Lucid Dream part 2

1.7K 310 6
                                    


"Kyungsoo.. bangun.. ini sudah jam 9 Kyung..." Xiumin menggoyangkan tubuh Kyungsoo yang masih terlelap, haruskah ia menceritakan apa yang Kyungsoo alami tadi malam. Ia melihat seorang pria masuk ke apartemennya dan mencium kening Kyungsoo dengan sayang. Ia ragu apakah penglihatannya salah, tapi Xiumin rasa pria itu adalah seseorang yang spesial untuk Kyungsoo. Jadi ia memutuskan untuk menyembunyikan hal ini dar Kyungsoo dan menganggap semuanya baik-baik saja.

"Enghh... Ahh... selamat pagi Xiu... Mwoo?! Eommaku akan datang hari ini..." Kyungsoo langsung teruduk dari tidurnya, segera berlari cepat ke kamar mandi berganti pakaian menggosok wajah dan giginya lalu keluar dengan tergesa-gesa.

"Xiu aku pamit ya..terima kasih atas tumpangannya..." Kyungsoo melambaikan tangannya yang tergantung tas, sementara tangannya yang satunya sudah penuh dengan jas miliknya.

"Eohh hati-hati..." Kyungsoo lupa ibunya akan datang berkunjung hari ini, dan mungkin ibunya sudah ada di depan apartemennya sekarang.

Setelah turun dari Lobby, Kyungsoo mulai berlari untuk mencari taksi.

"...jangan kau ambil taksi yang pertama kali menjemputmu didepan apartemen Xiumin meskipun kau sudah sangat terlambat... ingat itu sayang..." Kyungsoo memikirkan kembali kata-kata Pria di mimpinya, haruskah ia mengikuti kata-kata itu?

"Nona... anda ingin kemana?"Seorang supir taksi berbicara kepada Kyungsoo dengan mengeluarkan kepalanya dari pintu kemudi taksi.

"Tidak, aku sedang menunggu seseorang menjemputku pak... terima kasih..." Kyungsoo tertawa dan membungkukkan badannya kepada supir taksi itu.

Kyungsoo memperhatikan bagaimana taksi itu melaju seperti biasa, kembali ke jalurnya dengan mulus tanpa ada kendala. Kyungsoo kesal mengapa ia harus menuruti ucapan pria itu di mimpinya, setelah berbalik untuk mencari lagi taksi yang baru tiba-tiba.

BRAKK

Taksi yang tadi menawari dirinya untuk diantar ternyata ditabrak oleh mobil tidak dikenal, Kyungsoo sangat terkejut. Apalagi bagaimana ia jika tadi mengendarai taksi itu, otomatis dirinya akan mati karena bagian yang ditabrak adalah bagian belakang mobil.

"Ya Tuhan... terima kasih..." Kyungsoo merasa cukup beruntung karena tidak jadi menaiki mobil taksi yang menawari dirinya tadi.



"Eomma!?" Kyungsoo berlari menghampiri ibunya yang sedang duduk didepan pintu apartemen dengan lutut yang ditekuk serta wajah yang disembunyikan diantaranya membuat Kyungsoo merasa sangat bersalah.

"Eoh... kau sudah datang?" Ibu Kyungsoo tersenyum seperti tidak ada apapun yang terjadi selama ia menunggu hampir 2 jam disini, terkadang banyak orang yang menatapnya risih tapi ia tetap kukuh dan ingin menemui Kyungsoo.

"Eomma, Mianhae... Aku menginap di apartemen sahabatku, aku lupa Eomma akan datang hari ini" Kyungsoo membuka sandi pintu apartemennya, mempersilahkan ibunya duduk dan berlari menuju kamarnya. Beberapa saat kemudian Kyungsoo keluar dengan celana boxer dengan baju kaos yang agak sedikit kebesaran.

"Yaampun Kyung, seperti inikah kau jika sedang sendiri?" Kyungsoo mengangguk santai, ibunya datang dari Gyeonggi-do untuk pertama kali setelah satu tahun Kyungsoo pergi ke Seoul seorang diri.

"Tidak mungkin juga akan ada orang yang masuk ke apartemenku Eomma... ini di lantai 15, tidak akan ada pencuri yang masuk lewat jendela..." Kyungsoo agak sedikit tertawa mendengar ibunya yang terlalu mengkhawatirkannya.

"Apa Eomma akan menginap?" Tanya Kyungsoo kepada ibunya, karena jarak antara Gyeonggi-do ke Seoul lumayan jauh.

"Tidak, Eomma akan pulang sore ini..." Kyungsoo agak sedikit menganga mendengar penuturan ibunya.

"Eomma menginap saja ya..." Ibu Kyungsoo menggeleng, ia tak mau merepotkan Kyungsoo barang sejenak.

"Tidak, adikmu sendirian di rumah... Eomma juga sudah memesan tiket pulang sore ini... lagipula ibu hanya akan melihat-lihat apartemenmu lalu pulang..." Ibu Kyungsoo berdiri, menulusuri setiap bagian dari apartemen Kyungsoo, melihat foto yang terpajang, memasuki kamar tamu dan berakhir ke kamar Kyungsoo yang cukup rapih.

"KYUNGSOOO!" Ibu Kyungsoo berteriak histeris, Kyungsoo yang baru saja selesai membuatkan teh hangat untuk ibunya segera berlari menuju kamarnya.

BRAKK

"Eomma ada apa?" Kyungsoo panik, melihat ibunya menunjuk ke arah jendela kamarnya yang langsung terhubung dengan balkon, tertutup tirai tipis yang sesekali bergoyang saat terhembus angin memperlihatkan bangunan yang ada diseberang balkon.

"EOMMA!" Kyungsoo menggoyangkan tubuh ibunya yang masih terdiam dengan pose yang sama. Seketika membuat Ibu Kyungsoo kembali sadar dan menatap Kyungsoo dengan raut wajah bingung.

"Ada apa Soo-ya?" Kyungsoo membelalak, bagaimana ibunya bisa bertanya ada apa dengannya padahal ibunya yang barusan berteriak memanggilnya.

"Aku yang harusnya bertanya Eomma... Eomma tadi berteriak memanggil namaku..." Kyungsoo heran kepada ibunya, jelas-jelas tadi ia mendengar teriakan ibunya dari kamar ini.

"Eomma tidak memanggilmu kok... sana kau keluar dan siapkan makan siang untuk Eomma... Eomma sudah rindu masakanmu Kyung..." Nyonya Do mendorong Kyungsoo untuk keluar kamar dan menutup pintu serta menguncinya tanpa Kyungsoo tau.

"Keluarlah Chan... Eomma tau kau ada disini..." Nyonya Do seperti berbicara dengan angin, sendirian.

"Akhh... Eommaaa... kau membuatku terbakar, Eomma juga kenapa harus berteriak... aku belum sempat memakai mantel anti sinar matahariku..." Seseorang tiba-tiba keluar dari balkon sambil berlari dan mengusap lengannya yang sedikit memerah.

"Hahaha... kau juga membuatku terkejut, bagaimana bisa kau tidur di kamar Kyungsoo tanpa ia tahu? Hmm?" Nyonya Do menatap laki-laki itu dengan lekat, dia adalah Park Chanyeol.

"Aku selalu tidur bersama Kyungsoo... sudah 4 hari aku tidur bersamanya, setiap pagi aku akan menghilang dan menciumnya Eomma... Hehehe..." Nyonya Do melotot mendengar perkataan Chanyeol.

"Ampun Eomma, apa Eomma tidak mau menyambutku setelah 20 tahun aku menghilang? Aku akan menjemput Kyungsoo sekarang Ehh tidak... 3 hari lagi Eomma... tepat saat ia berumur 25 tahun... jadi aku harap Eomma bisa menjaga rahasiaku hingga Kyungsoo menjadi pengantinku seutuhnya..." Nyonya Do mengangguk mantap.

Kyungsoo adalah vampir, sama seperti Chanyeol. Hanya saja, Kyungsoo diberi mantra agar ia lupa dan bisa menjadi manusia normal seutuhnya. Kyungsoo adalah pengantin Chanyeol yang tertunda karena klan vampir Park sedang goyah karena mendapat serangan dari klan lain. Karena kondisi keluarga yang tak memungkinkan, Chanyeol menitipkan Kyungsoo kepada keluarga Do untuk diakui sebagai anak, dengan senang hati mereka menerima Kyungsoo karena keluarga Park adalah keluarga yang dilayani oleh keluarga Do.

Kyungsoo dititipkan 5 tahun yang lalu setelah disembunyikan selama 15 tahun, Kyungsoo sebenarnya tidak menua sama sekali. Hanya saja mungkin perasaan manusiawinya merasakan jika ia semakin bertambah tua setiap tahunnya. Tentu saja bukan Chanyeol yang mengantarkan Kyungsoo, melainkan keluarga asli Kyungsoo. Keluarga Wu lebih tepatnya, Wu adalah marga asli Kyungsoo sedangkan klan Wu adalah klan terbesar di China dengan koneksi terluas.

"Bagaimana jika kau menjemputnya hari ini saja Chan... malam ini.. kau tau kan jika bulan merah akan terjadi malam ini... Kyungsoo pasti akan mencarimu setelah 20 tahun kalian tidak bertemu Chan... Mantra yang diberikan untuk Kyungsoo akan menghilang malam ini..." Nyonya Do tersenyum jahil, sementara Chanyeol terbelalak. Ia lupa jika malam ini adalah malam purnama merah dimana semua mantra kuat yang dibuat untuk vampir menghilang.

"Eomma! Aku lupa.... bagaimana ini!! Kenapa Eomma baru mengatakannya?!" Chanyeol sudah mondar-mandir seperti orang gila. Sementara Nyonya Do hanya tertawa dan mendekat ke arah Chanyeol.

"Chanyeol dengar! Aku akan menyiapkan semuanya... dan dirimu hanya tinggal menjalankan rencana yang aku buat saja..."

"Oke Eomma..."

Angel (drabble or oneshoot Chansoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang