(20) Feeling

25 6 0
                                    

~Gue suka sama lo, tapi apa perasaan gue akan terbalaskan?~

Sudah bermenit-menit Dara berada dalam mode hening bersama Reza. Sungguh, ia tak tau harus melakukan apa. Dimana teman-temannya?Sela dan juga Tania?

Dara terus memainkan jari-jari tangannya untuk menghilangkan kejenuhan. Sedangkan Reza sibuk berkutat dengan handphonenya.

"Daraaaa!!"

Terdengar suara teriakan seseorang menghampiri Dara. Yap, Dara bisa menebak suara siapa itu.

"Ngapain lo disini?Sela mana?" Tanya Dara. yap, teriakan itu adalah milik Tania, dengan suara cempreng yang khas yang dimilikinya.

Tania berdecak sebal, "Temuin lo lah. masa mau BAB-_"

Dara hanya ber-oh ria sambil memasang wajah menyebalkannya.

"Sela dikantin. Dia kelaperan jadinya duluan deh gue nya ditinggal."

"Emang ini masih jam istirahat?" Dara melirik kesana kemari untuk mencari letak jam dinding.

"14:45" Sahut Reza.

Baik Dara maupun Tania menoleh kearah Reza bersamaan. Mungkin mereka lupa kalau masih ada Reza didalam sana.

"Sebentar lagi pulang dong?" Reza mengangguk.

"Terus Sela ngapain kekantin?seharusnya kan ini masih di jam pelajaran." Ucap Dara seperti orang kebingungan.

Tania menghela nafas panjangnya, "Jamkos, sayaaaang"

Lagi-lagi Dara hanya ber-oh ria sembari memasang wajah menyebalkannya lagi. Ingin rasanya Tania menampol muka menyebalkan itu.

"Gue laper, kekantin yok?" Ajak Dara.

"Gak usah." Timpal Reza tiba-tiba memberikan sebungkus plastik putih pada Dara.

"Loh kenapa?terus ini apa?" Dara bingung.

"Buka aja." Ucap Reza yang masih sibuk dengan handphonenya.

Dara membuka bungkusan plastik itu. Dilihatnya, ternyata plastik itu berisi satu bungkus nasi goreng lengkap dengan kerupuk dan juga satu buah bakwan.

"Ini buat siapa kak?" Tanya Dara bingung.

"Buat lo. Cepet dimakan keburu semakin dingin." Suruhnya.

Dara menggigit bibir bawahnya, bingung harus melakukan apa. Ada rasa tidak enak juga pada Tania. Ia tau, kalau sahabatnya ini menyukai Reza, tapi apa mungkin hanya karena Reza memberikan bungkusan nasi padanya Tania akan cemburu?

"Tapi ini kebanyakan, berdua Tania boleh kan?" Ucap Dara.

"Hmm," Gumam Reza.

"Kalo gak abis bawa pulang aja, 5 menit lagi bel pulang." Ucap Reza sambil beranjak dari duduknya.

"Kak Reza mau kemana?" Tanya Tania.

"Ruang OSIS sebentar. Oh iya, nanti tunggu gue diparkiran sekolah ya?"

"Ngapain?" Tania mengerutkan dahinya  bingung.

"Mau beli nasi goreng buat lo."

Mendengar itu, Secara reflek Dara tersedak saat baru sesuap memasukan nasinya kedalam mulutnya.

"What? jadi mereka beneran lagi pdkt?" Batin Dara.

"Seriusan kak?" Tanya Tania antusias.

"Iya." Ucap Reza lalu pergi meninggalkan Tania dan Dara yang masih berada diruang UKS.

"Jadi lo beneran lagi pdkt sama kak Reza?" Tanya Dara to the point.

"Nggak juga sih, cuma deket doang." Jawab Tania.

"Oh, kenapa gak jadian?"

Tania terkekeh pelan. sangat pelan, "Lo bisa liat kalo yang suka sama dia bukan gue aja, tapi banyak. Anggota OSIS lain aja banyak yang suka sama dia. Dari kelas X sampai kelas XII pasti ada yang suka sama dia. Kak Reza tau itu. Tapi dia beranggapan kalo orang-orang nyukain dia hanya karena obsesi semata. Bukan karena perasaannya, tapi demi popularitas. Biar mereka ikut jadi tenar kaya kak Reza."

Dara terdiam, rasanya menyesakan ketika mendengar pernyataan dari Tania. Apa mungkin Dara juga termasuk orang yang terobsesi pada Reza? tidak, Dara tau betul perasaannya.

"Lo juga suka sama kak Reza ya?" Tanya Tania tiba-tiba.

"Apa?gue? enggak lah." Timpal Dara.

"Bener? gapapa kali kalo lo suka, entar gue ngalah."

Tania berhasil membuat Dara terdiam lagi. Dara menjadi sangat lemah jika mendengar kalimat itu. Ia tidak setega orang lain yang mengambil kebahagiaan sahabatnya sendiri. Tidak, Dara bukan orang yang seperti itu. Justru sebaliknya, ia yang akan merelakan apa yang menjdi kebahagiaannya menjadi milik sahabatnya. Asal sahabatnya itu bahagia.

"Lo ngomong apa sih, Tan? gue gak sekejam itu. Lagian siapa yang suka sama kak Reza? gue? hahaa.. nggak lah. Ya kali gue suka sama dia." Dara berusaha bersikap normal.

"Yaudah terserah lo. Ayo kekelas, bentar lagi pulang." Ajak Tania.

"Duluan aja."

Tania pun pergi kekelas lebih dulu meninggalkan Dara. Sementara Dara masih duduk diatas ranjang UKS.

"Yang suka sama lo banyak, bukan gue aja. Termasuk sahabat gue sendiri. Apa gue harus cepet-cepet kubur rasa ini supaya gue gak ngerasain sakit hati  nanti?"

Dara menelungkupkan wajahnya pada kedua dengkul kakinya yang ia rapatkan dengan kedua tangan diatasnya.

"mungkin bener, gue suka sama lo Reza Prasetyo. Gue beneran suka sama lo, bukan hanya karena obsesi semata."

Jangan lupa vote dan komennya ya:)

Happy Reading❤

Love in Silence[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang