Sore ini, semua anak yang mengikuti kegiatan ekskul tengah berkumpul dilapangan.
"Amanda Mysela?"
"Hadir!"
"Deno Mitabanu?"
"Hadir, kak!"
Ucap Aldo mengabsen satu persatu anggota.
"Tania Clarissa?"
"Hadir!"
"Adara Leysha?"
Tak ada sahutan saat nama Adara dipanggil.
"Adara?" Aldo memanggilnya sekali lagi. Namun yang menjawab tania.
"Gak masuk, kak. Dara absen hari ini." Katanya.
"Absen? ada yang tau dia kemana?" Tanya Aldo. Namun semuanya menggeleng tak tau.
Reza yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya seketika beranjak dari duduknya.
"Lo temennya kan? bukannya seharusnya dia ngabarin lo kalo dia gak bisa ikut?" Tanya Aldo pada Tania.
"Gak kak, dia gak bilang apa-apa. dia juga gak masuk sekolah hari ini." Tegas Tania.
Reza menghela nafas panjang, ia pun bicara, "Yaudah, Do. Kita latihan aja dulu. Biar gue yang bilang ke Dara nanti."
Aldo menghela nafas pasrah, "okee"
Latihan pun tetap berlanjut. Jika tidak terlalu penting, baik Aldo maupun Reza tidak akan memaksa semua anggota untuk datang. Namun latihan ini untuk acara classmeeting yang akan diadakan 3 hari dibulan ini. Sebenarnya semuanya aldo yang merencanakan. Ia ingin mengadakan persembahan dari ekskul drumband untuk acara classmeeting nanti. Ia tak mau rencananya ini gagal hanya karena ketidakada kerjasama antaranggotanya. Jika salah satu anggota tidak berniat maka ia tak segan untuk mengeluarkanya.
******
Dirumah sakit, Dara nampak sibuk menyuapi Mira makan, karena sedari tadi Mira enggan ingin makan. Dipaksa pun malah akan ia muntahkan. Dengsn kesabaran ekstra Dara menyuapi Mira dengan sabar.
"Aaaaa.." Dara mengisyaratkan Mira untuk membuka mulutnya.
Satu suapan pun berhasil. Hingga suapan ke lima Mira mulai merasa mual. Mungkin ini efek dari obat nya.
"Udah, nak. Mama mual, mama mau minum." Dara segera memberikan segelas air untuk Mira.
"Udah, mama istirahat aja dulu." Mira membaringkan tubuhnya dan Dara langsung menarik selimut untuk menyelimuti setengah badan Mira.
"Kamu gak sekolah?" Tanyanya.
"Enggak, dara bolos." Jawabnya seadanya.
"Kenapa?" Mira heran.
"Kalo dara sekolah siapa yang jaga mama? kak salwa kuliah, papa kerja." Ucap dara sambil tersenyum.
"Tapi kan kamu bisa izin." Ucap Mira sambil mengelus puncak kepala dara.
"Lupa, ma. Yaudah ya Mama istirahat aja dulu." Mira tersenyum. Tak lama setelah itu Mira pun tertidur.
Dara duduk disofa sambil memakan sandwich.
Drrtt! drrrtt!
Ponsel Dara seketika berdering. Nampak nama Reza yang muncul dilayar. Dara langsung mengangkatnya dan sedikir menjauh dari ruangan Mira agar tidak mengganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence[REVISI]
Ficção Adolescente_Walaupun kau memilihnya, hati ini tetap untukmu. Mencinta dalam diam adalah caraku mengagumimu_ menurut kalian, apa yang paling melelahkan? Mencintai dalam diam atau mengejarnya secara terus terang? Bagi Dara keduanya tidak ada bedanya, Sama-sama m...