Happy Reading guys...
Rasanya aku tak pandai menjagamu. Malah selalu membuatmu terluka saat berada disisiku.
____________________
Hari demi hari sudah di lewati. Fikiran Shinee semakin hari terasa berat. Malam hari tidur nya tak nyenyak begitu banyak hal yang sedang ia fikirkan. Sejauh ini keluarga nya masih di selimuti rasa aman. Tidak ada tanda - tanda bahwa rumah Shinee sedang di incar juga. Seperti nya mereka memang tidak mengincar rumah Shinee dan juga tidak menyelidiki rumah Shinee. Mereka hanya menyelidiki rumah Alex saja.
Lalu Shinee mencoba menelfon bos nya dengan ragu - ragu dan menanyakan keadaannya saat ini.
"Direktur Tampan."
Belum ada jawaban, perasaan Shinee mulai tidak enak. Padahal hari sudah mulai siang, biasa nya jika hari libur dia bangun pagi dan olahraga. Shinee melirik kearah jendela kamar nya melihat keadaan luar, tidak ada tanda - tanda yang mencurigakan.
"Isshh. Kenapa telfonnya ngak di angkat sih bikin khawatir aja nih si babi laut." gerutu Shinee.
Sudah tiga kali Shinee menelfon. Akhirnya ia menyerah dengan malas ia merebahkan tubuhnya di kasur yang berukuran 90cm X 200cm. Suasana kamar yang nyaman nan bersih dengan beberapa foto dirinya bersama keluarga, juga foto bersama rekan kerja di departemen nya. Terselip foto kecil di bawah bersama Direktur nya. Ia meraih figura tersebut dan membuka nya. Ia meraih foto yang berukuran 2X3. Shinee melihat lebih teliti wajah bos nya yang sedang tersenyum pada kamera itu. Karena jarang sekali Direkturnya ituq tersenyum saat di foto.
Foto itu diambil saat acara peresmian gedung serba guna.
Shinee mengehela nafas berat seolah ada hal yang tertahan di benak nya saat melihat foto Direktur Alexander.
"Kau tau tidak pak, rasanya saya seperti sudah mengenal anda lama sekali jauh sebelum saya bekerja di perusahaan anda. Kau ini memang sangat menyebalkan. Namun, ntah kenapa saya sudah seperti terbiasa di ganggu olehmu." kata nya dengan mengelus - elus foto Direktur nya.
Tubuh Shinee seakan bergerak sendiri berjalan menuju kamar kakak nya yang rapih dengan kesan vintage. Shinee menyalakan lampu kamar Angella. Ia merebahkan tubuhnya di kasur king size milik kakaknya.
Ia seakan sirik pada kakak nya, bahkan kasur yang ada di kamar Angella sangat besar berbeda dengan kasur milik Shinee, lalu ukuran kamar Angella pun lebih besar dari kamar Shinee.
"Enak sekali jadi kau kak. Semua yang kau inginkan dan kau butuhkan selalu ada. Sedangkan aku harus bekerja susah payah agar apa yang kuingin bisa terwujud. Dunia memang sedikit tidak adil, yang baik selalu berpihak padamu sedangkan yang buruk selalu berpihak padaku. Kau tahu tidak kak? kau adalah wanita yang pintar menyembunyikan segala nya. Sampai aku tak bisa membaca apa yang sedang kau fikirkan." gumam nya dalam diam.
Shinee pun beranjak dari tidur nya dan melihat - lihat seisi kamar kakak nya itu yang selalu wangi oleh bunga sedap malam. Mata Shinee terhenti pada laci kecil yang ada di samping meja belajar, ia mulai curiga rasa penasarannya semakin menjadi. Sayangnya laci itu di kunci, ia berfikir mencari cara agar laci itu terbuka. Lalu ia mengambil jepit rambut yang ada di kotak rias Angella. Sedikit sulit, tapi akhirnya terbuka.
"Aakkhh. Akhirnya terbuka juga. Nyusahin lo kotak." gerutunya.
Mata nya melihat - lihat kearah luar. Takut nya Angella sudah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Life Secretary SHINEE [COMPLETED]
JugendliteraturMasa lalu memang tak bisa di ulang kembali. Tapi bagaimana dengan perasaan yang masih tertinggal di dalam kenangannya?? Begitu banyak pertanyaan yang selalu tergantung di fikiran. Akankah kita bertemu di kemudian hari? Merajut rasa yang t'lah lama t...