So What? #2

736 137 45
                                    

"Kyung, aa... Ayolah, kau belum makan hari ini... Hmm??" Chanyeol membujuk Kyungsoo yang masih terdiam di kursi rodanya.

Sudah terhitung tiga hari gadis itu tinggal bersama dengan Chanyeol. Tetap sama, gadis itu tidak menunjukkan ekspresi apapun atau mengatakan sesuatu.

Ia hanya diam, dan selalu menatap ke arah pemandangan kota Seoul yang terlihat dari dinding tebal transparan apartemen.

Ia hanya makan sangat sedikit, itupun karena Chanyeol yang memaksa.

"Kau senang? Melihatku seperti ini?" Kyungsoo menatap Chanyeol tanpa ekspresi.

"Kyung..." Chanyeol sedikit tidak percaya ketika Kyungsoo membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu

"Kau harusnya membiarkan aku mati. Urusi saja wanitamu itu." Chanyeol tersenyum gemas, mengacak pelan rambut Kyungsoo yang tidak terawat.

"Awalnya aku sedikit tidak percaya kau akan benar-benar bunuh diri. Kyungsoo yang aku kenal akan tetap berusaha hidup di detik-detik terakhir." Chanyeol bahkan mengingat ketika Kyungsoo kembali berenang ke tepi setelah melompat dari danau.

Jarak antara jembatan dengan permukaan danau hanya 10 meter, Kyungsoo yang sedari kecil sudah berbakat dalam lompat Indah tentu saja tidak asing melompat dari ketinggian itu.

"Aku benar-benar ingin mati waktu itu. Hanya saja aku masih punya janji denganmu." Kyungsoo lupa mengucapkan selamat ulang tahun untuk Chanyeol. Jadi ia memutuskan untuk membatalkan acara bunuh dirinya.

"Aku kira kau melupakan hari ulang tahunku. Kau sudah berjanji kan? Akan selalu mengucapkan selamat ulang tahun untukku." Chanyeol menatap mangkuk bubur hangat yang tengah ia genggam.

"Tidak. Aku tidak pernah melupakannya, tapi saat itu hanya pikiran buruk yang menghantui ku... Hanya lupa, sedikit."

"Habiskan buburmu, lalu kita akan pergi ke tempat favoritmu. Bagaimana?" Kyungsoo menggeleng lemah. Tubuh dan jiwanya lelah meskipun hanya duduk seharian di kursi roda.

"Aku mau istirahat saja." Chanyeol sedikit terkejut ketika Kyungsoo menolak bepergian. Biasanya gadis itu akan selalu bersemangat,  tapi untuk kali ini Chanyeol merasa gadis itu sudah sangat asing baginya.

***

Awalnya Chanyeol hanya menganggap semua kata Cinta yang terlontar dari mulut Kyungsoo adalah candaan. Besar dan susah bersama membuat mereka lebih dekat dari sekedar sahabat.

Kyungsoo juga terlihat seperti bermain dengan kata 'aku mencintaimu' atau 'kau sangat berarti bagiku'. Membuat Chanyeol secara tidak langsung hanya diam dan bingung harus menanggapi dengan apa.

"Kyungsoo, mari kita pulang... Hmm? Eomma janji, setelah ini eomma akan berhenti bekerja dan menemanimu di rumah. Hmm?" Nyonya Do menatap sedih putrinya yang terlihat acuh terhadap keberadaannya.

Saat ini ayah dan ibu Kyungsoo tengah berusaha membujuk Putri semata wayang mereka untuk kembali ke rumah.

Chanyeol awalnya menolak dengan keras, sebelum Tuan dan Nyonya Do bersimpuh di lantai. Memohon agar Chanyeol mau kembali memberikan kepercayaan.

Hanya satu kalimat yang Chanyeol ucapkan.

"Jika Kyungsoo ingin pergi, maka aku tidak akan pernah menahannya." setelah berucap seperti itu,  Chanyeol kemudian meninggalkan apartemennya untuk memberikan mereka waktu membujuk Kyungsoo.

"Apa yang akan aku dapatkan?" Kyungsoo masih tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Kau akan mendapatkan semuanya sayang, apapun... Apapun akan kami berikan untukmu." Kali ini Tuan Do yang bersuara, meyakinkan putrinya.

Angel (drabble or oneshoot Chansoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang