Bad morning

369 41 13
                                    

Kehilangan adalah
perginya sesuatu yang memang
bukan ditakdirkan untuk kita.

________

Drrtt..
Mama is calling..

Nama Mamanya tertera disana, dengan santai Belle memutuskan panggilan tersebut.

Drrtt..

Drrtt..

Suara telfon yang terus berbunyi membuat Belle menahan kesal, ia benci diganggu.

Dengan jengkel ia mengangangkat telfon miliknya.

"APA?!.." tanya Belle menahan kesal karena acara sarapan paginya di ganggu oleh sang Mama.

Sayang maaf Mama ganggu kamu, kamu sudah siap siap pergi kesekolah baru kamu kan?

"Jangan sok peduli..!" dengan lugas Belle menjawab, ia tak perduli akan di cap sebagai anak durhaka. rasa sakitnya yang membuatnya menjadi pribadi yang buruk.

Di seberang sana, Anita-sang Mama menelan ludah mendengar ucapan sang anak. ia tahu anaknya begitu membencinya, Anita dan Putra-sang Papa menyesal dengan keputusannya di masa lalu.

Sayang..

Suara Anita bergetar menahan sesuatu.

Hati Belle teriris sakit mendengar suara Mamanya, tapi ia juga membenci mereka.

Kenapa baru sekarang?

Keheningan melanda. darahnya mendidih ketika semua perlakuan Mamanya terlintas di kepala.

"AKU BENCI SAMA MAMA!" tangis Anita pecah mendengar ungkapan kata benci dari mulut putrinya sendiri.

Belle langsung melempar telfon genggamnya kearah tembok dengan keras, membuat benda pipih tersebut hancur tak berbentuk.

Ia membenci semua orang, rasa sakit yang di berikan kepadanya dimasa lalu benar benar membuatnya seakan mati rasa. ia bahkan membenci dirinya sendiri, kenapa? kenapa harus dirinya?

Kejadian dimasa lalu mulai berputar putar di kepalanya, membentuk kaset rusak membuat kepalanya pusing memberat.

Anak tak berguna

Anak tak tahu diri

Kamu pantas masuk kerumah sakit jiwa

Kamu gila

Semuanya berputar putar memporak poranda isi kepala Belle.

"AGGHHH!!.." teriak Belle frustasi, tangannya menggapai gapai pisau dimeja makan yang ia tempati. menggoreskan pisau tersebut tepat di pergelangan tangannya yang sudah penuh dengan goresan lain.

Ia tremor.

Darah mengalir deras membasahi meja makannya, tangan mungil Belle bergetar merasakan antara sakit dan nikmat. Nafas Belle tersenggal senggal, hanya dengan ini ia bisa melampiaskan rasa frustrasinya.

Melihat lengan mungilnya berdarah membuat Belle berdecak, ia lupa jika harus berangkat kesekolah barunya. paginya kacau hanya karena mendengar suara Mamanya yang menyebalkan.

Ingatkan dia untuk tidak mengangkat telfon dari wanita tua itu lagi.

Belle segera meraih tas dan kunci mobil miliknya, dan segera bergegas menuju ke sekolah barunya itu.

Bahkan Belle tak mau repot dengan mengobati lengannya, ia hanya membersihkan dengan serbet basah.

Gila.

Pathetic18+ (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang