07

5.3K 196 4
                                    

David merebahkan punggung di atas ranjang empuknya. Melipat kedua lengan untuk menumpu belakang kepalanya. Menatap ke atas, ke langit-langit kamarnya yang berwarna biru muda sewarna langit. Senyuman tak lepas dari bibirnya. Impiannya selama sebulan ini terwujudkan dengan mudah. Tunangan. Akhirnya dirinya bertunangan dan mengikat hubungan dengan gadis yang disukainya semenjak pertama kali bertemu.

Membalikkan tubuhnya ke samping, David mengulurkan tangan dan membelai bantal di sampingnya. Sebentar lagi bantal itu ada pemiliknya, batin David berteriak senang. Bidadarinya akan selalu bersanding di sampingnya.

Drrttt... Drrttt... Drrtttt...

David menolehkan badannya dan bangun duduk di pinggir ranjang lalu meraih gawainya yang bergetar di meja nakas samping ranjang. David meraihnya dan mendengus kesal. Melihat nama seseorang yang tertera disana, David malas menjawabnya.

Meletakkan kembali ponsel pintarnya dan merebahkan diri lagi. Terdengar lagi, namun David tak menggubrisnya kembali. Pasti dia, pikir David.

Tak berapa lama terdengar getaran singkat pertanda sebuah pesan masuk diterima. Dengan malas mengangkat tubuhnya, David meraih gawainya begitu saja. Benar saja, sebuah pesan masuk diterima. Membukanya dan melihat nama yang sama dengan yang baru saja berulangkali menghubunginya tertera disana. Maria.

David, kenapa kamu tidak mengangkat panggilanku? Tidak hanya kali ini saja. Bahkan beberapa kali dalam 1 bulan ini, kamu juga tidak meresponku. Apa aku melakukan kesalahan?

David tidak membalas pesan itu. Hanya membacanya lalu meletakkan kembali ponsel itu disamping kepalanya. Kali ini David meletakkan ponsel itu di atas bantalnya yang tak bertuan. Menatapnya dan memejamkan mata.

Maria Davis. Gadis cantik dan seksi dengan rambut hitam panjang bergelombangnya, yang dikenal David semenjak keduanya berada di kelas yang sama ketika menempuh di salah satu sekolah tinggi yang cukup terkenal di negara itu. Maria dengan lekuk tubuh dan bagian-bagiannya yang menonjol di tempat yang seharusnya, seringkali menggoda iman David. Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali Maria menawarkan cinta satu malam. Atau selamanya? Entahlah, David tak mengerti. Yang dia tahu hanya bahwa gadis itu selalu berusaha menggodanya untuk naik ke atas ranjang. Dan godaan itu beberapa kali menembus pertahanan dirinya. David tidak menyangkalnya.

Sebenarnya Maria adalah gadis yang baik, itu ketika keduanya masih duduk di bangku sekolah. David seringkali belajar bersama dengannya. Kecantikan dan keceriaan gadis itu membuat David merasa nyaman ketika mereka sedang bersama. Ditambah kedua keluarga yang telah saling mengenal, David dan Maria hampir saja menguatkan hubungan kedua keluarga kaya itu atas permintaan ayah David.

David yang ketika itu sedang tidak memiliki hubungan dengan gadis manapun, mau dan bersedia untuk menuruti keinginan ayahnya. Tapi, sebuah kejadian yang cukup buruk membuat David berfikir ulang. David melihat Maria sedang bercinta dengan salah satu teman kuliahnya di apartemen milik gadis itu. Dan ketika David melihatnya, entah kenapa tidak ada rasa marah terhadap gadis itu. Hanya sebuah rasa kecewa karena Maria ternyata bukan gadis yang bisa dipercaya. Dan David pun melepasnya. David mendatangi ayahnya dan mengatakan bahwa dia ingin mengakhiri hubungannya.

Sang ayah pun mengikuti keinginan putranya karena alasan untuk mereka berpisah cukup kuat. Bahwa Maria berselingkuh. Semenjak itu David dan Maria tidak lagi bertunangan. Tapi mereka masih berteman. Karena bagaimana pun, keduanya adalah teman lama dan keluarga mereka juga teman baik. Ayahnya meminta perpisahan mereka bukanlah alasan untuk menjauhi keluarganya juga. Perihal kejadian yang membuat keduanya terpisah hanyalah karena perbuatan putri semata wayang keluarga itu dan bukan keluarganya. Jadi tidak adil rasanya jika keluarga besar mereka harus menerima imbas atas perbuatan buruk salah satu anggota keluarganya.

Trapped In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang