Cuaca yang sangat panas hari ini membuat baby Koo ingin sekali menyantap es krim. Tapi apalah daya dirinya tak diberi jajan oleh Jina. Karena ulah si "bubu" baby Koo harus mendapat hukuman dikurung dirumah dan tak di beri jajan. Masih ada untungnya Jina menyisakan makan sisa sarapan pagi tadi. Miris memang hanya menumpang hidup pada mahasiswa kost.
Alhasil baby Koo hanya bermalas-malasan dirumah sambil menonton televisi.
"Aish, aku sungguh bosan! Tega sekali noona mengurungku seperti ini. Mau ku buat lemas lagi dia sepertinya." Baby Koo asik mengumpat dengan mulut kecilnya. Keterlaluan memang, anak kecil tapi kok ya hobi sekali mengumpat.
Jungkook berusaha memutar otaknya, mencoba mencari cara agar bisa keluar dari rumah ini. Ia berusaha mencari kunci cadangan yang biasa ditinggalkan Jina di sekitar jendela depan rumah.
"Cih, ternyata dia memang berniat menghukumku ya, keterlaluan." Mulut kecilnya itu masih sibuk mengomeli Jina yang kini sedang berada dikampus. Baby Koo ternyata tak menemukan kunci cadangan rumah Jina, makanya ia sangat kesal sekali.
Semenjak Sera temannya Jina pindah kosan yang jauh lebih dekat dengan kampus, Jina dan baby Koo hanya tinggal berdua di rumah tersebut. Oleh sebab itu, hampir setiap malam Jungkook versi dewasa ditambah sifat mesumnya selalu memulai aksi untuk menyentuh Jina. Berbuat ena-ena dengan kakak angkatnya itu.
Mungkin jika dibiarkan seperti ini terus, bisa-bisa Jina dan baby Koo berkembangbiak sebelum waktunya._____
Jina dengan syal pink yang setia melilit di lehernya mampu menghadirkan tatapan aneh oleh teman-temannya. Bagaimana tidak, dicuaca yang sangat panas ini ia malah menggunakan syal yang digunakan saat musim dingin.
"Jung Jina, apa kau sedang sakit jiwa?" Tanya Sera pada akhirnya.
"Kenapa?" Jawabnya Jina santai.
"Dimusim panas begini kau malah menggunakan syal ini." Ujar Sera ingin melepaskan syal yang dileher Jina.
Ctak!
Namun, dengan secepat kilat Jina malah menepis tangan Sera agar tak menyentuh syalnya.
"Apa pedulimu, toh aku yang kepanasan kok." Jina memandang tak suka kearah sera.
"Ish, terserahmu saja." Akhirnya Sera mendecih kearah Jina. Membiarkan temannya itu mati kepanasan dengan syalnya.
Tok!
Tok!
Ternyata sebuah tangan yang mengetok meja yang diduduki Jina dan Sera. Pandangan dua gadis itu beralih ke sumber suara ketukan meja. Kini dihadapan keduanya hadir seorang pria tinggi dengan senyuman manis yang tengah tersenyum kearah mereka.
"Eunwoo, sini sini gabung bersama kami." Ucap Sera dengan penuh semangat.
Eunwoo yang ditawarkan oleh Sera segera mengambil posisi duduk tepat disebelah Jina. Alis Eunwoo bertaut saat melihat penampilan Jina. Ia pun sedikit keheranan melihat penampilan temannya kali ini.
"Apa kau sedang sakit?" Tanya Eunwoo dengan lembut. Telapak tangannya mengarah untuk menyentuh kening Jina.
Hm, Tubuhku sakit karena bocah jadi-jadian dirumahku. Jina hanya mampu berkata dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KOO ✔
Fanfic[FULL CHAPTER ] [ TERSEDIA DALAM VERSI EBOOK DENGAN ALUR YANG BERBEDA] Jeon Jungkook yang merupakan anak dari pemilik sebuah rumah sakit anak di Seoul, selalu saja menolak perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Jungkook juga pernah menolak untuk m...