part 7

1.9K 102 4
                                    

Mengikhlaskan kepergian seseorang itu adalah hal utama untuk mencapi move on yang sejahtera. Namun, sulit untuk membuka hati kembali dengan yang baru..

~Lyli.

****

Satu bulan sudah berlalu. Hati yang patah dan hancur memang tidak akan pernah bisa kembali sempurna seperti sedia kala. Alasan mengapa seseorang sulit melepaskan adalah ia tak bisa belajar untuk mengikhlaskan kepergian.

Tuhan menciptakan hati untuk kita rawat dengan baik. Namun, sering kali ada seseorang yang tak bertanggung jawab mematahkan sekaligus menghancurkan dengan cara nya sendiri. Setelah semuanya hancur berkeping - keping ia pergi begitu saja tanpa pamit.

Dia memang pintar, bilang rindu di kala sepi menyapa, bilang sayang dikala hati merasa senang, bilang benci di kala hati sedang tersakiti oleh ucapannya sendiri.

Terimakasih luka, kau tlah mengajarkan aku arti dari mengikhlaskan kepergian. Menjadikan diri lebih dewasa menyikapi masalah yang ada.

Untuk cerita selanjutnya kau harus kuat dan tak terkalahkan oleh ucapan yang menyakitkan. Bertumbuh kuatlah. Jangan menangis hanya karena kepergian.

﹏﹏﹏

Shinee sedang duduk termenung di kursi coklat, di atap gedung kantor. sambil mendengarkan lagu menggunakan headset nya.

Di sisi lain. Alex sedang sibuk mencari Shinee, bahkan telfon nya pun tak ia angkat. Shinee seperti sedang membutuhkan waktu untuk menyendiri.

Kebetulan sekali Lyli sedang melintas di hadapannya. Dengan cepat Alex menghentikan langkah Lyli. Wajah alex cemas. Karena telfon dirinya tak Shinee angkat.

"Sekretaris Lyli tunggu sebentar."

Lyli menghentikan langkahnya ia menoleh ke arah Alex menunduk dan tersenyum. "Iyah pak Alex ada yang bisa saya bantu?"

Alex berbicara dengan nada sedikit cemas. "Kau tau sekretaris Shinee dimana sekarang? Dia tidak mengangkat telfon saya." ucap nya bingung dan cemas.

Lyli memiringkan sedikit keplanya sambil menaruh jari telunjuknya di dagu. "Mmm.. Dari tadi saya tidak melihat dia di kantin, karena dia masih di landa galau sepertinya dia di atap." ucap nya sambil tersenyum menatap Alex

Alex yang mendengar itu pun langsung berbalik dan melangkah menuju atap. Ia sedikit berlari tak lama ia menoleh dan berteriak. "Terimakasih Sekretaris Lyli."

Lyli tersenyum sambil melambaikan tangannya dan membalas teriakan Direkturnya itu. "Semoga berhasil pak. (Lyli terkekeh) berhasil membujuk Shinee yang sedang galau."

Alex berlari menuju atap. Menaiki tangga ke satu, kedua dan ke tiga. Nafas nya terengah - engah. Alex takut jika sesuatu terjadi pada Sekretaris nya itu. Karena telfonnya tak ia angkat. Ia memicingkan matanya melihat ke semua arah, lalu sedikit melangkahkan kaki nya. Melihat ke arah kiri, ternyata benar Shinee sedang duduk sambil mendengarkan lagu menggunakan Headset, menunduk dan sesekali menyeka air matanya. Alex terdiam sejenak, meraih saputangan di saku celana nya. Tak lama ia berjalan menghampiri Shinee dan memberikan saputangan.

Seketika Shinee mengadah, mata nya terbelalak melihat Direkturnya sedang berdiri di hadapannya dan begitu baik memberikan saputangan miliknya. Shinee langsung melepaskan headset yang masih terpasang dengan baik di telinganya dengan rentetan lagu galau yang di dengarkannya. Dengan cepat Shinee menyeka air matanya yang masih tersisa di pelipis mata dan tersenyum melihat bos nya.

Story Of Life Secretary SHINEE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang