18

3.4K 151 5
                                    

Gak mau lama-lama nyimpennya, secara udah selesai juga dari semalam.. Wkwkwkk..

Sok atuh... Monggo katuraken...
Selamat membaca ;)

#######

Cindy sedang duduk bersenda gurau bersama adik, bibi dan tetangga terdekat mereka. Dari keluarga ibunya, yang tersisa hanya bibinya. Sementara para tetangga, mereka sudah menyayangi Cindy seperti keluarga. Jadi keluarga besar mereka tak lain adalah orang-orang yang terlibat dalam kesehariannya.

Cindy duduk bersama Keyra. Keduanya bersama-sama seolah tak terpisahkan. Keyra semakin merasa berat karena waktu perpisahannya dengan sang kakak semakin dekat. Sementara Cindy berusaha menguatkan Keyra yang akan pergi jauh darinya. Mungkin ini memang bukan yang pertama keduanya berpisah. Tapi berpisah sekali lagi, cukup terasa berat bagi keduanya. Cindy ingin merawat adiknya dengan kedua tangannya sendiri jika memungkinkan. Tapi jika memang untuk kebaikan Keyra dengan tinggal di rumah sakit, maka Cindy akan berusaha menjenguknya sesering mungkin.

Bahkan mungkin lebih sering dari sebelumnya. Karena kini Cindy mulai melepaskan pekerjaannya dan memilih menjadi istri yang mengabdi untuk suami dan ibu mertua. Cindy mendengarkan banyak celotehan, godaan dan nasehat dari mereka yang hadir. Semuanya di tampung Cindy untuk menambah pengetahuan dalam berumah tangga.

Saat asyik bercengkerama, ponsel Cindy yang tergeletak di atas meja berkedap kedip dan menampilkan nama David tengah melakukan panggilan.

Cindy melepaskan lingkaran tangan Keyra pada lengannya dan menepuk paha adiknya seolah mengatakan akan segera kembali sambil mengacungkan gawainya. Keyra tersenyum dan menganggukkan kepala.

Menutup pintu kamarnya, Cindy kemudian duduk di samping ranjang. Tak berapa lama menggeser bulir lambang telepon warna hijau ke kanan.

"Hai... " Sapa Cindy sambil tersenyum.

"Hai sayang... Kamu sedang apa?"

"Aku sedang berkumpul dengan keluarga ku Dave. Kalau kamu?"

Terdengar suara musik yang menghentak di belakang suara David. Cindy mengernyit memasang telinganya.

"Dave.. Jangan bilang kalau kamu sekarang sedang di klab." Gerutu Cindy.

"Ah... Tidak sayang. Aku tidak sedang di klab. Kami berada di rumah. Rob dan yang lain sedang mengadakan pesta bujang untukku. Heii!! Hati-hati!! Ah, maaf sayang... Seseorang menumpahiku minumannya. Mereka menggila. Ckckck..."

"Mama aku ungsikan ke rumah keluargaku yang lain. Mereka sedang menyiapkan pesta besar disana. Jadi rencananya, besok setelah kita dari gereja kita akan mengantarkan adikmu ke rumah sakit lalu malamnya mama dan keluargaku yang lain meminta kita kembali ke rumah mereka. Kau tau... Rumah keluarga besarku.."

Cindy tertawa mendengar David bersusah payah berbicara bahkan dengan suasana yang begitu berisik di belakangnya, David masih berusaha menghubunginya.

"Sayang... Cindy... Kau masih disana?"

"Ya.. Dave. Aku masih disini. Aku hanya tidak bisa membayangkan keriuhan di disana."

"Tidak... Tidak... Jangan membayangkannya. Karena kamu akan ikut gila melihat tingkah laku pria-pria dewasa ini."

Cindy tertawa mendengar gerutuan David. Tapi kemudian tawa Cindy reda dan berubah sinis.

"Dave... Kamu... Kalian... Tidak melakukan hal-hal yang... Yang... "

"Hal-hal apa sayang? Kamu mau ngomong apa sebenarnya?"

Cindy memutar otak demi bisa mengungkapkan kata-kata yang lebih halus lagi. Tapi Cindy tak menemukan kata-kata yang cocok dari kata striptis.

Trapped In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang