👆 BAGIAN 28 👇

832 36 0
                                    

Pagi-pagi,Maura menatap kosong pantulan dirinya didepan cermin.Hari ini adalah hari jumat,Hari terakhir diadakanya kegiatan UAS semester 1 di SMA NUSA BAKTI 11 BANDUNG.

Tetapi entah kenapa dirinya selalu terbayang oleh kembaranya itu sejak malam tadi,Seperti akan terjadi sesuatu hal buruk yang tidak diinginkan pada kembaranya itu.

Ikatan batin seorang yang saudara apalagi saudara kembar memang sangatlah kuat bukan ? .

Maura mencoba untuk menghilang pikiran buruknya itu,Namun hasilnya nihil,Dia malah semakin berfikir yang tidak tidak.

Untuk menghilangkan pikiran buruknya itu,Maura lantas menyambar tasnya dan bergegas keluar kamar.

Sampai dimeja makan,terlihatlah papa dan mamanya yang sudah siap untuk sarapan bersama.

" Pagi pahh..mahhh " Kata Maura dengan wajah yang lesu,seperti tak ada rasa semangat.

" Pagi juga sayangg..." Balas Mamanya,yang tengah menyiapkan roti untuk suaminya itu.

" Tumben banget anak papa kok lesu gitu,Lagi mikirin apa sihh ? " Tanya Hendry.

" Nggak mikirin apa-apa kok pahh " Maura lantas mengigit roti yang sebelumnya sudah ia beri selai kacang itu kedalam mulutnya.

Baru satu gigitan,entah mengapa napsu makanya menghilang begitu saja karena masih terbayang pada saudara kembarnya itu.

" Lhohhh Maura baru sedikit kok udahan makannya..." Kata Ranti yang melihat anaknya itu meletakkan kembali rotinya setelah gigitan pertama.

" Apa kamu mau sarapan nasi goreng ? Mama buatin dehhh,Mumpung masih jam 6 " lanjut Ranti.

" Nggak deh mah,Maura nggak napsu makan,Kalau gitu Maura berangkat sekolah dulu yaa..."

" Nggak mau bareng papa nihh " Tawar Hendry pada anaknya.

" Maura sendiri aja berangkatnya,lagipula papa juga belum selesai kan makanya....Maura berangkat dulu Assalamualaikum..." Maura lantas beranjak dari meja makan untuk keluar rumah dan berangkat sekolah.

Disekolah......

" Raa,tumben wajah lo kusut gitu,secarakan hari ini terakhir UAS " Kata Nisa.

" Apa jangan jangan lo sedih gara gara UAS udah mau selesai,Terus lo jadi nggak bisa ngerjain soal soal ujian lagi? " Terdengar aneh memang perkataan Aulia barusan,nggak salah juga kan jika Aulia berpendapat,tetapi pendapatnya itu mendapat tawa dari Nisa dan Fita.

" Hahahahhahaha ..nggak segitunya juga kali Aul...anehh lo " Kata Fita.

" Tapi lo kenapa Aul,Apa benar yang dibilang Aulia barusan ? " Lanjut Fita yang mendapat jitakan dari Aulia.

" Sama aja ogeb lo jawabnya "

" Ehmm...sebenernya aku..." Kata Maura yang terpotong oleh bel masuk.

Semua murid masuk kedalam ruang kelasnya masing-masing.

Sedari tadi Vino terus memperhatikan gerak gerik Maura yang nampak gelisah,Terbukti dengan menetesnya keringat Maura yang berlebihan,padahak udaranya tidak cukup panas.

Vino memberanikan diri untuk bertanya pada Maura dengan cara menulis sesuatu dikertas dan melempaskan kertasnya itu tepat dimeja Maura tanpa ketahuan oleh guru yang sedang mengawasi.

" Lo kenapa ??? " Kira kira seperti itu isi dari kertas yang dilemparkan Vino.

Maura memilih untuk tidak membalas surat itu,Karena jika dirinya ketahuan ketika memberikan kertas itu pada Vino,Bisa-bisa kertas ujianya saat ini bisa robek karena pak Mandarko,guru yang menjadi pengawas di X Ipa 5 ini.

" Anak anak Kalian jangan ramai,Bapak kekamar mandi sebentar..." Baru saja sampai didepan pintu,Pak Mandarko kembali balik badan dan mengingatkan untuk tidak gaduh saat ujian berlangsung.

Melihat kesempatan itu,Vino lantas berdiri menuju meja Maura,Sedangkan siswa siswi lainya memanfaatkan sikon ( situasi dan kondisi ) untuk saling bertanya,bahkan sampai ada yang membuka hpnya untuk searching / Browsing di internet...hehehe jangan ditiru yaa...

" Raa pulang sekolah bareng yaaaa " Kata Vino ketika sudah berdiri tepat disamping meja Maura.

" Vin,balik kemeja sana nanti pak Mandarko datang kamu bisa kena marah " Balas Maura yang masih dengan wajah gelisahnya.

" Oke,pulang sekolah gw tunggu lo diparkiran...atau mau bareng keparkiranya ?? "

" Terserah,udah cepet sanaaa .... " Kata Maura sambil mendorong Vino untuk segera duduk ditempatnya.

                   **********

Lepas sudah beban siswa siswi di sma ini,karena telah mendengar bel pulang telah berbunyi,ditambah mereka akan menikmati liburan setelah diadakanya UAS selama satu minggu kedepan.

" Akhirnya selesai jugaaa..." Kata Fita yang sudah siap untuk pulang kerumahnya.

" Iya nih lepas sudah beban gw rasanya kalau udah selesai gini bisa lanjut baca Novel  " Timpal Aulia.

" Gimana kalu habis ini kita main kemana gitu ... " Ajak Nisa.

" Gw setuju gimana lo Aul...jangan belagak sok sibuk sama pacar lo itu " Kata Fita.

" Nggak lahh,gw mau kok jalan sama kalian "

" Kalau lo gimana Raaa...."

" Dia nggak bisa " Bukan Maura yang menjawab tetapi Vino yang entah sejak kapan ada digerombolan Maura dkk.

Wajah Maura masih terlihat sama sepeti ketika dirinya waktu bangun dari tidurnya...Lesuu..

" Ehhh gw tanya nya sama Maura yaa bukan sama lo " Kata Nisa.

" Terserah gw dong,Coba lo tanya Maura,dia mau nggak ?? "

Nisa pun bertanya pada Maura,Namun jawabanya sama seperti apa yang dikatakan Vino yaitu menolak ajakan sahabatnya itu.

Mereka bertiga pun pasrah,tidak memaksakan Maura ikut dengan mereka,terlihat dari raut wajah Maura yang sedari tadi seperti orang yang ketakutan.

" Yaudah Ra,mending sekarang kita keparkiran terus gw anterin lo pulang.." Vino memegang pergelangan tangan Maura untuk segera menuju parkiran,Sepertinya tidak ada pergerakan Maura untuk berjalan,dirinya menatap depanya dengan tatapan kosong.

" heiii...Raaa...kok lo malah ngelamun sih " Kata Vino Sambil melambaikan tanganya didepan wajah Maura.

Sontak itu membuat Maura kaget,karena lamunanya terbuyarkan oleh perbuatan Vino.

" Ehh...ehhh apa ?? "

" Ayo kita pulang,jangan bilang lo mau nolak....gw udah bilang tadi ya waktu ujian ... jadi lo nggak bisa nolak gw ... "

Akhirnya Vino bisa mengantarkan Maura sampai dirumahnya dengan keadaan selamat.

Saat Maura tiba dirumah entah kenapa perasaanya menjadi campur aduk tidak karuan.

" Lohh Non Maura nggak ikut ke Jakarta ? " Kata supir Keluarga Maura yang melihat Maura ingin memasukia rumahnya.

" Nggak pak emangnya ada apa pak ?... " Tanya Maura.

" Emang Non Maura tidak diberitahukan oleh Nyonya jika Non Naura mengalami kecelakaan ? " Satu jam setelah Maura berangkat sekolah,Ranti mendapat telfon dari mamanya di Jakarta,yang memberitahukan bahwa Naura mengalami kecelakaan saat hendak berangkat sekolah.

Sontak itu membuat Maura dan Vino kaget.

"APA....!!!!!!!!! kec...cccelllaaa...kaaannn..." Pandangan Maura mulai kabur dan semua menjadi gelap.Maura pingsan ditempat.

Sekian dan Terima Kasih
-
-
-
-
-
-
👇 BAGIAN 29 👇

MaVino [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang