"Huuft hah huuftt hah"
Derap langkah Dara sekencang mungkin agar sampai diSMA nya tepat waktu. Karena ini hari pertama menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Dara tak mau memberikan kesan jelek dihari pertamanya ini.
"Tahan, Ra, sebentar lagi lo sampe!" Batinnya terus berlari hingga keringat nya bercucuran karena lelah.
Dara pun sampai tepat waktu, tepat saat bel masuk berbunyi dan gerbang akan segera ditutup. Namun karena kaki nya yang lincah, Dara berhasil mencegah pintu gerbangnya agar tidak tertutup sebelum ia masuk.
"Aduh neng, cepetan masuk atuh, udah bel!" Suruh pak satpam menyuruh Dara untuk segera masuk.
Dara hanya menganggukan kepalanya dan langsung berlari masuk kehalaman sekolah. Semua murid baru sudah ada dilapangan dan telah siap dengan atributnya masing-masing. Dara meletakkan tasnya sembarang dan langsung masuk kelapangan mencari barisan kelompok yang sudah ditentukan sebelum acara MPLS dimulai."Tes tes tes.." Suara salah satu pengurus osis yang sedang mengecek mik.
"Oke, adik-adik para peserta MPLS, dimohon untuk segera berbaris dengan tertib. Hitungan sampai 10 harus sudah ada dibarisan kelompoknya masing-masing, paham?!" Ucap Aldo, salah satu pengurus osis yang sedang menginterupsi para peserta MPLS.
"1..!"
Semua siswa peserta MPLS berlarian mencari kelompoknya. Sampai mereka tak memperdulikan orang disekitar dan menabraknya sembarang tanpa meminta maaf. Ya, begitulah gambaran para peserta MPLS ketika panik mencari kelompoknya.
"8..!"
Hingga pada hitungan kedelapan mereka sudah menemukan kelompok masing-masing dan mengatur barisannya serapi mungkin.
"10!"
Yaps, semua sudah siap dibarisan kelompoknya masing-masing dan baris sesuai dengan arahan pengurus osis lain yang mengatur mereka.
"Oke! terimakasih udah baris dengan tertib. Sekarang, untuk para panitia atau pengurus osis silahkan berbaris dan memperkenalkan diri masing-masing, Dimulai dari saya sendiri, nama saya Aldo zaelani, kalian bisa panggil saya kak Aldo." Aldo mengoper mic yang ia pegang kepada pengurus Osis lain yang ada disebelahnya.
"Perkenalkan saya Radit, nama panjang saya Raditya Aldebara, kalian bisa panggil saya Radit." Ucapnya lalu mengoper mic kepengurus osis lainnya.
Semua calon siswa baru pada bersorak sorai melihat siswi pengurus osis yang tengah tersenyum kearah mereka.
"Hai semua, saya Adinda Ayodya, panggil aja saya kak Dinda, terimakasih." Ya, dia adalah Dinda, seorang gadis yang mempunyai wajah cantik, berkulit putih dan juga mempunyai senyum yang dapat memikat para calon siswa baru.
"Maaf terlambat, tadi ada urusan dengan bu Damia"
Terdengar suara seorang siswa yang tengah berlari kebarisan para Osis dan mungkin ia salah satu pengurus osis. Para peserta siswa MPLS pun menoleh kearah siswa yang tengah berlari itu. Sontak mereka semua berteriak dan memuji siswa tersebut.
"Nah, ini dia ketua Osis kita, sipangeran SMA Garuda!"
Para peserta MPLS pun berteriak kagum ketika melihat siketua Osis datang.
"Ada apaan sih?" Batin Dara sambil sedikit berjinjit untuk melihat apa yang terjadi didepan karena ia berada dibarisan paling belakang.
