Setelah upacara telah berlangsung, semua siswa maupun guru bubar dari luasnya lapangan sekolah. Lain hal nya dengan dara dan anak drumband lainnya yang menaruh alat terlebih dahulu sebelum kembli kekelas.
"Ra, balik yok" Ajak tania sambil berjalan dan disusul oleh dara.
Saat ditengah perjalanan, dara seperti teringat akan sesuatu. Seperti ada suatu barang yang lupa ia bawa?tidak, bukan itu. Dara mengecek seluruh pakaian yang ada ditubuhnya mulai dari topi sampai kaos kaki yang ia kenakan. Namun...
"Ah! stik!" Spontan dara langsung menepuk jidatnya karena lupa mengembalikan stik milik reza yang ia pinjam saat upacara tadi.
"Dasar pikun lo," Batin tania sambil menggelengkan kepalanya melihat dara.
"Aduh gimana nih?gue lupa balikin. Masa' gue harus kekelasnya?gak gak!" Dara terus mondar mandir tak karuan, sementara tania hanya memandang heran sahabatnya itu.
"Yaudah tinggal balikin apa susahnya sih?" Tanya tania dengan nada ketus.
"Lo aja gih yang balikin. Lo kan deket sama dia" Ucapnya sembari menyodorkan dua buah stik pada tania.
"Kok gue?yang pinjem siapa?ya lo lah yang balikin." Tolak tania mentah-mentah.
"Lo kan kalo ketemu dia biasa aja, beda kalo gue yang ketemu dia. Tau kan gimana?Udah ya, ini stik nya gue nitip sama lo. Jangan lupa dibalikin!" Ucapnya kemudian berlari sambil mengangkat jempolnya dan disertai cengiran khas dara.
******
Teng! teng!
Bel istirahat pun berbunyi. Tania seperti teringat sesuatu lalu ia segera membereskan buku-buku pelajarannya dan memasukannya kedalam tas.
"Kenapa lo?kebelet?" Tanya dara heran sambil memperhatikan tania.
"Gue lupa balikin stik!" Tania menepuk jidat nya lalu berlari keluar kelas sambil membawa stik milik reza. Dara hanya menaikan satu alisnya heran.
Tania prov
"kelas kak reza dimana sih?" Ucapku sembari memperhatikan papan yang terpampang didepan pintu setiap kelas XI.
"Ah ya!"
Aku dengan canggung mengetuk pintu kelas XI IPA 1 yang sangat ramai suara para murid didalamnya. Sambil mengetuk dan bilang 'permisi' aku memperhatikan setiap murid yang ada didalam sana mencari keberadaan kak reza.
"Cari siapa?" Aku mendongak keatas dan beralih keorang yang ada didepanku. Siswi berparas cantik dan juga mempunyai tubuh yang bagus.
"O-oh, ini kak mau balikin stik-"
"Reza!! ada yang nyariin lo tuh" Aku menganga. Darimana ia tau kalau aku mencari kak reza?ah, mungkin ia melihat ketika kak reza meminjamkan stiknya pada dara namun mengira kalau aku yang meminjamnya, bisa jadi kan?
Aku diam tak tau harus berkata apa, dan selang beberapa detik aku mendengar langkah kaki seseorang tengah menghampiriku.
"Oh, lo.. tapi bukannya yang minjem tadi...." Aku langsung tersadar dari lamunanku dan segera menjelaskan.
"Oh, iya kak, sebenernya tadi dara mau balikin pas selesai upacara cuma dia lupa terus nitip ke gue deh.." Ucapku senetral mungkin sambil tersenyum tipis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence[REVISI]
Teen Fiction_Walaupun kau memilihnya, hati ini tetap untukmu. Mencinta dalam diam adalah caraku mengagumimu_ menurut kalian, apa yang paling melelahkan? Mencintai dalam diam atau mengejarnya secara terus terang? Bagi Dara keduanya tidak ada bedanya, Sama-sama m...