👆 BAGIAN 20 👇

1K 40 0
                                    

Keesokan harinya Maura kembali beraktivitas seperti biasa di kota Bandung ini.

Setelah semalam ia dan kedua orang tuanya sampai di Bandung tepat pukul 1 pagi.Oleh karena itu Maura serasa mengantuk berat,Namun dirinya harus tetap bersekolah.

" Mah,Maura berangkat ke sekolah dulu ya " Kata Maura ketika sudah siap dengan seragam kebanggaanya dan Tas serta Sepatunya.

" Iya Maura,Kamu nggak sarapan dulu..ini masih jam enam lhohh "
Jawab Ranti sambil melihat kearah jam yang masih menunjukkan pukul enam.

" Nggak mahhh,Nanti Maura sarapan dikantin aja sama Fita dan teman Maura yang lain "

" Udah ya mahh,Maura pamit dulu Assalamualaikum " Lanjut Maura lalu berlari keluar dari rumah.

" Waalaikum salam "

Sesampainya didepan rumah,Bukan taxi yang ada didepanya melainkan sebuah motor spot dan yang tentunya ada orang yang mengendarainya.

" Ehh udah siap,Berangkat bareng gue ya " Kata sipemilik motor yang tak lain adalah Indra.

" Tapp..pii Aku udah pesan taxi online kok Kak,Bentar lagi jugaa..." Ucap Maura yang terpotong karena hp di daku roknya bergetar.

" Yahh,Kok bisa dicancel gini
sihh " Gumam Maura yang masih terdengar ditelinga Indra.

" Tuh kan di cancel,Berangkat bareng gue ayooo " Kata Indra lalu menarik tangan Maura.Maurapun pasrah lalu menaiki motor Indra dan melesat menuju Sekolahnya.

Disisi lain......

Saat ini dikeluarga Arkatama sedang melakukan sarapan bersama di meja makan yang sudah tersedia berbagai macam lauk yang dimasak Lina.

" Kak,Nanti aku berangkat sekolah sendiri aja naik taxi.tadi aku udah pesen taxi bentar lagi juga nyampe " Kata Karin yang sudah mengakhiri sarapannya.

" Kenapa nggak bareng kakak aja Rin " Jawab Vino.

" Aku kan udah kelas delapan kak,Aku kan udah besar kak masak dianterin mulu..."

" Udah besar gimana,Orang usia kamu aja masih empat belas tahun kan "

" Walaupun usia ku empat belas tahun,Tapi aku udah tinggi..Tinggiku aja sepundaknya kakak " Bukanya sombong,Namun itulah kenyataanya Karin memiliki tinggi yang hampir sama dengan Vino,Dikelas saja Karin lah yang paling tinggi diantara teman seusianya,Oleh karena itu ia suka dengan modelling.

" Tetep aja,Bagi kakak kamu itu masih kecil sama seperti Erlin " Kata Vino lalu menunjuk Erlin dengan sendok yang ditanganya.

" Enak aja kak Pino,Kak kalin tingginya nggak sama kaya Ellin,kalau Ellin kan masih pendek,Kak kalin udah gede ya nggak kak " Sahut Erlin yang tidak terima kalau Vino menganggap Karin masih sama seperti Erlin.

" Tuh bener kann,Anak kecil aja tau "

" Erlin kenapa belain kak Karin ? "

" Kan,Kak pino yang salah " .

" Sudah jangan ribut,Karin itu kayaknya didepan udah sampai taxi nya " Kata Lina.

" Yaudah Mah,Pah Karin berangkat dulu ya "

" Lahh,Gue nggak disapa" Gumam Vino.

" Iya hati hati Karin " Kata Aldi(Papanya mereka bertiga).

Selesai dengan sarapanya,Vino segera pamit pada kedua orang tuanya lalu berjalan menuju garasi dirumahnya untuk mengambil motor spot miliknya.Tak lama kemudian motornya melesat menuju SMA NUSA BAKTI 11.

MaVino [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang