Sehun tidak tenang sama sekali di dalam kamarnya. Sejak tadi ia hanya mengamati ponselnya dan menggigit ibu jarinya. Beberapa saat yang lalu ia melihat sendiri, Kyungsoo dibawa ke rumah sakit oleh Baekhyun dan pegawai lainnya.
Barkali-kali Sehun meyakinkan dirinya jika ini bukan salahnya. Akan tetapi sejak tadi juga justru rasa bersalahnya semakin besar saja.
Sehun penasaran dengan keadaan Kyungsoo. Ingin menghubungi Baekhyun, tetapi setelah apa yang terjadi, pasti Baekhyun tidak mau mengangkat telfon darinya. Jika ia datang ke rumah sakit, itu akan melukai harga dirinya, jadilah Sehun semakin dibuat bimbang.
Sementara itu di tempat yang berbeda Jongdae dan Baekhyun mengamati Kyungsoo yang terbaring lemah. Sudah ada adik dan kakaknya juga di sini, tetapi kedua orang ini tetap menolak pulang.
"Aku benar-benar berterima kasih, tetapi ini mulai larut, lebih baik kalian berdua pulang."
"Betul Baek, lebih baik kita pulang," akhirnya Jongdae mulai luluh.
"Baiklah, kami pergi dulu hyung, besok kami akan kembali lagi." Baekhyun sedikit membungkuk lalu pergi bersama Jongdae.
Tidak ada yang serius dari penyebab jatuh pingsannya Kyungsoo. Terlalu lelah dan pola makannya yang rusak membuat tubuh Kyungsoo akhirnya tumbang.
Jihwan tahu sekali jika Kyungsoo tulus sekali membantu keuangan keluarga mereka. Kyungsoo merasa bertanggung jawab juga menghidupi keluarga kecil ini, dan karena sikapnya yang hampir selalu mementingkan keluarganya ketimbang dirinya akhirnya membuatnya sampai jatuh sakit.
•••••
Keesokan harinya, Sehun sudah berdiam diri menunggu Baekhyun atau Jongdae melintas.
Sehun merasa perlu mengetahui keadaan Kyungsoo. Bukannya ia peduli, ia hanya sedikit merasa bertanggung jawab, karena ada campur tangannya yang mungkin menjadi penyebab Kyungsoo sampai pingsan.
Setelah lama menunggu akhirnya Sehun melihat Baekhyun. Sehun sudah siap ingin menyapa pria itu, tetapi Baekhyun justru berlagak seolah tidak melihat siapapun di sana. Baekhyun berjalan lurus melewati Sehun bahkan melirikpun tidak.
Sehun sangat tahu siapa Baekhyun. Sejak dulu, Baekhyun adalah penggemar garis kerasnya yang selalu bisa diandalkan. Dari sekian banyak penggemarnya, hanya Baekhyun yang nomor ponselnya Sehun simpan, dan hanya Baekhyun juga yang bisa meminta sesuatu darinya.
Sehun mengejar Baekhyun. Dengan kaki panjangnya Sehun berhasil menggapai lengan Baekhyun dan menahan pria itu.
"Baek, aku ingin bicara."
"Cih, Oh Sehun-ssi Anda ingin bicara padaku?"
"Kita cari tempat lain."
Sehun menarik tangan Baekhyun, tetapi Baekhyun menepis tangan Sehun. Sehun akhirnya bertatap mata dengan Baekhyun, dan yang ada di mata Baekhyun saat ini hanyalah tatapan benci.
"Apa Anda membawa penggemar Anda saat ini Oh Sehun-ssi?" Baekhyun masih sangat tidak bersahabat.
"Baekhyun, aku minta maaf atas apa yang terjadi pada Kyungsoo, sekarang aku mohon mari kita bicara baik-baik, karena aku tidak sepenuhnya salah di sini!" Sehun mulai menaikkan suaranya.
"Jadi ini salah Kyungsoo?"
"Kau harus tahu apa yang Kyungsoo lakukan padaku!"
"Tentang Kyungsoo yang memakimu? Apa ada kata-kata Kyungsoo yang salah saat itu? Atau kau menolak kebenaran dari setiap perkataan Kyungsoo?" Baekhyun tersenyum meremehkan.
Sehun mengepalkan tangannya. Ia ingin sekali memukul wajah menyebalkan Baekhyun sekarang juga.
"Kenapa? Kau marah? Kau tidak terima? Itulah juga yang aku rasakan Sehun, saat aku melihatmu dan penggemar bodohmu mengacau dengan Kyungsoo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom! I'm In Love
FanfictionSehun adalah senior kampus yang terkenal playboy dan banyak mematahkan hati wanita dan pria. Ia suka memainkan perasaan orang yang menyukainya lalu tidak pernah mau memulai hubungan. Bisa dikatakan Sehun adalah penebar harapan palsu. Sehun selalu me...