20. Tak Terlihat

2.7K 384 26
                                    

Kyungsoo kembali ke rutinitasnya sehari-hari. Masih dengan kuliahnya dan juga coffee shop milik Baekhyun. Hubungannya dengan Sehun juga sudah baik-baik saja. Senior yang jadi kekasihnya itu semakin menunjukkan rasa cintanya pada Kyungsoo. Tentu saja hal itu membuat Kyungsoo senang, tetapi ada rasa takut setiap Kyungsoo ingin kembali mencurahkan hatinya pada Sehun.

Kyungsoo baru usai dari kuliahnya saat telfonnya berbunyi. Ada suara wanita yang menanyakan identitasnya dengan sangat sopan.

"Kami dari rumah sakit, apa Anda keluarga dari Do Jihwan? Ia baru saja mengalami kecelakaan."

Wajah panik Kyungsoo tak bisa ia sembunyikan. Berlari mengejar Baekhyun yang sudah berada di dalam mobilnya, Kyungsoo bahkan nekat berhenti di depan mobil Baekhyun yang sudah melaju.

"Baekhyun! Tolong aku!"

Baekhyun tak perlu bertanya. Kyungsoo bukanlah orang yang mau berlari sekencang itu jika tidak ada sesuatu yang mendesak. Setelah sahabatnya mengatakan mereka harus ke rumah sakit karena Jihwan mengalami kecelakaan, Baekhyun tak melambat sama sekali.

Laju mobil sport milik Baekhyun berhasil membuat Kyungsoo lebih cepat sampai ke rumah sakit. Keduanya berlarian untuk segera menghampiri tempat di Jihwan di rawat. Kyungsoo menemumui perawat yang bertugas lalu menanyakan di mana sang kakak dirawat. Ternyata Jihwan masih di UGD, pria itu belum dipindahkan ke kamar karena kondisinya memang tidak separah itu.

"Kau kesini?" tanya Jihwan saat melihat wajah Kyungsoo yang hampir menangis.

"Hyung kenapa? Jatuh? Atau tabrak lari? Ingat plat kendaraanya?" Baekhyun mewakili Kyungsoo yang tetap diam.

"Ada sedikit kecelakaan saja, orang yang menabrakku sudah bertanggung jawab, ia ada di sini tadi," jawab Jihwan tersenyum.

Kondisi Jihwan memang tidak begitu parah. Kakinya dan tangannya memang diperban, lalu di bagian kepala juga ada sedikit luka-luka goresan.

"Hei sudah, jangan pasang wajah begitu, hyung baik-baik saja," ucap Jihwan yang melihat wajah Kyungsoo masih menahan tangis.

"Kau membuatku takut hyung, aku tidak mau sampai kehilangan anggota keluarga lagi," ucap Kyungsoo menahan tangisnya.

"Kau lihat sendiri kan? Hyung baik-baik saja, bahkan ini tak perlu dirawat inap." Jihwan masih berusaha menenangkan adiknya itu.

Bagi Kyungsoo keluarga yang dimilikinya sekarang adalah segalanya. Jisung dan Jihwan adalah dua orang paling berarti di hidupnya. Walau ada kemungkinan jika ibu mereka masih hidup, Kyungsoo sudah lama tak pernah mengharapkan ibu mereka kembali. Kyungsoo hanya ingin menjaga kakak dan adiknya bahkan jika perlu ia mau berkorban nyawa untuk keduanya.

Jihwan memang langsung diperbolehkan pulang. Namun, cidera di tangan dan kakinya membuat pria itu tidak bisa berjalan dengan baik dan menggerakkan tangannya dengan baik. Kyungsoo dan Jisung jadi harus membantu kakaknya itu untuk berjalan atau sekedar makan.

"Maaf, hyung jadi merepotkan," ucap Jihwan murung.

"Tidak apa-apa hyung, juju aku senang seperti ini, kita jadi berkumpul bersama di rumah," ucap Jisung polos.

"Jadi kau mau hyung sakit terus-terusan?" tanya Kyungsoo.

"Bukan begitu, tetapi kalian berdua selalu sibuk bekerja, aku jadi sering sendirian di rumah," jelas Jisung.

"Maaf ya Jisung, hyung bekerja juga untukmu, begitu juga Kyungsoo," jawab Jihwan mengusak rambut adik bungsunya itu.

Ketiganya memang sudah lama tidak bercengkrama. Karena kesempatan inilah ketiganya kembali berkumpul di depan televisi sambil membicarakan banyak hal. Kyungsoo bahkan sampai mengabaikan ponselnya yang sejak tadi terus bergetar. Awalnya ia sempat mendekati ponsel itu, tetapi melihat nama Sehun di sana, ia tak berminat. Entahlah ia sedang merasa kebersamaan dengan keluarganya tak boleh diganggu.

Mom! I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang