"Berhenti!" Suara berat dan serak milik pria tertampan di ruangan itu terdengar menggema di ruangan Bob yang tak seberapa luasnya. Banyaknya hiasan dan benda didalamnya, ditambah kedatangan 20 pria berbadan besar membuat ruangan itu terlihat semakin sempit.
Bob yang gemetar menggenggam pergelangan tangan Cindy terhenti. Bob memutar tubuhnya perlahan menoleh ke arah Blake yang kini menatapnya tajam dan membuat Bob seakan ingin menyembunyikan tubuhnya jauh ke dasar bumi. Cindy menyadari tubuh Bob mengkerut ketakutan. Cindy tak bergerak maupun menoleh ke arah Blake yang saat ini berdiri di belakangnya dan tengah menatap mereka berdua. Cindy merasakan tatapan Blake yang tajam menembus punggungnya.
"I... Iya tuan."
Cindy terus mengamati wajah Bob yang terlihat pucat pasi. Seolah darah berhenti tepat di lehernya dan tak mengalir ke atas. Cindy merasa menyesal telah menempatkan Bob dalam kesulitan. Cindy menggenggam tangan Bob yang mencengkeram erat pergelangan tangannya. Bob mengalihkan pandangan ke arah Cindy. Cindy tersenyum kecut dan mengatakan penyesalannya tanpa suara, "i'm sorry."
Maafkan aku, kata Cindy lewat gerakan bibirnya.Bob menggeleng dengan pandangan ngeri ketika dilihatnya Cindy berusaha melepaskan tangannya. Bob menggeleng lemah namun Cindy terus tersenyum dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Bob merasakan perasaannya begitu ketakutan melihat betapa keras kepala gadis cantik itu. Ingin sekali menjitak kepalanya yang keras itu.
Cindy memejamkan matanya erat dan menarik nafas panjang sebelum membalik tubuhnya menghadapi Blake yang terlihat mengintimidasi di seberang sana. Cindy mencoba menatap Blake dengan tatapannya yang meremehkan. Dirinya berjanji jika Blake melakukan hal yang buruk, maka dirinya akan melawan dengan sekuat tenaga. Tanpa menyadari bahwa saat ini dirinya hanya seorang diri di antara pria-pria yang menakutkan.
Cindy berusaha menatap Blake dengan pandangan remeh menantang, dalam hatinya menertawakan dirinya sendiri yang bersikap sok pemberani padahal tubuhnya bergetar ketakutan. Dan semakin ketakutan saat dilihatnya Blake berjalan angkuh di depannya. Pria itu menatapnya dengan tatapan aneh, seolah lapar. Pria itu menatapnya dengan tatapan lapar, seolah Cindy sebuah hidangan. Dan alih-alih merasakan muak, Cindy merasakan getaran yang aneh. Sesuatu menjalari tubuhnya dengan cepat dan berhenti di pusat dunianya hingga menyebabkan basah disana. Cindy tak mengerti dengan perubahan tubuhnya.
"Kau, benar-benar berani nona muda."
Tatapan Blake yang menggelap seharusnya membuatnya ketakutan dan berlari bersembunyi di balik meja. Tapi tidak. Cindy merasakan hal yang lain. Cindy mendongak dan melihat Blake yang menjulang di depannya, melihat betapa kekar dan lebarnya dada bidang itu, membuat Cindy ingin sekali menyentuhnya. Merasakan keras dan liatnya lengan telanjang itu, membelai kulitnya yang terlihat bersih namun memberikan kesan maskulin. Penampilan Blake yang hanya mengenakan kaos tanpa lengan dipadu jeans gelapnya, membuat pria itu terlihat seksi. Nafas Cindy mulai berubah. Sesuatu menyelimuti tubuhnya. Kepalanya terasa berkunang-kunang. Menjerit dalam hati karena tak yakin dengan yang dia rasakan.
Blake mengangkat tangannya dan menyentuh rahang gadis itu. Menelengkan kepalanya dan bertanya dengan suaranya yang khas, yang membuat tubuh Cindy terasa semakin basah. "Kau telah memanggil malaikat kematianmu nona muda. Apa kau benar-benar tak tahu siapa aku?"
Cindy menggelengkan kepalanya. Tak mengerti dengan kata-kata pria itu dan memang tak mengenal siapa pria itu.
Blake menatapnya tajam seolah tembus hingga ke jantungnya. Dan tak lama kemudian terdengar suara tawa terbahak-bahak menggema di ruangan. Blake tertawa. Keras, sangat keras. Tak lama kemudian disusul tawa semua orang. Sedangkan Bob pun berusaha tertawa walaupun justru seringai aneh yang terlihat. Cindy menatap ke arah Blake dengan pandangan tanya, tak mengerti kenapa pria itu menertawakannya. Karena dirinya merasa tidak ada yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Love
RomanceMencintai seseorang tak ada yang salah. Yang salah adalah bagaimana jika kita mencintai milik orang lain. Sanggupkah terjun ke neraka demi mendapatkan sesuatu? Sebagai pimpinan sebuah organisasi gelap dunia bawah tanah, dengan dominasi dan kekejama...