15. Kekecilan

9.2K 1K 182
                                    

____

Hari minggu merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh hampir semua kalangan mahasiswa yang sudah merasakan lelah akibat padatnya aktifitas kampus selama 6 hari dalam seminggu.

Termasuk Jina, salah satu dari sekian ratus ribu mahasiswa tingkat akhir yang sangat menikmati hari minggunya dengan menghabiskan stok drama didalam laptopnya.

Dalam keadaan masih terbalut piyama tidurnya, Jina semakin asik menyuapkan biskuit kedalam mulutnya. Menonton drama dengan ditemani sekaleng biskuit dan segelas susu coklat dipagi hari.

Nikmat tuhan mana lagi yang Jina dustakan,hm?

"Noona, bisakah kau membantuku untuk mengambil handuk dilemarimu?"

Jangan tanya suara siapa yang tengah menyuruh Jina mengambil handuk dan mengusik waktu bersantai Jina dipagi hari.

Jina mendengus sebal, sejam yang lalu Jina terasa sangat damai menikmati kegiatan pagi minggunya yang hanya ditemani laptop dan cemilan yang ia stok setiap bulannya. Sampai kehadiran seorang pria dengan modus menumpang mandi setelah habis olahraga pagi mengusik sedikit waktu berkualitasnya, siapa lagi jika bukan Jungkook.

"Tak bisakah kau mengambilnya sendiri, Koo?" Hardik Jina melemparkan tatapan kekesalannya pada Jungkook yang mengintip dari balik pintu kamar mandi.

"Ey, kau ini pandai sekali modus. Mau melihat bubu,ya? Maaf Noona anakmu sedang tidur." Goda Jungkook dengan usil sembari mengerling nakal dengan sekali gerakan menyugar rambut hitam basahnya kebelakang.

"Bahkan aku berharap bubumu itu menghilang dari muka bumi, Jungkook!" Ujar Jina jujur tanpa belas kasih terhadap little Jungkookie yang tak mengetahui apa-apa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bahkan aku berharap bubumu itu menghilang dari muka bumi, Jungkook!" Ujar Jina jujur tanpa belas kasih terhadap little Jungkookie yang tak mengetahui apa-apa itu.

"Ish! Mulutmu Jina, tak tahu terima kasih sekali kau ini. Kemarin-kemarin kau keenakan karena ulah bubu, asal kau tahu. Dengan seenak jidatmu kau melupakan jasa-jasanya,ckck Jina parah sekali."  Ocehan Jungkook diambang pintu kamar mandi persis seperti orang tua yang tengah menceramahi anaknya.

"Bisakah kau diam,Koo?" Potong Jina dengan wajah malasnya.

"Apa? Apa?" Tantang Jungkook masih tak mau kalah.

Hanya perkara handuk saja dua insan manusia berbeda jenis kelamin ini sudah seperti pasangan suami istri yang tengah berdebat masalah rumah tangga mereka.

"Jika kau tak ingin membantuku, jangan salahkan aku keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang,ya?!"

"Kau melangkah keluar seperti itu siap-siap aku akan menyuntikmu!" Ancam Jina tak main-main.

"Silahkan, maka aku akan menyuntikmu dengan jarum raksasaku juga, Noona!" Ancam Jungkook pula yang bersiap-siap ingin membuka pintu kamar mandi lebih lebar.

Jina mulai terlihat panik saat Jungkook ingin keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang. Bisa-bisa mata sucinya penuh dosa pagi ini karena melihat si kecil menggemaskan soulmate baby Koo itu.

BABY KOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang