Jam sekolah baru saja usai. Para pelajar dengan seragam mereka mulai berjalan meninggalkan sekolah. Tak terkecuali Jisung yang saat ini sedang dilanda kebingungan. Ia sempat mendengar percakapan kedua kakaknya semalam. Ia mendengar bahwa Kyungsoo akan cuti kuliah dan fokus bekerja salama Jihwan masih belum bisa bekerja. Tentu saja Jisung merasa jika itu terlalu tidak adil untuk kakaknya.
Jisung tahu bahwa Kyungsoo adalah seorang kakak yang sangat bertanggung jawab. Kedua kakaknya itu tak pernah main-main untuk menjaga kehidupannya, tetapi Jisung merasa tak enak sendiri. Ia bisa bersantai sedangkan kedua kakaknya harus banting tulang demi uang sekolahnya dan juga kehidupan mereka.
Terlalu melamun, Jisung tidak sadar jika dari arah depan ada sebuah mobil yang melaju semakin cepat. Sedikit lagi Jisung benar-benar tertabrak andai tidak ada seseorang yang menariknya dengan cukup keras. Jisung tersentak dan jantungnya berdegup kencang, matanya mengekor pada mobil yang langsung melaju begitu saja.
"Kau baik-baik saja?"
"Sehun hyung, apa yang hyung lakukan di sini?"
"Menjemputmu, ayo kita pulang."
Sehun menatap mobil yang kini sudah semakin jauh. Beberapa menit yang lalu ibunya menelfon agar dirinya menjemput Jisung. Sehun kebetulan sedang tidak ada jadwal kuliah jadi ia dengan senang hati ke sekolah Jisung. Beruntung ia datang tepat waktu, kalau tidak sesuatu yang buruk bisa saja terjadi dengan Jisung.
"Lain kali jangan melamun seperti itu jika sedang berjalan," ucap Sehun membuka percakapan.
"Hyung, hyung pasti banyak uang kan?" tanya Jisung polos.
"Aku tidak punya, ibuku yang punya banyak uang." Sehun tertawa kecil.
"Apa hyung bisa meminjamkannya padaku? Aku dengar Kyungsoo hyung akan cuti kuliah, aku tak mau ia mengorbankan pendidikannya. Ia sudah terlalu banyak berkorban," jelas Jisung yang terlihat begitu perhatian pada Kyungsoo.
"Jangan khawatir, aku akan berusaha membuat Kyungsoo untuk tidak sampai cuti kuliah, ah Jisung mulai besok kau menunggu saja di depan gerbang, akan ada seseorang yang menjemputmu."
"Memangnya kenapa?"
"Supaya kau lebih aman." Senyum Sehun mengakhiri pembicaraan mereka.
Setelah mengantar Jisung pulang, Sehun buru-buru ke kantor ibunya. Ia sadar jika ibunya tidak begitu saja menyuruhnya menjemput Jisung, pasti ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh ibunya.
"Mom? Sedang sibuk?" Kepala Sehun muncul di balik pintu, membuat sang ibu hanya bisa tersenyum.
"Bagaimana mommy bisa mengatakan sibuk jika kau sudah di sini, ada apa?"
Sehun masuk lalu mendekati ibunya. Ditatapnya sebentar mata ibunya yang terlihat lelah dan sendu. Walau ibunya itu sedang tersenyum, Sehun tahu jika ibunya sedang memikirkan sesuatu.
"Siapa yang sedang mengincar Jisung?" Tak mau basa-basi, Sehun langsung bertanya.
"Apa mereka sejelas itu?" Ibu Sehun mendadak jadi khawatir.
"Jadi benar ada yang mengincar Jisung, bagaimana mommy tahu? Apa yang sedang terjadi mom?" Wajah Sehun berubah serius.
"Ini semua karena mommy, bukan hanya Jisung. Seluruh keluarga Kyungsoo sedang diincar."
Sehun semakin penasaran. Bagaimana ibunya bisa berhubungan dengan keluarga Kyungsoo. Lalu siapa yang mengincar keluarga Kyungsoo. Walau belum lama mengenal keluarga kekasihnya itu, tetapi Sehun yakin kakak beradik itu tidak akan pernah memulai masalah.
"Siapa yang melakukan itu mom? Katakan padaku."
"Ayahmu."
Sehun langsung terdiam. Ada sorot marah saat ibunya menjawab pertanyaan tadi. Namun, bukan itu yang membuat Sehun diam. Selama ini sang ibu tak pernah menyinggung perihal ayah pada Sehun, tetapi kali ini sosok itu muncul dan malah menyebabkan masalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mom! I'm In Love
FanfictionSehun adalah senior kampus yang terkenal playboy dan banyak mematahkan hati wanita dan pria. Ia suka memainkan perasaan orang yang menyukainya lalu tidak pernah mau memulai hubungan. Bisa dikatakan Sehun adalah penebar harapan palsu. Sehun selalu me...