"Oke, langsung aja saya Reza Ravin Prasmana selaku ketua osis SMA Garuda. Saya harap adik-adik semua bisa melaksanakan kegiatan MPLS ini dengan baik, tertib, disiplin dan mematuhi setiap peraturan yang ada disini. " Ucapnya yang semakin membuat para peserta MPLS salah tingkah, terutama para siswi yang ada disana kecuali Dara yang masih bersusah payah agar bisa melihat kedepan.
"Oke, langsung aja kita mulai kegiatan MPLS ini. Sebelum itu, mari kita berdoa agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. berdoa, mulai!" Pimpin Reza memimpin doa untuk kelancaran kegiatan MPLS tersebut.
"Berdoa, selesai!"
"Baiklah, kita mulai kegiatan MPLS ini. Untuk pemanasan silahkan kalian berlari keliling lapangan sebanyak 5 kali!" Ucap Aldo yang langsung dilaksanakan oleh semua peserta MPLS.
"Eh eh kok barisan gue ilang? aduh gimana ini?" Dara tiba-tiba panik ketika menyadari ia terpisah dari barisan kelompoknya.
"Hei kamu!" Sontak Dara langsung menengok ke sumber suara yang tengah memanggilnya.
"Ngapain kamu diam disitu? lari!" Suruh Aldo sangat tegas sehingga membuat Dara sedikit menciut mendengar suaranya.
Dengan ragu, Dara pun meneruskan berlarinya walaupun entah ia berada dibarisan kelompok mana.
Setelah semuanya selesai berlari, setiap kelompok berkumpul ditempat yang sudah ditentukan oleh pengurus Osis.
"Loh, lo dari kelompok lain ya? kok atributnya beda?" Tanya salah satu siswa yang baru tersadar ada salah anggota kelompoknya yang memakai atribut berbeda.
"Eh i-iya, gue salah kelompok. kalian tau dimana kelompok yang sama dengan atribut yang gue pake?" tanya Dara memberanikan diri dan disertai dengan senyuman walaupun sedikit canggung.
"Oh, itu disana." Ucapnya sembari menujuk kearah sekumpulan siswa yang memakai atribut sama seperti Dara. ya, itu kelompok nya.
"Ah, makasih," Dara mengangguk pelan dan berlari kesekumpulan siswa yang diyakini itu adalah kelompoknya.
"Okeoke! udah istirahat kan semuanya? sekarang kalian akan dipandu kakak-kakak Osis yang ada disini. Ini udah ada pembagiannya jadi mau gak mau kalian harus terima ya siapa pun kakak yang membimbing kalian," Ucap Dinda panjang lebar yang dijawab serempak oleh peserta MPLS.
"Oke, dimulai dari kelompok melati ya.. Aldo dan Reza akan masuk dikelompok kalian."
Mendengar hal itu, sontak semuanya langsung berteriak kegirangan terutama para siswi dikelompok melati.
"Lebay banget deh cuma gitu doang," Gumam Dara memandang heran teman-teman sekelompoknya yang berteriak kegirangan.
.
.
.Annyeonghaseo!! gimana dengan prolog dan eps pertama ini? gaje gak? alurnya? belum bisa ketebak ya alurnya masih berantakan:) btw ini cerita baru aku.. jadi jangan lupa vote dan komentnya yaa, kalo ada saran dan kritik silahkan tinggalkan dikolom komentar:)❤
Btw aku mau saranin juga nih buat kalian.. silahkan intip cerita nya tasya_adinda AmelLia922 dan juga cerita kak tiarby_ bagus kok ceritanya:) jangan lupa dibaca yaa^>^ happy reading❤
![](https://img.wattpad.com/cover/200405542-288-k587675.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence[REVISI]
Teen Fiction_Walaupun kau memilihnya, hati ini tetap untukmu. Mencinta dalam diam adalah caraku mengagumimu_ menurut kalian, apa yang paling melelahkan? Mencintai dalam diam atau mengejarnya secara terus terang? Bagi Dara keduanya tidak ada bedanya, Sama-sama m...