu, itu membuatnya merasa bersalah. Dan begitu memang seharusnya. Tapi, ia tidak mau merasakannya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Seungwoo, sembari tangannya bergerak mengecek setiap jengkal tubuh Yohan.
Matanya memicing, mencari keanehan ditubuh Yohan. "Dia menandaimu?" tanya Seungwoo begitu melihat bekas kemerahan di tulang selangka milik pemuda manis itu.
"Aku tidak suka melihatnya."
Seungwoo mengusap bekas itu, menekannya dengan ibu jarinya. Seolah mencoba menghapus jejak yang telah membekas disana.
"Hyung?"
Seungwoo kembali menatap wajah Yohan, begitu mendengar pemuda manis itu memanggilnya.
"Ayo, kita pergi."
Yohan menyerngit, bingung. "Aku bilang aku merindukanmu."
"Jadi, ayo kita pergi jalan-jalan."
"Tap-"
"Aku tidak menerima penolakan Yohan." Ucap Seungwoo menyela kalimat Yohan, pemuda manis itu hanya menghela napasnya. Lalu mengangguk.
*****
Yohan sudah keempat kali mendengar Seungyoun menghela napasnya. Jika tidak salah. Laki-laki itu menatapnya tidak suka, tapi tidak mengatakan sepatah katapun. Bahkan sampai ia sudah selesai bersiap untuk pergi.
"Berhenti, menghala napasmu."
Kini giliran dengusan kasar yang Yohan dengar. "Hyung?"
"Harus kau pergi dengannya?"
Yohan membalikkan badannya, menghadap Seungyoun yang duduk dipinggiran ranjangnya. "Iya, Aku harus pergi dengannya."
"Kenapa?"
Yohan tidak menjawab, ia juga bingung harus menajwab apa. Memang aneh, tapi ini hanya Yohan yang merasa harus menyetujui rencana Seungwoo untuk pergi.
"Karena cincin sialan itu?" tanya Seungyoun yang lalu mendekatkan dirinya dengan Yohan yang duduk membelakangi cermin.
Tangannya meraih wajah Yohan, "Aku juga butuh kau, disini."
"Maaf."
Seungyoun berdecak, "Jangan meminta maaf, Yohan."
"Lupakan acara kalian pergi, dan tetap disini bersamaku? Hmm."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED The Series (END)
FanficWARNING !! ⚠️ 19+ Minor? Please don't read, I don't take responsibility