Jika bisa kau beri aku kesempatan kedua. Kau akan ku jaga hingga ku tiada.
🍀 🍀 🍀
______________Tak ada jawaban dari dalam. Hanya suara rintihan tangis Shinee yang semakin menjadi.
"Menjauhlah bu. Shinee sedang tidak ingin di ganggu. Shinee ingin sendiri. Pergilah bu kak Angell lebih butuh ibu. Shinee baik - baik saja." ucap Shinee dari balik pintu.
"Bagaimana bisa ibu pergi sedangkan kamu melempar barang - barang yang ada di kamar. Sayang tolong bicarakan ini baik - baik. Ibu tidak ingin melihat kalian bertengkar terus - menerus."
"Kami tidak bertengkar bu. Shinee hanya lelah saja. Tinggalkan Shinee sendiri." lirihnya.
"Tapi--"
"Bu tolong. Tinggalkan Shinee sendiri. Shinee sedang lelah hari ini."
"Baiklah. Tapi ibu mau kamu bicarakan ini baik - baik dan makan bersama."
Shinee tidak menjawab. Tania pergi meninggalkan kamar Shinee.
Sedangkan Angella hanya diam bersikap seolah tak terjadi apa - apa.
Tania menghampiri Angella di dapur. Ia bertanya perlahan.
"Sayang kalian bertengkar kenapa?" tanya beliau.Angella hanya menggeleng pelan.
"Apa tidak sebaiknya kalian obrolin berdua cari jalan tengahnya. Ibu hanya tidak ingin melihat kalian bertengkar hanya karena keegoisan dari kalian masing - masing." jelas nya sambil merangkul anak kesayangannya.
Angella memutarkan bola matanya malas. "Bu, aku sedang tidak ingin membahas soal ini dengan siapapun. Biarkan saja dia marah aku tak perduli." jelas Angella kesal. Ia pergi meninggalkan Tania.
Tania tau pasti ini ada kaitannya dengan masa lalu Shinee. Karena Angella bersikeras ingin menutupi nya dan menguburnya lebih dalam lagi. Ia pun tidak tahu permasalahannya apa yang jelas setiap mereka bertengkar pasti pembahasannya itu.
Di sisi lain kamar Shinee sudah berantakan seperti kapal pecah. Pecahan kaca dari figura berserakan di mana - mana.
Dengan kesal ia melemparkan vas bunga kearah kaca panjang.
Praaaaiiii..
Sontak Tania terkejut mendengar suara itu dengan cepat ia berlari kearah kamar Shinee. Terus - menerus mengetuk pintu kamar anaknya. Namun, tidak ada sahutan dari dalam.
Tania meraih ponselnya ia menelfon suaminya untuk segera pulang. Begitu cemas hati seorang ibu.
"Ayah cepatlah pulang. Bantu ibu." ucapnya panik.
Hermawan pun bergegas pulang. Setelah menelfon suaminya Tania langsung menelfon Nando menyuruhnya untuk datang dan membantu menenangkan Shinee sepupu yang paling Nando sayangi.
"Do, cepat kerumah bantu tante menenangkan Shinee. Dia dari tadi tidak mau keluar dan malah memecahkan barang."
Nando langsung menuju rumah Shinee. Ia tau apa yang terjadi pada sepupu nya ini. Jika dia sudah melakukan hal ini. Itu tanda nya Shinee benar - benar lelah dan emosinya sudah tidak bisa di bendung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Life Secretary SHINEE [COMPLETED]
Fiksi RemajaMasa lalu memang tak bisa di ulang kembali. Tapi bagaimana dengan perasaan yang masih tertinggal di dalam kenangannya?? Begitu banyak pertanyaan yang selalu tergantung di fikiran. Akankah kita bertemu di kemudian hari? Merajut rasa yang t'lah lama t...