(19) Attention

25 6 4
                                    

~Gue baru sadar, selama ini gue peduli sama lo~

Dara menelan ludahnya susah payah setelah mengatakan kalau ia menerima hukuman yang Aldo berikan. Ia menggigit bibir bawahnya sembari meremas ujung roknya dengan kuat sampai membuat rok yang semula rapi menjadi seperti tidak disetrika berbulan-bulan.

"Lo serius?" Tanya Aldo heran.

"I-iya, kak." Jawab Dara kaku.

"Wah berani juga adek ini." Sahut Rama sambil mengacungkan jempolnya kepada Dara.

Sementara Dhika hanya ikutan bertepuk tangan sambil mengunyah bakso yang ada didalam mulutnya. Lain halnya dengan Reza. Ia hanya mengedikan kedua bahunya lalu  melanjutkan aksi memakan baksonya seperti dunia milik sendiri.

"Oke kalo itu mau lo. Silahkan temui gue dijam istirahat kedua nanti diruang OSIS." Ucap Aldo.

Dara hanya mengangguk pelan,"Iya kak."

"Yaudah, kalo gitu gue pergi dulu ya, kak?" Dara langsung cepat-cepat melangkah pergi dari sekumpulan seniornya itu.

Sementara Tania dan juga Sela hanya menganga tak percaya apa yang barusan mereka lihat. Bahkan Sela menggumam dan mengatakan kalau Dara mempunyai nyawa seratus karena berani menerima hukuman konyol Aldo yang bisa membuat anak orang kehilangan rasa malunya.

Dara menatap sinis kedua sahabatnya itu lalu melangkah pergi dengan perasaan yang sulit dimengerti.

"Eh? Dara marah?" Gumam Tania melihat kepergian Dara dari belakang.

"Mungkin dia lelah" Ucap polos Sela.

Tania berdecak kesal, "Lo sih, kan gue udah bilang ikutin tapi lo nya malah nyuruh diem disini."

"Yeeuu kok gue? salahin aja terus. Sela selalu salah." Ucap Sela mendramatis.

*******

Dara berjalan dikoridor menuju kelasnya dengan langkah lebar dan juga perasaan kesal. Karena masih dalam waktu istirahat pertama, koridor lumayan ramai oleh siswa siswi yang berlalu-lalang.

Bruk!!

Dara tak sengaja menabrak seorang siswi yang tengah berjalan didepannya sambil membawa beberapa tumpukan buku hingga terjatuh.

"Eh maaf, gue gak sengaja.." Ucap Dara sambil membantu siswi itu berdiri dan juga membantu membereskan buku-buku yang terjatuh dilantai.

"Gapapa kok, makasih ya?" Ucapnya disertai senyum ramah.

"Gue beneran gak sengaja, sueerr" Dara mengacungkan kedua jarinya membentuk peach.

"iya, santai aja."

"Lo dari kelas sebelah ya?" Tanyanya pada Dara.

"Eh, iya. Gue anak X IPA 4."

"Oh, kenalin gue Risya Amelia, anak X IPA 3. Panggil aja gue Risya." Ucapnya sambil tersenyum dan juga menjulurkan tangannya pada Dara.

Dara dengan senang hati membalas juluran tangan Risya, "Gue Dara. Adara Leysha."

"Kalo gitu gue duluan ya? mau keperpustakaan."

Dara hanya mengangguk, lalu Risya pergi sambil membawa buku-buku keperpustakaan.

Sesampainya Dara dikelas, ia hanya menelungkupkan kepalanya diatas kedua tangannya yang ia lipat diatas meja. Entah mengapa, mood nya sangat hancur hari ini. Terlebih lagi ia telah mengambil tindakan bodoh dengan menyetujui hukuman tak masuk akal dari Aldo.

Love in Silence[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang