6. I like you

18.3K 1.5K 121
                                        

Happy reading 💕

Jungkook merengut sambil tangannya sibuk mengompres jidatnya yang bengkak akibat hantaman dari jina. Bukan main bogeman dari jari-jari mungil gadis itu. Sangat terbukti dengan Jungkook yang mendapatkan benjolan sebesar telur ayam kampung dikeningnya. Untung saja Jina tidak melakukan sesuatu kepada "bubu". Bisa hilang masa depannya jika "bubu" yang terluka. 

Padahal kan "Bubu" terbangun juga karena ulah Jina sendiri, kenapa malah menyalahkan Jungkook. Siapa suruh juga ia hanya menggunakan handuk sambil berkeliaran di ruangan ini. Dan kenapa lagi malah menyalahkan baby Koo, rutuk Jungkook dalam hati. 

"Noona, lihatlah karena ulahmu kepalaku jadi benjol begini." Jungkook menunjuk kearah benjolan yang  berada di jidatnya.

"Siapa suruh kepalamu itu hanya berisi hal-hal mesum!" 

"Aduh, ini tandanya aku lelaki normal,noona. Bubu masih sangat tahu sarangnya dan kemana ia akan masuk." 

"Sekali lagi kau mengatakan makhluk bernama bubu itu, siap-siap benda itu hanya tinggal nama!" Jina menatap nyalang kearah Jungkook. Sudah mulai jengah dengan Jungkook yang always forever menyebut makhluk kecil bernama bubu. Tunggu, apa iya kecil? Soalnya saat makhluk itu menerobos Jina rasanya sangat sakit. Ah, entahlah!

Dengan reflek Jungkook menutup selangkangannya dan bergeser sedikit dari samping Jina. Jika sudah seperti ini biasanya gadis itu tidak main-main dengan ucapannya. Jungkook tak ingin kehilangan masa depannya ditangan gadis yang telah ia polosi ini. 

(Nada dering)

Eunwoo memanggil...

Jungkook menatap tak suka kearah ponsel Jina yang menampilkan id pemanggil dengan nama Eunwoo. 

Kurang ajar sekali manusia kerang itu menelfon jina malam-malam begini.

Jungkook masih memantau Jina yang sedang menerima telfon dari Eunwoo. Jungkook sedang terbakar api cemburu saat melihat Jina berbicara dengan Eunwoo sambil tertawa dan bercanda.

Asal kalian tahu saja, mereka sudah hampir 1 jam menelfon. Selama itulah Jungkook menahan kesal terhadap Jina. 

Tentu saja hal ini tak bisa Jungkook biarkan begitu saja, pada akhirnya ia menghampiri Jina diatas sofa. Merebut ponsel ditangan gadis itu dan melemparkannya kelantai sehingga benda pipih itu hancur tak berbentuk. 

Prak!

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jina dengan nada penuh emosi.

"Aku tak suka melihatmu bersama dengan pria itu." Ujar Jungkook dengan nada dingin. Raut wajahnya begitu datar, mata bulatnya yang sedikit menggelap menatap telak kedalam manik mata Jina. Gadis itu sedikit menciut saat melihat tatapan mengintimidasi Jungkook padanya.  Sehingga dengan refleks Jina hanya mampu menunduk. 

Jungkook mengangkat dagu Jina sehingga wajah gadis itu terdongak kearahnya. Ia melihat sedikit ada rasa takut dimanik mata Jina. "Asal noona tahu, aku suka noona, suka sekali." Jungkook berkata dengan lembut sambil tangannya menepikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Jina. 

"Jadilah milikku noona!" Ucap Jungkook secara mutlak. Jungkook menarik pinggang Jina agar mendekat kearahnya, tubuh Jina sangat menempel dengan tubuh Jungkook. Wajah Jina pun tepat berada di depan wajah tampan Jungkook, hanya berjarak beberapa sentimeter saja. 

"A-Aku.." 

"Ssstt." Jari telunjuk Jungkook berada di depan bibir Jina, menahan perkataan gadis itu. "Pelan-pelan aku akan membuat noona jatuh cinta kepadaku." 

BABY KOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang