part 11

1.4K 82 1
                                    

Tidak ada satu pun yang boleh melukaimu. Apa lagi sampai ada yang jatuh cinta padamu. Akan ku penggal orang itu.

~Dirgantara.

****
------

Hari ini Alex sedang berada di luar kota untuk meeting bersama klien penting nya. Sedangkan di kantor semua mendadak rusuh. Tiba - tiba saja warga unjuk rasa datang ke kantor sambil membawa spanduk yang bertuliskan.

"Tolak keras penggusuran tak bermoral tanpa keprimanusiaan."

Pak Hadi, Refan dan empat orang satpam mencoba menahan dan menenangkan masa yang berdemo dengan sangat anarkis.

Para pegawai yang lainnya hanya bisa berdiam diri di dalam mereka takut jika sesuatu terjadi, mereka hanya melihat itu dari balik kaca berwarna hitam.

Shinee yang melihat itupun langsung menghadapi masyarakat yang demo dan mencoba untuk menenangkan semuanya. Ia meminta pak Tanto untuk mengambilkan loudspeaker agar masa bisa mendengar ucapan Shinee, lalu ia meminta Refan untuk mengambil kursi agar dia bisa berdiri lebih tinggi dari mereka. Setelah semuanya siap Shinee melepas heels berwarna cream nya dan naik ke atas kursi dengan sigap tanpa takut akan terjatuh. Ia tidak perduli jika dirinya terluka yang penting perusahaan tempat ia bekerja masih berdiri kokoh dan tidak terancam.

Shinee mulai membuka suara nya. "Tes. Oke. Bapak - bapak dan ibu - ibu dengan alasan apa kalian datang ke kantor kami? Apa yang kalian inginkan?" ucap Shinee melalui pengeras suara.

Lyli yang melihat itu pun langsung menelfon Andrew dan meminta Direkturnya itu datang ke kantor karena suasana sedang genting.

Semua diam. Menatap Sinis kearah Shinee dengan wajah penuh kebencian, yang di tatap hanya bedecik kesal. Ia tidak perduli dengan tatapan yang seolah - olah mereka benci pada Shinee dan semua yang berada di kantor ini.

Sekali lagi Shinee bertanya pada mereka melalui pengeras suara. "Kenapa diam? Saya bertanya, dengan alasan apa kalian datang ke kantor kami? Apa yang kalian proteskan itu tidak sesuai. Bicarakan baik - baik terlebih dahulu, apa benar yang kalian dengar itu atau cuman penyebar fitnah yang jelas - jelas itu bohong." jelas Shinee mulai kesal.

"Kami disini meminta keadilan. Kenapa tidak ada negosiasi terlebih dahulu dengan kami jika akan menggusur rumah kami untuk membangun sebuah mall di daerah kami." ucap salah satu pendemo.

Shinee menatap tajam kearah pria tersebut. Ia berfikir sejenak mengenai pembicaraan yang mereka lontarkan. Tak lama ia kembali membalas ucapan para pendemo.

Ia menarik nafas pelan dan berkata. "Bapak dan ibu sekalian, yang kalian khawatirkan memang tidak akan pernah terjadi. Perusahaan kami tidak akan pernah menggusur paksa rumah padat penduduk seperti itu hanya demi kepentingan kami. Bahkan jika memang itu terjadi pun, kami akan bernegosiasi terlebih dahulu untuk meminta persetujuan. Jadi jangan sampai kalian termakan isu tidak jelas seperti ini." jelas Shinee.

Tiba - tiba suara ibu - ibu dari arah kiri memaki dengan keras sambil menunjuk - nunjuk kearah Shinee.

"Alaah.!! Tetap saja yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Sekeras apapun kami menolak, jika sudah diming - iming ini dan itu pasti akan memberikannya juga. Hingga pada akhirnya semua yang di janjikan musnah tidak ada satupun. Jangan menjadi manusia licik yang selalu di benci oleh kami. Enak jadi kau nona, berpenampilan cantik bisa menjual wajah dan body anda siapapun bisa anda dapatkan dengan mudah, harta dan tahta sekalipun." tukas nya dengan mata melotot penuh kebencian dan dendam.

Story Of Life Secretary SHINEE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang