Part 18 Istiqoroh Lagi

2.7K 215 5
                                    

Entah bagaimana Rei harus menjelaskan kepada Rena kalau Pak Hamdan serius menganggap dia adalah calon suami anaknya. Terus terang Rei mengharapkan itu, tapi tidak tahu dengan Rena sendiri. Apalagi dengan status dudanya. Ayahnya pun tidak keberatan setelah Rei jelaskan alasannya bercerai.

'Ah, ku serahkan saja urusan itu kepada Vika,' batin Rei.

Ayah Rena meminta dua syarat untuk bisa menikahi anaknya. Sabtu depan Rei diminta datang lagi ke Palembang untuk memenuhi dua syarat yang beliau minta.

"Dek, kamu saja yang menjelaskan soal di rumah sakit kemaren. Kakak balik ke rumah kakak dulu, ya," ujar Rei.

"Iya, Kak," sahut Vika.

"Kak Rei serius suka sama Rena?," tanya Yuyun kepada Vika setelah Rei pergi.

"Ssst Mama. Nanti Rena dengar," ujar Vika menaruh jari telunjuknya di bibir.

"Mama setuju, kan?," tanya Vika pelan.

"Setuju saja, apalagi kamu sudah kenal dekat dengannya. Tahu karakter dan sifatnya," jawab Yuyun tersenyum.

Siapapun pilihan anaknya untuk menikah yang kedua kali, Yuyun setuju saja.

"Rena itu anaknya penurut, Ma. Cocoklah sama Kak Rei. Tapi Rena belum tahu soal ini, Ma," jelas Vika.

"Ya sudah. Kamu yang kasih tau Rena, supaya kakakmu nggak tinggal di rumahnya sana sendirian," ujar Yuyun tersenyum.

"Oke, Ma," balas Vika tahu apa maksud ucapan mamanya.

💖💖💖

Vika masuk ke kamar, dilihatnya Rena berbaring di atas ranjang.

"Masih pusing?," tanya Vika. Rena membuka matanya lalu menggeleng.

"Udah dong. Kalau udah ditolak ngapain dipikirin sampe diopname segala," ledek Vika.

Rena memanyunkan bibirnya. "Hmm Vi, aku boleh tanya sesuatu," ujar Rena lalu duduk di atas ranjang.

"Tanya apa sih?," lirik Vika.

"Mm, Kak Rei kenapa nggak tinggal di rumah ini lagi?," tanya Rena.

"Itu karena dia nggak mau membuat kamu jadi canggung tinggal di sini," jawab Vika.

Rena diam termenung. 'Jadi akulah penyebabnya'

"Kalau begitu aku akan cari tempat kost lain saja," gumam Rena.

"Eh...eh, bukan begitu maksudnya," sela Vika. "Dia tinggal di sana juga untuk menghindari kamu, Ren. Karena Kak Rei suka sama kamu," jelas Vika akhirnya.

Rena terkejut menatap wajah Vika. Apa yang didengarnya barusan tidak salah?.

"Oya, waktu kami membesuk kamu di RS. Ayahmu mengira kalau Kak Rei itu calon yang mau kamu kenalkan kepadanya," tambah Vika.

"Apa!!," teriak Rena kaget.

"Kak Rei diam saja. Jadi, ayahmu semakin yakin kalau Kak Rei itu calon suami kamu. Tapi ayahmu minta dua syarat yang harus dipenuhi kakak agar bisa menikah denganmu. Kakak diminta sabtu nanti menemui ayahmu di Palembang," jelas Vika panjang lebar.

'Ya Allah, kenapa jadi begini ceritanya?. Syarat apa yang diminta ayah?. Kalau kak Rei gagal, untuk ketiga kalinya laki-laki yang tertolak dalam hidupku' batin Rena sedih.

"Ren, dari kamu sendiri bagaimana?. Kamu mau kan dengan Kak Rei?," tanya Vika harap-harap cemas.

"Aku istiqoroh dulu, Vi. Lagi pula Kak Rei harus memenuhi syarat dari ayahku, kan. Aku tidak menolak laki-laki sholeh yang mau serius berproses denganku," jawab Rena.

3 Cinta Seinggok Sepemunyian (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang