Chapter 11:
There is A Thing Called Time
You have to know ,when its time to end things that you make complicated.
Ini sudah untuk kesekian kalinya, Yohan menghela napasnya panjang dan berat. Matanya yang masih terpejam itu, tiba-tiba mengerjap. Ketika merasakan sentuhan dingin dari kaleng minuman di punggung tangannya.
Yohan membenarkan posisi duduknya,dan melempar tatapan kesalnya.
"Jangan melihatku, begitu Yohan." Protes Hangyul yang kemudian duduk disampingnya.
Yohan mendengus, kesal. Suka sekali laki- laki ini sepertinya mengganggu dirinya. Tidak peduli kapan dan dimana.
"Kau menganggetkanku, sialan."
"Hey, jangan mengumpatiku, Sweety." Ucap Hangyul mengusak puncak kepala Yohan. Yang justru membuat pemuda manis itu semakin kesal.
"Apa yang sedang kau gelisahkan? Seungwoo? Atau Seungyoun?"
Yohan kembali menghela napasnya, "keduanya?"
Hangyul terkekeh, "Jika begitu, lebih baik ditambah dengan memikirkanku."
Mendengar itu, membuat Yohan memukul lengan Hangyul dengan cukup keras. Hingga membuat laki laki itu meringis.
Saran yang sangat tidak membantu sama sekali.
"Jangan mulai." Ancam Yohan.
Hangyul menggeleng, ia membuka kaleng cola yang berembun itu. Menyodorkannya pada Yohan. "Minum dulu, baru berpikir lagi."
Yohan hanya menurut, ia menyambut sodoran cola itu dari tangan Hangyul. Dan meneguknya.
Dingin.
Tenggorokannya yang kering itu, sekarang merasakan dingin yang menyegarkan. Rasanya seperti menemukan oasis.
"Kenapa kau kesini?" tanya Yohan curiga, begitu sadar bahwa Hangyul ketempat pemotretannya dijam kerja laki-laki itu.
"Menunggu calon istriku bekerja, dan berniat mengajaknya makan siang."
Yohan mengerjap bingung, "Siapa?"
"Kau." Ucap Hangyul yang langsung membuat Yohan memutar bola matanya jengah.
Si sialan ini mulai lagi.
Bukankah mereka sudah selesai?
"Hangyul?" panggil Yohan dengan nada protes.
Hangyul mengenggam tangan Yohan. Lalu mencium punggung tangan pemuda manis itu. "sungguh. Aku sudah mencobanya, seharian kemarin. Tapi aku tidak bisa."
"Aku tidak bisa melepasmu begitu saja."
Oh shit.
Ini tidak selesai.
Justru semakin rumit.
Yohan menghela napasnya, ia melepaskan genggaman tangan Hangyul. "Hangyul, kumohon." Ucap Yohan penuh pinta, tapi laki laki itu justru menggeleng.
"Biarkan aku mencobanya lagi."
"Membuka hatimu."
Cukup.
Yohan jengah mendengar itu dari Hangyul. Ia menyodorkan tangan kirinya pada Hangyul. "Kau lihat. Disini sudah terpasang hati milik orang lain." Ucap Yohan sebelum berdiri dan meninggalkan Hangyul yang mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED The Series (END)
FanfictionWARNING !! ⚠️ 19+ Minor? Please don't read, I don't take responsibility