To My Youth #End

1K 213 11
                                    

"Do Kyungsoo, temani aku..." Kyungsoo mengerutkan keningnya,  bingung dengan apa yang Chanyeol pinta.

"Bukankah setelah ini kau ada les matematika dan bahasa Jerman ya Yeol?" Kyungsoo melepaskan genggaman tangan Chanyeol yang akan menyeretnya menjauh dari lingkungan sekolah.

"Aku bosan! Aku ingin membolos hari ini saja... Ayolah Kyungsoo, temani aku ya... Pleasee..." Kyungsoo akhirnya menghela napas lelah,  Chanyeol memang sangat keras kepala. Tidak ada yang bisa mengubah keputusan Chanyeol kecuali ia sendiri yang mengubahnya.

Akhirnya hari itu mereka habiskan dengan berjalan jalan menyusuri sungai Han, mereka melupakan semua penat yang memenuhi kepala mereka setiap hari.














"Park Chanyeol! Kemari!" Nada tegas yang dikeluarkan ibu Chanyeol membuat pemuda itu menunduk dengan dalam. Sepertinya laporan absensi yang ia lewatkan sudah berada di tangan sang ibu.

"A-ada apa E-eomma?" tanya Chanyeol pelan,   nyaris tak bersuara.  Tapi suasana rumah yang hening serta tajamnya pendengaran ibu Chanyeol membuat suara itu seakan menggema. Apalagi kamar Chanyeol yang terbilang cukup kecil,  menambah suara sekecil apapun akan tertangkap telinga.

"Kau bilang ada apa?! Lihat ini!! Lihat!! Semua ini karena kau tidak mau menuruti apa kata ibu dan memilih bergaul bersama gadis tidak jelas seperti Kyungsoo!" Ibu Chanyeol melemparkan beberapa surat dari tempat les, yang menanyakan mengapa Chanyeol tidak menghadiri les selama beberapa kali.

Ini murni salah Chanyeol karena mengajak Kyungsoo untuk menemani dirinya membolos. Chanyeol jengah dengan  perintah sang ibu yang terlalu menuntut,  merampas semua kesenangannya sebagai seorang remaja.

"Eomma! Kyungsoo tidak ada hubungannya dengan aku yang membolos les! Ini semua salahku, jangan libatkan Kyungsoo di dalamnya... Gadis itu tidak salah Eomma... Aku yang mengajaknya menemaniku..." Awalnya Chanyeol sedikit emosi,  tapi setelah mengingat jika ia tengah berhadapan dengan ibunya--nyali Chanyeol menciut.

"Lihat?! Kau bahkan berani membentak Eomma hanya karena gadis tidak tahu diri itu! Kau diam disini. Ibu akan memberinya pelajaran karena sudah berani merusak dirimu." Ibu Chanyeol beranjak, menutup pintu dengan keras dan sesaat kemudian terdengar bunyi kunci yang di putar.

Chanyeol membelalakkan matanya, dengan secepat kilat menghampiri pintu kamar dan menggedor dengan keras. Kyungsoo akan kembali menjadi bulan bulanan atas kesalahannya.

BRAK BRAK BRAK

"EOMMA?! EOMMA! BUKA PINTUNYA!! KYUNGSOO TIDAK BERSALAH EOMMA! EOMMA!" Chanyeol terus mendobrak pintu kamar yang terbuat dari kayu kualitas terbaik,  sekuat apapun ia takkan pernah bisa menjebol pintu itu.

Chanyeol hanya bisa duduk pasrah di balik pintu kamar, entah esok hari akan seperti apa hubungannya dengan Kyungsoo.










Chanyeol benar-benar tidak bisa menemui Kyungsoo sama sekali setelah kejadian saat ibunya pergi 'memberi pelajaran' untuk gadis itu. Sudah satu minggu Chanyeol selalu diantar dan dijemput saat akan pergi dan pulang sekolah, saat di sekolah juga Chanyeol tidak bisa menemukan Kyungsoo dimana pun. Itu semakin membuat Chanyeol semakin membenci dirinya sendiri.

Karenanya Kyungsoo yang tak bersalah harus menanggung resiko berat. Chanyeol paham dan ingin meminta maaf kepada gadis itu secara langsung. Sudah beberapa kali Chanyeol mencari gadis bermata bulat itu ke rumah atap,  tapi semuanya sudah kosong dan bersih.

Hidup Chanyeol kembali seperti semula,  kehidupan yang monoton dan membosankan.  Tidak ada lagi berangkat bersama, tidak ada lagi bermain bersama.  Kehidupan Chanyeol hampa dan terasa sangat kosong.

Angel (drabble or oneshoot Chansoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang