•••
“Ngh, kenapa panas sekali?” Baby Koo yang merasakan hawa panas ditubuhnya dengan terpaksa harus terbangun walau masih mengantuk hanya untuk melepaskan bajunya.
Keringat mulai membanjiri seluruh tubuh anak kecil itu. Diliriknya kesamping, noona yang menolongnya malah tidur dengan sangat nyenyak. Bahkan tubuhnya terbalut dengan selimut tebal.
Baby Koo melihat kearah jam dinding, waktu menunjukkan pukul 23.59. Entah kenapa tubuhnya makin terasa panas, bahkan kini ia sudah melepaskan seluruh piyama tidur motif banananya serta celana dalam motif ironman yang tadi dibelikan Jina sepulang dari taman bermain.
“Kenapa panas sekali? Apa AC kamar noona mati?” Jungkook kecil mengibas-ngibaskan tangannya untuk menghilangkan rasa panas ditubuhnya.
Namun, Jungkook terkejut bukan main saat tiba-tiba tubuh kecilnyanya berubah menjadi besar kembali. Ia telah kembali menjadi normal seperti sedia kala. Jungkook kembali melirik kearah jam dinding, pukul 00.01.
“Ah, ternyata kutukan itu benar. Aku akan kembali normal saat tengah malam.” Jungkook mengangguk-nganggukkan kepalanya.
“Astaga, aku telanjang.” Tak sengaja Jungkook melihat pantulan dirinya dari cermin yang ada dikamar Jina.
Jungkook pun menarik selimut Jina untuk menutup tubuh polosnya.
Tepat jam 1 pagi Jina terbangun dari tidurnya, tenggorokannya terasa kering. Dengan setengah sadar ia berjalan keluar kamar menuju kearah dapur untuk mengambil minum.Tanpa Jina sadari, sebenarnya ia tengah dipantau oleh seseorang didalam kegelapan kamarnya. Jungkook, pria itu ternyata tak bisa tertidur sejak perubahannya tadi.
Terkejut juga saat tiba-tiba Jina bangun dan langsung keluar kamar. Untung saja lampu kamar gadis itu mati, dan hanya bermodalkan cahaya remang-remang dari lampu tidurnya.
“Bahkan dia berjalan dalam keadaan setengah sadar.” Jungkook menggeleng melihat kelakuan Jina. “Tapi kenapa menggemaskan ya.”
Gluk..
Gluk...
"Ahh... hausnya," Jina merasa lega setelah meneguk segelas air dingin yang diambilnya dari dalam kulkas.
Setelah mengambil minum Jina kembali kekamarnya.Saat masuk kedalam kamar, Jina berjalan sambil meraba-raba sekitarnya—takut terjatuh karena lampu kamar itu sengaja ia matikan. Pun matanya masih setengah terbuka juga. Jadi harus ekstra hati-hati agar tidak tersandung.
Jina termasuk tipe orang yang tak akan bisa tidur dengan lampu yang menyala. Bodohnya ia tak mau menghidupkan lampu itu terlebih dahulu.
Saat dirinya sampai diatas kasur,ia merasa bingung. Kenapa kasurnya terasa begitu sempit. Padahal hanya ada dia dan baby Koo yang sedang tidur di sampingnya.
Efek mengantuk, Jina tak memperdulikan sama sekali, ia pun kembali merebahkan tubuhnya kemudian memejamkan mata dan kembali tidur.
Didalam tidurnya, Jina tiba-tiba merasakan geli dan basah disekitar area lehernya, seperti ada yang menggigit dan bahkan lebih parahnya menjilat area lehernya.
Apa ini mimpi? Tapi terasa sangat nyata.
Jina berusaha berfikir bahwa itu hanya mimpi sambil berkata di dalam hati. Jina ingin membuka mata, tapi takut jika yang kini sedang bermain dilehernya adalah sesosok makhluk halus mesum dengan wajah menyeramkan. Seram tahu!

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KOO ✔
Fanfiction[FULL CHAPTER ] [ TERSEDIA DALAM VERSI EBOOK DENGAN ALUR YANG BERBEDA] Jeon Jungkook yang merupakan anak dari pemilik sebuah rumah sakit anak di Seoul, selalu saja menolak perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Jungkook juga pernah menolak untuk m...