Thanks For You

1.2K 205 28
                                    

Dont forget to comment and click the star :')





Jika ada yang Kyungsoo takuti,  itu adalah kesendirian. Gadis itu sejak lahir membenci yang namanya kesendirian dan kesepian yang selalu merayap di dalam detik waktu yang bergulir di hidupnya.

Kyungsoo membenci saat orang-orang mengabaikannya. Padahal ia sudah berkata jika ia tidak dalam keadaan yang baik, tapi semua orang seakan tidak perduli dan menganggap semua itu hanya bualan yang selalu ia katakan.

Kyungsoo membenci ketika ia dianggap sebelah mata, mengabaikan fakta jika ia adalah orang yang baik. Menenggelamkan dirinya kedalam lautan keputus asaan sehingga mambuatnya lupa bagaimana rasa percaya diri yang sesungguhnya.

Kyungsoo takut berada di keramaian, ia sulit menerima keberadaan orang lain disekitarnya, sulit menerima sebuah penolakan yang akan berujung kesedihan berkepanjangan.

Hingga seseorang mengenalkan kepadanya apa arti rasa percaya.




Kyungsoo bertemu Chanyeol saat ia tengah berteduh dari hujan yang datang tiba-tiba kala itu. Di bawah atap toko kue cokelat,  mata mereka beradu pandang. Meskipun terhalang dengan kaca mata tebal yang ia dan Kyungsoo kenakan, Chanyeol masih bisa menatap iris mata cokelat muda itu dengan jelas.

Sebenarnya sudah hampir setengah jam sejak Chanyeol memandangi seorang gadis berkacamata bulat yang terus saja menghindari setiap tatapan orang disekitarnya. Gadis itu menunduk dalam dengan wajah pias yang begitu kentara. Menggerakkan hati Chanyeol untuk segera menghampiri.

"Permisi nona, apa kau begitu tidak nyaman? Kau tidak suka berada di keramaian?" Kyungsoo mengangkat kepala dan menemukan seorang lelaki berkaca mata bulat serta telinga yang lebar tengah tersenyum kepadanya.

Melihat tidak ada respon yang diberikan, Chanyeol segera memutar otak untuk lebih dekat kepada seorang gadis yang mencuri perhatiannya sejak ia berteduh di depan toko miliknya.

"Ahh pasti kau belum mengenalku. Perkenalkan, namaku Park Chanyeol. Salam kenal..." Chanyeol menjeda perkataannya untuk kembali melihat respon gadis di sampingnya.

"Do Kyungsoo." suara gadis itu begitu lembut,  menggetarkan hati Chanyeol yang sudah usang dan berdebu.

"Ahh, salam kenal Kyungsoo-ssi." Chanyeol kembali tersenyum,  entah mengapa senyuman itu membuat hati Kyungsoo menghangat. Baru kali ini,  ada orang asing yang tertarik berbicara dengannya.

"A-ku.... Aku tidak suka berada di keramaian. Aku membencinya...." dengan suara pelan Kyungsoo menjawab pertanyaan Chanyeol yang tadi diajukan untuknya.

Karena hujan yang terlampau deras, Chanyeol tidak mendengar apa yang Kyungsoo katakan. Tapi begitu melihat gestur Kyungsoo yang menyampaikan sesuatu,  Chanyeol segera menarik gadis itu keluar dari kerumunan dan segera membawa Kyungsoo masuk ke tokonya.

Mengagetkan Kyungsoo karena Chanyeol berani menggenggam tangannya. Tangan itu begitu hangat dengan lingkup yang luas,  hingga tangan mungil miliknya tidak terlihat lagi.

Kyungsoo hampir melayangkan sebuah protes sebelum Chanyeol mengatakan alasannya.

"Aku melihatmu berbicara tadi, tapi karna hujan sangat deras di luar.... Aku tidak bisa mendengar suaramu. Bagaimana dengan di sini? Ini adalah toko kue cokelat milikku." Kyungsoo melihat bagaimana desain toko yang tengah ia kunjungi.

Wangi dari kayu cendana yang menjadi salah satu ornamen toko begitu menenangkan. Warna cokelat yang menjadi tema toko serta lampu penerangan yang berwarna kuning terang membuat suasana di toko kue ini begitu hangat.

Angel (drabble or oneshoot Chansoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang