Si Bujang #End

858 124 6
                                    

"Chanyeol, eumm... Mau tidak menemaniku ke toko buku? Aku memerlukan beberapa referensi untuk tugas kita." Chanyeol menyambutnya dengan senyum yang mengembang, lalu mengangguk dengan cepat dan semangat. Seakan tak ada keraguan sama sekali dengan waktu yang akan ia habiskan berdua dengan Kyungsoo.

Selesai mata kuliah kedua mereka memang langsung diberikan sebuah tugas,  mengingat bagaimana ketatnya SNU mendorong para mahasiswanya untuk kreatif. Terutama di bidang seni yang akan selalu mengedepankan kreatifitas.

Bahkan dalam dua bulan masa belajar, para mahasiswa seni musik akan menampilkan pertunjukan seni yang digarap oleh masing-masing mereka.

Dan karena kebetulan Chanyeol duduk disebelah Kyungsoo,  akhirnya mereka berdua menjadi satu kelompok yang hanya beranggotakan 2 orang. Sungguh beruntung bukan seorang Park Chanyeol?

"Tentu saja aku bisa! Apapun akan aku korbankan untukmu hehehe... Eh?? Uhm.. Maaf Soo-ya." Chanyeol tersenyum canggung setelah mengatakan hal yang membuatnya malu dihadapan sang pujaan hati.

"Hahaha kau lucu sekali Chanyeol." gadis berparas manis itu tertawa hingga kedua netra bulatnya membentuk sabit. Begitu menawan dan menarik Chanyeol untuk semakin jatuh ke dalam pesona seorang Do Kyungsoo.

"Jadi jam berapa kita akan pergi?" kali ini Chanyeol yang menanyakan tentang keberangkatan mereka,  berharap waktu akan berjalan dengan cepat sehingga mereka akan langsung pergi berdua. Membayangkannya saja membuatnya senyum-senyum tidak jelas.

"Bagaimana jika sebelum makan siang? Jadi nanti kita bisa sekalian makan siang bersama." Pria Park itu hanya bisa mengangguk dan setuju,  tak menyanggah jika hatinya sudah berbunga-bunga.

"Kalau begitu sebelum ke toko buku bagaimana jika kita mencari referensi lain di perpustakaan? Sebenarnya aku belum mengecek keseluruhannya. Bagaimana?" otomatis tidak akan ada penolakan dari seorang Park Chanyeol jika menyangkut seorang Do Kyungsoo.

Jiwa kebucinan Chanyeol sudah membara sejak pertama kali mereka berjumpa.

Setelah berjalan beberapa langkah menuju perpustakaan universitas yang jaraknya cukup dekat dari tempat saat ini mereka berdiri, Chanyeol dan Kyungsoo dikejutkan dengan seorang pria berbadan kekar yang menatap garang ke arah Chanyeol. Menghentikan langkah mereka berdua untuk meneruskan perjalanan ke perpustakaan.

"Kyungie sayang... Tidak merindukan Oppa??" Kyungsoo hanya mengalihkan pandangannya jengah, menarik Chanyeol untuk berdiri di sebelahnya.

"Untuk apa lagi kau harus menemuiku Tuan Muda Wu Yifan? Minggir! Aku mau ke perpustakaan." Chanyeol semakin gugup,  Kyungsoo merasakan telapak tangannya yang ikut basah karena telapak tangan Chanyeol yang dingin dan berkeringat.

"Tentu saja untuk menyapa calon kekasihku, dan babunya..." Rahang Chanyeol mengeras setelah mendengar kata babu yang sengaja ditekankan untuk menyinggung dirinya.

"Lagipula lelaki sepertimu tak pantas bersama Kyungie-ku yang manis. Modal pintar saja tak cukup untuk bersanding dengannya telinga lebar!" Chanyeol terkejut,  serangan verbal seperti ini sangat tidak pantas bagi sesama pria seperti mereka.

"Hei Tuan Muda Wu Yifan...  Caramu itu benar-benar pengecut bagi seorang pria. Harusnya kau bisa bersaing dengan sehat, dan pemenangnya adalah Kyungsoo yang memilih... Tanpa dipaksa atau diprovokasi oleh siapapun." Yifan tergelak,  berani juga rupanya pemuda kurus dan kerempeng ini menantangnya.

"Chanyeol, sudahlah.. Tak penting mengurusi orang sepertinya..." Chanyeol menatap manik bulat Kyungsoo yang sedikit berkaca-kaca. Seolah paham,  ia langsung menggenggam erat tangan mungil Kyungsoo yang sedari tadi merangkap tangannya yang dingin dan basah.

Angel (drabble or oneshoot Chansoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang